Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Password WiFi Rawan Dibobol, Pakar: Tak Ada Gunanya Rutin Ganti Kata Sandi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/THEERASAN PHUTTIGORN
Ilustrasi router WiFi di rumah. Password atau kata sandi WiFi rawan dibobol.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mempertanyakan cara membobol password atau kata sandi WiFi, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @tanyarlfes, Kamis (26/10/2023) siang.

Tampak dalam tangkapan layar yang diunggah, sejumlah 16 perangkat terhubung ke jaringan WiFi milik pengunggah.

"Emang pw wifi tuh bisa dibobol ya? apa emang ada ngasih tau pw bya ya? sebel bgt internetnya jdi lelet," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi unggahan tersebut, beberapa warganet menyarankan pengunggah untuk mengganti kata sandi WiFi.

"Ganti pw aja ya," komentar warganet dengan akun @artxztic.

"Asli ga iklas gua jadinya seminggu sekali ganti pw sama usernya di sembunyiin," tulis akun@Amayangmanaya.

"Sekali ngasi ke org asing dia bs aja ngasi liat qr code wifi nyaa. Soalnya di bbrp hape sekarang bs beginiii. Plus pw nya jg bakal keliatan. Makanya rutin ganti password dan jgn sembarangan kasi ke org," kata warganet @MyfavMeerkat.

Hingga Jumat (27/10/2023), unggahan seputar kata sandi WiFi ini telah dilihat lebih dari 467.500 kali, disukai 4.900 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 300 warganet.

Lantas, bagaimana cara mencegah WiFi kebobolan?

Baca juga: Benarkah Transaksi m-Banking Menggunakan WiFi Publik Berisiko Alami Pencurian Data? Ini Kata Pakar


Rutin ganti kata sandi tak jamin WiFi aman

Pakar teknologi dan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, membobol password atau kata sandi WiFi sangat mungkin dilakukan.

Dia menjelaskan, Wireless Fidelity alias WiFi diamankan dengan kata sandi agar tidak mudah digunakan oleh orang lain.

Bukan hanya kata sandi, jaringan nirkabel yang menghubungkan perangkat elektronik ke internet ini juga memiliki banyak pagar pengamanan.

"Tapi pagar pengamanan WiFi itu banyak. Ada WiFi Protected Setup (WPS), WiFi Protected Access (WPA), WPA2, dan WPA3, istilahnya gitu," papar Alfons, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Menurut Alfons, WPA2 merupakan sebuah standar pengamanan lama, yang kini telah diperbarui dengan kehadiran WPA3.

Kendati demikian, router atau alat penghubung antara koneksi internet dengan berbagai perangkat elektronik masih kerap menggunakan WPA2.

"WPA2 ini sudah bisa dijebol dengan program yang lebih simpel, dengan hacking yang simpel," kata dia.

Dengan pengamanan jenis ini, Alfons menerangkan, seseorang dapat mencuri jaringan WiFi meski sebenarnya tidak mengetahui kata sandinya.

"Tidak ada gunanya rutin ganti password. Kamu ganti password mau berapa kali pun, kalau pakai WPA2, tetap bisa jebol," terang Alfons.

Sebab, hal yang membuat seseorang dapat menembus keamanan WiFi tidak hanya kata sandi bocor, tetapi juga teknologi pengamanan password yang lama.

"Bisa sandi bocor, dikasih tahu orang. Kedua, sandi tidak bocor pun orang bisa tahu (karena WPA2). Lah itu pusing, kan?" kata dia.

"Jadi memang disarankan semua WiFi pakainya WPA3, sehingga lebih susah dijebol," sambungnya.

Baca juga: Cara Mengetahui Password WiFi di Laptop atau PC Windows

Cara mencegah WiFi kebobolan

Alfons menjelaskan, cara utama untuk mencegah kebobolan WiFi adalah mengganti pengamanan kata sandi dengan WPA3.

"Jangan pakai WPA2 atau versi yang sebelumnya," ujarnya.

Pemilik dapat mengganti teknologi pengamanan dengan masuk ke menu router WiFi masing-masing.

Sayangnya, tidak semua pengamanan kata sandi pada perangkat router dapat diperbarui menjadi WPA3.

"Tapi yang jadi masalah kalau pakai router yang lama, banyak yang belum support WPA3. Jadi solusinya adalah ganti router," lanjutnya.

Selain itu, cara kedua, pemilik juga dapat mencegahnya dengan menyembunyikan service set identifier (SSID) alias nama jaringan WiFi untuk publik.

Dengan hanya memperlihatkan SSID ke perangkat penghuni rumah, maka orang lain tidak akan dapat mendeteksi keberadaan jaringannya.

Ketiga, menurut Alfons, pemilik dapat membatasi jumlah perangkat yang dapat terhubung ke jaringan WiFi.

"Misal di rumah ada sepuluh perangkat, alamat IP perangkat apa saja, dimasukkan datanya ke jaringan WiFi," kata dia.

Alamat IP atau IP address adalah deretan angka milik perangkat elektronik yang terhubung melalui internet.

Terdiri dari angka berbeda satu sama lain, pemilik dapat mendata alamat IP perangkat yang boleh terhubung ke jaringan WiFi.

"Yang lain tidak bakal bisa masuk karena telah ada pembatasan IP address perangkat," tandas Alfons.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi