Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ Suci Wulandari Putri
Podium Kongres Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober. Tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda jatuh pada Sabtu (28/10/2023).

Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar dari pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia.

Ikrar ini berasal dari gagasan Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada Kongres Pemuda II tepatnya pada 28 Oktober 1928.

Adanya gagasan Sumpah Pemuda ini menjadi cikal bakal dalam pergerakan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa atas penjajah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana sejarahnya?

Baca juga: Isi Teks, Tujuan, dan Makna Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda

Dilansir dari Kompas.com (28/10/2022), Kongres Pemuda II adalah lanjutan dari Kongres Pemuda I yang sebelumnya gagal pada 1926.

Pada 12 Agustus 1928, para pemuda kembali mengadakan pertemuan dengan membentuk panitia, menentukan tempat dan waktu, serta menyusun tujuan Kongres Pemuda II.

Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya lahir keputusan untuk mengadakan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia.

Dalam kongres tersebut memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

Baca juga: Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda 2023, Spanduk, dan Umbul-umbul

Tiga tahap rapat

Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan selama dua hari, yakni 27-28 Oktober 1928 di tiga tempat yang berbeda. Berikut hasil dan pembahasan dalam rapatnya:

Rapat pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928)

Rapat pertama dalam Kongres Pemuda II digelar di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.

Dalam kongres ini, Mohammad Yamin memberikan uraian tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yakni:

Rapat kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)

Setelah rapat pertama usai, rapat selanjutnya digelar pada keesokan harinya, Minggu 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua ini memiliki bahasan utama mengenai pendidikan.

Pada rapat kedua ini dibagi menjadi dua sesi, pada sesi pertama, pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Keduanya sependapat bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, setiap anak juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan di rumah.

Baca juga: Mohammad Yamin, Salah Satu Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda

Rapat ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928)

Selanjutnya sesi kedua diselenggarakan di tempat yang berbeda, yakni di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sementara itu, Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini akan mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan mandiri, keduanya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam hal perjuangan.

Pada rapat ini kemudian diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Selanjutnya, oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Sebelum kongres ditutup, Wage Rudolf Soepratman (WR Supratman) menampilkan lagu ciptaannya, Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah.

WR Supratman sendiri menciptakan lagu Indonesia Raya tersebut dalam tiga bait (stanza). 

Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Baca juga: Ketentuan Pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

Isi Sumpah Pemuda 

Dikutip dari Kompas.com (26/10/2022), Kongres Sumpah Pemuda II pada 28 Oktober 1928 menghasilkan Sumpah Pemuda yang berisi:

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Apabila diterjemahkan dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku saat ini, maka isi Sumpah Pemuda berbunyi:

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia,".

Baca juga: Memaknai 94 Tahun Sumpah Pemuda

Makna Sumpah Pemuda

Ikrar Sumpah Pemuda adalah tekad dan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk bersatu dan memerangi penjajah.

Dilansir dari Gramedia, Sumpah Pemuda sendiri mempunyai sejumlah makna bagi kehidupan bangsa, yakni:

1. Menyatukan perjuangan bangsa Indonesia

Kelahiran Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda.

Pada saat itu, para pemuda rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia.

Tanpa ikrar ini, maka perjuangan Indonesia tak akan bersatu sehingga sulit mengusir penjajah.

2. Menekankan kebanggaan akan bahasa Indonesia

Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya yang berbeda-beda. Ini termasuk bahasa yang digunakan.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang menjadi penyambung komunikasi antar suku.

Hal ini lantaran bahasa yang baik dan dimengerti semua kalangan berpengaruh terhadap intelegensi dan rasa nasionalisme.

3. Menjaga keutuhan bangsa

Sumpah Pemuda dapat dimaknai sebagai ajang menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.

Kehadiran rasa nasionalisme dalam jiwa pemuda berimbas pada keutuhan bangsa, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang tak mudah terpecah belah.

Baca juga: INFOGRAFIK: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi