Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Semakin Tua Semakin Susah Kurus?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Monkey Business Images
Ilustrasi berat badan. Semakin tua semakin susah kurus.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, upaya untuk menurunkan berat badan semakin terasa sulit dibanding saat masih muda.

Tak seperti sebelumnya yang tampak mudah, kini jarum timbangan seolah menolak untuk bergerak ke arah kiri. Kondisi ini pun tak jarang membuat frustasi.

Namun ternyata, sulitnya menguruskan berat badan saat usia 40 tahunan ke atas hampir dialami oleh semua orang, baik wanita maupun pria.

Bahkan, menurut tinjauan Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan Amerika Serikat (AHRQ), berat badan manusia bertambah sekitar 0,5-1 kilogram setiap tahunnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati tampak kecil, angka tersebut dapat menyebabkan kenaikan berat badan siginifikan seiring dengan berjalannya waktu.

Lantas, mengapa semakin tua semakin susah kurus?

Baca juga: Mengapa Remaja Zaman Dulu Tampak Lebih Tua dari Usia Sebenarnya? Ini Kata Ilmuwan


Penyebab semakin tua semakin susah kurus

Dokter pengobatan obesitas di Scottsdale Weight Loss Center, Arizona, Amerika Serikat, Craig Primack mengatakan, risiko obesitas mulai meningkat pada usia dua puluhan.

Masalah kesehatan kelebihan berat badan tersebut biasanya akan mencapai puncak pada usia 40 hingga 59 tahun.

"Dan kemudian sedikit menurun setelah usia 60 tahun," kata Primack, dilansir dari Everyday Health, Selasa (12/7/2023).

Namun, tidak semua orang akan mengalami kelebihan berat badan atau kesulitan menguruskan tubuh seiring bertambahnya usia.

Pasalnya, berat badan sangat dipengaruhi oleh susunan genetik, aktivitas fisik, dan pilihan makanan seseorang.

Berikut sejumlah penyebab semakin sulit menurunkan berat badan seiring bertambahnya usia:

1. Faktor hormonal

Sama seperti tubuh yang berubah seiring bertambahnya usia, hormon-hormon juga mengalami perubahan.

Dilansir dari laman Eat This, Kamis (12/10/2023), pergeseran hormon terjadi baik pada pria maupun wanita.

Pendiri Real Nutrition, New York, Amerika Serikat, Amy Shapiro mengungkapkan, wanita mengalami penurunan kadar estrogen selama menopause yang berkaitan dengan peningkatan lemak perut.

Sedangkan, pria akan mengalami penurunan kadar testosteron, sehingga mengurangi distribusi seimbang antara lemak, kekuatan otot, serta massa otot.

Pria dan wanita juga merasakan penurunan hormon pertumbuhan yang berfungsi untuk menjaga otot dan kekuatan, seiring bertambahnya usia.

Anjloknya kadar hormon pertumbuhan turut menurunkan tingkat metabolisme istirahat seseorang.

Oleh karena itu, seseorang perlu rutin berolahraga, mengelola stres dengan benar, serta mengikuti pola makan sehat untuk meringankan sebagian besar gejala penurunan hormon.

Baca juga: Semakin Tua Semakin Mudah Bangun Pagi, Apa Sebabnya?

2. Perubahan pola tidur

Faktor lain penyebab berat badan semakin sulit turun seiring bertambahnya usia adalah rutinitas tidur yang ikut berubah.

Meski merasa membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur, orang berusia 40 tahun ke atas lebih sering terbangun pada dini hari atau bangun lebih awal di pagi hari.

"Kurang tidur berdampak pada disregulasi sistem kontrol nafsu makan yang mengubah laju metabolisme," kata Shapiro.

Saat durasi tidur berkurang, kadar ghrelin atau hormon kelaparan juga akan meningkat, sehingga terjadi peningkatan asupan makanan.

Shapiro berpesan, penting untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan kekurangan tidur setiap malam.

Sementara itu, perubahan kecil seperti tidak menggunakan ponsel sebelum tidur, bermeditasi, atau mengganti bantal mungkin dapat membantu menjemput mimpi lebih cepat dari biasanya.

3. Kehilangan otot

Setelah menginjak usia 30 tahun, seseorang mulai kehilangan massa otot tubuh, yakni kadar berat total otot manusia.

Berdasarkan penelitian, massa otot menurun sebanyak 3-8 persen setiap 10 tahun setelah mencapai usia 30 tahun.

Persentase tersebut bahkan semakin meningkat setelah seseorang mulai melewati usia 60 tahun.

Dikutip dari Mayo Clinic, lantaran otot menggunakan lebih banyak kalori daripada massa lemak, hilangnya massa otot membuat kalori yang dibakar saat istirahat ikut menurun.

Padahal, baik pria maupun wanita, harus tetap menjaga pasokan otot untuk menurunkan berat badan.

Belum lagi jika kalori yang masuk ke tubuh masih sama seperti saat usia muda, tentu berat badan akan sulit turun, bahkan cenderung naik.

Baca juga: Berapa Waktu Tidur yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan?

4. Kurang bergerak

Selain kehilangan massa otot, penurunan kekuatan dan stamina otot dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik atau keinginan untuk berolahraga.

Di sisi lain, aktif secara fisik, baik untuk tujuan menyehatkan tubuh, pikiran, atau jiwa adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan.

Oleh karena itu, seseorang yang menjalani gaya hidup tak banyak bergerak, akan semakin sukar untuk menguruskan tubuh.

Untungnya, kondisi ini dapat diubah secara perlahan, dengan memulai latihan kekuatan sederhana, seperti squat, plank, dan push up.

"(Latihan kekuatan) sangat penting dalam mencegah hilangnya otot dan menjaga massa serta kekuatan otot, yang akan membantu menjaga metabolisme istirahat," terang Shapiro.

5. Metabolisme melambat

Penyebab sulit turun berat badan selanjutnya yakni metabolisme tubuh yang semakin melambat seiring bertambahnya usia.

Masih dari Everyday Health, melambatnya metabolisme atau proses kompleks yang mengubah kalori menjadi energi merupakan salah satu akibat dari berkurangnya massa otot.

Sebab, seseorang yang memiliki lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot akan lebih lambat pula dalam membakar kalori.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah mengontrol porsi makan, sedikit lebih kecil daripada saat masih muda.

Jika tergoda untuk mengonsumsi sesuatu, cobalah untuk bertanya kepada diri sendiri apakah tubuh benar-benar membutuhkannya atau hanya sebuah keinginan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi