Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Halloween, Dirayakan Setiap 31 Oktober

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi perayaan Halloween.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Masyarakat dunia merayakan Halloween setiap tahun, tepatnya pada 31 Oktober.

Tahun ini, Halloween jatuh pada Selasa (31/10/2023).

Halloween merupakan hari yang identik dengan perayaan atau pesta bertema hantu atau horor dengan orang-orang memakai kostum yang menakutkan.

Berdasarkan sejarahnya, Halloween diadakan untuk memperingati kematian.

Lalu, bagaimana sejarah Halloween dan apa kaitannya dengan hantu yang menakutkan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Apa itu halloween?

Dikutip dari Country Living, kata "halloween" dalam bahasa Inggris berasal dari agama Kristen pada abad pertengahan.

Kata "hallow" berarti suci atau orang suci dalam bahasa Inggris kuno.

Pada abad pertengahan, sekitar abad ke 5 sampai 15, umat Kristiani memiliki hari raya yang dikenal sebagai All Hallows' Day. Kini, hari raya itu disebut All Saints' Day.

Sehari sebelum hari raya tersebut, umat Kristiani menjalani acara misa malam yang bernama All Hallows' Eve. Nama itu akhirnya disingkat menjadi Halloween.

Baca juga: Potret Halloween di Arab Saudi, Dulu Dilarang Kini Disponsori Pemerintah

Sejarah tradisi halloween

Meski namanya berasal dari umat Kristiani pada abad pertengahan, tradisi Halloween berawal dari 2.000 tahun lalu.

Dilansir dari History, halloween berasal dari festival Samhain yang dirayakan oleh bangsa Celtic kuno. Mereka tinggal di wilayah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris, dan Perancis utara.

Bangsa Celtic merayakan tahun baru pada 1 November. Karena itu, sehari sebelumnya merupakan pertanda akhir musim panas dan masa panen serta awal musim dingin yang gelap dan dingin.

Waktu tersebut dikaitkan dengan kematian manusia. Mereka percaya batas antara dunia orang hidup dan dunia mati menjadi kabur saat malam sebelum tahun baru.

Bangsa Celtic pun merayakan Samhain pada malam 31 Oktober untuk memperingati saat hantu orang mati kembali ke Bumi.

Para Druid atau pendeta Celtic akan membangun api unggun besar tempat warga berkumpul dan membakar tanaman atau hewan sebagai persembahan kepada dewa. Mereka juga memakai kostum yang terbuat dari kepala dan kulit binatang.

Baca juga: Saat Anak-anak Qatar Rayakan Tradisi Mirip Halloween pada Masa Pandemi

Menjadi hari libur

Festival Samhain digabung dengan perayaan Kekaisaran Romawi yang menaklukan wilayah Celtic.

Pada 609 M, Paus Boniface IV mengadakan peringatan bagi semua umat Kristiani yang tewas di peperangan. Perayaan ini ditetapkan oleh Paus Gregorius III berlangsung pada 1 November.

Pada abad ke-9, agama Kristen menyebar ke wilayah Celtic dan memengauhi ritual tradisi di sana.

Gereja menjadikan 1 November sebagai All Souls' Day atau hari untuk menghormati orang meninggal. Perayaan ini menggantikan festival Samhain di Celtic karena disetujui gereja.

Sehari sebelum All Souls' Day, diadakan perayaan All Saints' Day yang disebut juga All-hallows atau All-hallowmas.

Malam tradisional tersebut mulai disebut All-Hallows Hawa dan akhirnya menjadi Halloween.

Baca juga: Cerita Korban Selamat di Pesta Halloween Itaewon dari Indonesia

Pada paruh kedua abad ke-19, Amerika kedatangan imigran baru dari Irlandia yang melarikan diri dari kelaparan. Para imigran lantas mempopulerkan perayaan Halloween secara nasional.

Sejak saat itu, perayaan Halloween semakin menyebar dan banyak diadakan di berbagai negara. Perayaan ini juga sering kali tidak lagi dikaitkan dengan hari raya umat agama tertentu.

Mulai 1920, Halloween menjadi hari libur di Amerika Serikat. Warga akan bermain trick-or-treat untuk memberikan camilan atau permen kepada anak-anak.

Warga akan memakai kostum hantu ketika Halloween agar tidak dikenali oleh hantu-hantu sungguhan yang diyakini kembali ke Bumi.

Baca juga: 25 Kostum Halloween Paling Populer 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi