KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai adanya kereta lori di pabrik gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta viral di media sosial.
Kereta berwarna hijau tersebut tampak melaju melewati bangunan pabrik gula Madukismo di antara hijaunya pemandangan sekitar.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @explore.bantul pada Kamis (26/10/2023).
"Menyenangkan sekali akhirnya bisa naik kereta ini. Pabrik Gula Madukismo menyulap salah satu kereta pengangkut tebunya menjadi kereta wisata. Meskipun rutenya tidak terlalu panjang, selesai naik kereta nanti kita diajak masuk ke pabriknya untuk belajar pengolahan tebu menjadi gula dan spiritus. Pabriknya besar sekali dan seru karena bisa melihat langsung satu per satu proses produksinya. Pekerja di pabriknya juga ramah," tulis akun tersebut dalam narasi videonya.
Hingga Sabtu (28/10/2023), video tersebut telah dilihat lebih dari 335.000 kali dan mendapatkan ratusan komentar.
Tak sedikit warganet yang mengaku tertarik menaiki kereta tersebut, namun bingung mengenai bagaimana cara naiknya.
"Cara naiknya gmn kak? bisa buat umum ga?" tanya akun dengan nama Henry.
"Tutor gimana caranyaa," kata akun dengan nama Piwpiw.
Lantas, bagaimanakah cara naik kereta di pabrik gula Madukismo?
Baca juga: Daftar Desa Wisata Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia
Cara naik kereta di pabrik gula Madukismo
Bagian Humas PT Madubaru PG PS Madukismo saat dihubungi menjelaskan, untuk naik kereta lori di pabrik gula Madukismo tersebut, wisatawan harus melakukan reservasi terlebih dahulu.
"Harus reservasi (penjadwalan) dulu dengan kami," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2023).
Ia menjelaskan, kereta lori tersebut merupakan kereta pengangkut tebu yang kemudian dimodifikasi menjadi kereta pengunjung di PT Madubaru PG PS Madukismo.
Ia menjelaskan, total ada 15 gerbong yang dimiliki kereta tersebut.
Saat menaiki kereta ini maka pengunjung bisa sekalian melihat proses pembuatan gula di PG Madukismo saat masa produksi.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat alat yang digunakan.
Untuk melakukan reservasi, wisatawan dapat menghubungi kontak Humas di nomor 0818-0427-7847.
Baca juga: Daftar Harga Tiket KA Bandung-Yogyakarta atau Sebaliknya
Biaya naik kereta PG Madukismo
Berikut ketentuan biaya kunjungan ke PG Madukismo sesuai dengan waktu produksi:
1. Saat masa produksiSaat masa produksi, berikut ketentuan kunjungan ke PG Madukismo:
- Jumlah peserta kurang dari 40: Jenis ini, administrasi rombongan akan dihitung dalam paket wisata dengan biaya Rp 350.000 dengan tambahan pembelian produk hand sanitizer Rp 5.000 per peserta.
- Jumlah lebih dari 40 peserta: Bagi rombongan dengan lebih dari 40 peserta maka biaya Rp 13.000 per orang, sudah termasuk produk hand sanitizer.
Sementara itu, jika kunjungan dilakukan di luar masa produksi maka ketentuan biaya sebagai berikut:
- Jumlah kurang dari 40 peserta: administrasi masuk dalam paket agrowisata dengan biaya rombongan Rp 300.000 dengan tambahan pembelian produk hand sanitizer Rp 5.000 per peserta
- Jumlah lebih dari 40 peserta: maka biaya per orang adalah Rp 12.000 sudah termasuk produk hand sanitizer.
Durasi kunjungan ke argowisata ini kurang lebih selama 1,5 jam.
Baca juga: Daftar Harga Tiket KA Jakarta-Yogyakarta atau Sebaliknya
Waktu kunjungan ke PG Madukismo
PG Madukismo menerima jam kunjungan agrowisata sebagai berikut:
- Senin-Kamis: 06.30-13.00 WIB
- Jumat-Sabtu: 06.30-10.00 WIB
- Hari Minggu dan tanggal merah: kunjungan libur.
Sejarah PG Madukismo
Dikutip dari Kompas.com (25/9/2022), pabrik ini didirikan sejak tahun 1955. Saat itu, nama pabrik tersebut adalah Pabrik Gula Padokan.
Pabrik ini sempat hancur karena serangan tentara Belanda. Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian kembali merintis pabrik yang baru di bekas lahan Pabrik Gula Padokan yang kemudian dikenal dengan nama Pabrik Gula Madukismo.
Pabrik ini adalah satu-satunya pabrik gula dan alkohol yang ada di Yogyakarta.
Adapun sebelumnya pada tahun 1913 diketahui pernah ada 17 pabrik gula di Yogyakarta, baik di wilayah Bantul, Sleman, dan Kulon Progo.
Namun kemudian hanya PG Madukismo yang masih beroperasi secara aktif.
Baca juga: Daftar Desa Wisata Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.