Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah Matang, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar telur setengah matang yang ditambahkan ke dalam mi rebus.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Telur setengah matang menjadi salah satu olahan makanan yang sering kali dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Biasanya, telur setengah matang dikonsumsi bersamaan dengan mi rebus. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh salah satu warganet TikTok @andifendi_ pada Rabu (25/10/2023).

Dalam video tersebut, tampak ia memecah telur setengah matang yang berada di mangkuk berisi mi rebus dan mendapat beragam komentar dari warganet.

Beberapa mengatakan bahwa konsumsi telur setengah matang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Hal ini lantaran, telur setengah matang berpotensi mengandung bakteri salmonella.

Hingga Minggu (29/10/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 16,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 23.100 komentar dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah mengonsumsi telur setengah matang berisiko karena mengandung bakteri salmonella?

Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Telur Setiap Hari, Apa Saja?


Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo mengatakan, telur adalah makanan yang mendekati sempurna dan lengkap setelah air susu ibu (ASI).

Hal ini berlaku bila telur tersebut dikonsumsi dalam kondisi sudah matang. Sehingga proteinnya dapat dimetabolisme secara sempurna oleh tubuh dan menyehatkan.

Namun masyarakat bisa berbeda-beda dalam cara mengonsumsi telur. Ada yang dikonsumsi mentah, diolah setengah matang atau matang sepenuhnya. 

Toto menyebutkan, secara teoritis putih telur berfungsi melindungi bakal buah, yaitu kuning telur.

Apabila telur kotor, maka ada beberapa mikroorganisme yang bisa masuk ke dalam telur dan tinggal di putih telur, salah satunya salmonella.

Kendati demikian, menurutnya salmonella tidak bisa menembus hingga kuning telur. Jadi, konsumsi telur setengah matang masih aman, asalkan kuning telur sudah memiliki tekstur lembut.

"Jadi sebaiknya untuk konsumsi telur sebaiknya mulai dari setengah matang, karena putih telor telah matang dan mudah dicerna, salmonella mati, dan proteinnya mudah dicerna," kata Toto kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan

Risiko bahaya telur setengah matang

Di sisi lain, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan membenarkan bahwa di dalam telur ayam mentah terdapat bakteri salmonella, yang apabila dikonsumsi dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Sehingga menurut Ali, telur setengah matang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, anak-anak, orang lanjut usia (lansia), dan beberapa orang-orang dengan gangguan imunitas.

"Telur setengah matang atau mentah ada risiko kontaminasi salmonella, yang antara lain bisa menyebabkan tipus," ujarnya terpisah, Minggu.

Sedangkan terkait kandungan gizinya, Ali menyebutkan, telur mempunyai ikatan protein yang kuat.

Hal ini pada akhirnya membuat kerja sistem pencernaan menjadi lebih berat. Bahkan, kondisi ini terkadang dapat menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.

"Dalam kondisi ini, akhirnya kita beranggapan bahwa konsumsi telur seperti itu bisa membuat badan bertenaga," imbuhnya.

Kendati demikian, Ali mengatakan, efek tersebut dapat berbeda-beda tergantung dari masing-masing individu dan daya tahan tubuhnya.

Baca juga: Infeksi Salmonella: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Efek samping infeksi salmonella

Dilansir dari Kemenkes, infeksi salmonella atau salmonelosis adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan.

Bakteri salmonella dapat bertahan hidup di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan dan menyebar melalui tinja atau feses.

Saat seseorang terinfeksi bakteri salmonella, selain tipus, mereka juga dapat mengalami gejala berupa demam, diare, dan kram perut selama 4–7 hari.

Namun demikin, penderita juga dapat mengalami diare hingga 10 hari dan memerlukan waktu beberapa bulan agar usus kembali berfungsi dengan normal.

Meski sama-sama disebabkan oleh bakteri Salmonella, tipes dan salmonelosis merupakan dua penyakit yang berbeda.

Penyakit tipus disebabkan oleh salah satu jenis bakteri Salmonella, yaitu Salmonella typhi. Dibandingkan dengan infeksi Salmonella, tipus lebih jarang terjadi tetapi lebih sering menyebabkan kondisi yang serius.

Selain itu, bakteri yang ada dalam telur setengah matang ini juga sering kali menyebabkan keracunan makanan.

Tak hanya telur setengah matang, bakteri salmonella juga dapat ditemukan di beberapa makanan berikut:

  • Daging sapi, unggas (termasuk ayam broiler) atau makanan laut yang masih mentah atau setengah matang
  • Susu atau produk susu olahan yang tidak dipasteurisasi
  • Telur mentah
  • Buah-buahan atau sayur-sayuran yang tidak dicuci
  • Bahan makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella
  • Makanan olahan, seperti nugget atau sosis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi