Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Badut, Karakter Konyol dalam Sirkus dan Pantomim

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/George Cruikshank
Ilustrasi Joseph Grimaldi sebagai karakter badut Joey
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Badut secara sederhana merupakan karakter yang memiliki tingkah laku yang lucu dan memiliki lawakan, yang bertujuan untuk menimbulkan tawa.

Mereka umumnya tampil sebagai tokoh sirkus atau pantomim, yang dikenal dengan tata rias dan kostum yang khas.

Badut biasanya melakukan serangkaian aksi tertentu yang ditandai oleh humor yang luas, situasi yang absurd, dan aksi fisik yang energik.

Baca juga: Cerita Unik di Balik Asal-usul Nama Bluetooth

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, kapan pertama kali badut dikenal?

Sejarah singkat tentang badut

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, nenek moyang badut paling awal berkembang di zaman Yunani kuno.

Awalnya badut berkepala botak yang tampil sebagai tokoh sekunder dalam lelucon dan pantomim. Mereka memparodikan tindakan karakter dari tokoh-tokoh yang lebih serius.

Badut serupa juga muncul di Pantomim Romawi, mengenakan topi runcing dan jubah tambal sulam. Mereka berperan sebagai obyek trik dan aksi rekan panggung yang lain.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Halloween, Dirayakan Setiap 31 Oktober


Pertunjukan badut adalah ciri umum dalam dalam setiap pertunjukan para penghibur dan pesulap pada zaman Abad Pertengahan.

Badut baru muncul sebagai aktor profesional pada akhir Abad Pertengahan, ketika para penghibur keliling berusaha meniru tingkah laku para pelawak istana dan masyarakat bodoh.

Salah satunya adalah Enfants san Souci, yang menjadi spesialis atau ahli dalam drama komik pada waktu festival.

Ada juga kelompok keliling commedia dell'arte Italia yang melahirkan salah satu badut paling terkenal sepanjang masa, Arlecchino atau Harlequin, sekitar paruh kedua abad ke-16.

Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat

Harlequin awalnya merupakan pelayan komik, atau zani, namun segera berkembang menjadi trickster akrobatik.

Selain itu, badut di Inggris umumnya keturunan dari karakter pendamping dalam drama misteri abad pertengahan.

Di antara badut panggung profesional pertama yang terkenal adalah William Kempe dan Robert Armin. Keduanya terhubung dengan perusahaan Shakespeare.

Aktor-aktor Inggris yang keliling pada abad ke-17, mengawali masuknya badut panggung ke Jerman, di antaranya adalah tokoh populer seperti Pickelherring, yang menjadi favorit Jerman hingga abad ke-19.

Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom

Perkembangan bentuk badut

Penampilan badut yang dikenal saat ini diketahui telah melalui berbagai perkembangan yang cukup panjang.

Dikutip dari laman History of Circus, Joseph Grimaldi awalnya merancang badut berwajah putih pada tahun 1801.

Wajah dan lehernya ditutupi riasan putih, mulutnya dicat seringai, dan alisnya hitam. Pakaiannya mewah, dan karakternya cerdik.

Kemudian adal Auguste, dengan wajah dicat merah muda, merah, atau cokelat. Mulut dan matanya dicat putih, dan bibir serta alisnya berwarna hitam.

Baca juga: Mengenal Flying Dutchman, Legenda Kapal Hantu yang Dikutuk untuk Berlayar Selamanya

Pakaiannya bisa pas dan sesuai, atau sebaliknya. Karakternya adalah seorang anarkis, pelawak, atau orang bodoh.

Selanjutnya, badut-badut memiliki tampilan yang lebih bervariasi sesuai zaman, meski pada dasarnya masih dalam satu nuansa.

Beberapa badut paling terkenal dalam sejarah dan sampai saat ini masih dikenang adalah Joseph Grimaldi, Matthew Sully, John Durang, Jean Baptiste Casmiere Breschard, dan Joe Pentland.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Holland dan Belanda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi