Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Air Dapat Memadamkan Api? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Artem Stepanov
Ilustrasi bagaimana cara kerja air sehingga dapat memadamkan api?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang "mengapa air dapat memadamkan api?", banyak yang berpikir hal itu dikarenakan bahwa air dan api adalah dua hal yang berlawanan.

Masuk akal, namun itu bukanlah jawaban ilmiah yang dapat menjelaskan mengapa kondisi tersebut bisa terjadi.

Dikutip dari laman Children's Museum Atlanta, api adalah contoh reaksi kimia yang disebut combustion (pembakaran).

Ini terjadi ketika oksigen menjadi sangat panas dan bertemu dengan bahan atau sesuatu yang mudah terbakar. Dengan kata lain, api pada dasarnya adalah ledakan oksigen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Fenomena Fatamorgana Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya


Namun, molekul air terbuat dari 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen. Bukankah itu berarti air dapat membuat api menjadi lebih kuat?

Sayangnya tidak! Air mendinginkan api sedemikian rupa sehingga tidak dapat terbakar lagi, dan ia menahannya sehingga tidak dapat membuat oksigen di udara meledak.

Anda juga dapat memadamkan api dengan menutupinya dengan tanah, pasir, atau bahan penutup lainnya yang dapat memutus sumber oksigen dari api.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?

Cara air memadamkan api

Secara sederhana, air dapat memadamkan api terutama karena ia merupakan penyerap panas yang sangat baik. Meski demikian, air tidak bereaksi terhadap api itu sendiri.

Dengan menyerap panas dalam jumlah yang sangat besar selama penguapan, air menarik energi dari lokasi kebakaran dan mendinginkannya hingga api padam.

Dilansir dari laman Live Science, api memerlukan tiga hal agar tetap menyala: bahan bakar, oksigen, dan sumber panas.

Daripada memadamkan api secara langsung, air justru bertindak pada bahan bakar. Air mempersulit bahan bakar, baik itu kayu, semak, atau bangunan, untuk terus menyala.

Baca juga: Mengapa Langit Berwarna Biru? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Saat kayu terbakar, panas api sebenarnya menguapkan zat-zat di dalam kayu, mengubahnya menjadi gas, yang kemudian menyulut api.

Jika Anda menyiram kayu dengan air, maka apinya harus cukup panas agar air dan kayu bisa menguap dan membakarnya.

Namun, karena kapasitas panas air yang tinggi, dibutuhkan banyak energi atau panas untuk dapat menguapkan air.

Sehingga, ketika nyala api menghabiskan energinya untuk menguapkan air, api akan punya lebih sedikit energi yang dapat digunakan untuk memanaskan bahan bakar.

Baca juga: Mengapa Kucing Dapat Mengingat Jalan Pulang Saat Pergi Jauh?

Saat air menyerap panas, bahan bakar, seperti kayu atau apa pun itu, akan didinginkan.

Dan jika nyala api tidak cukup memanaskan bahan bakar untuk menguapkannya, maka api tidak dapat menyala, sehingga menghilang.

Akan tetapi, Anda tidak bisa memadamkan api minyak (grease fire) dengan menggunakan air. Api minyak adalah minyak yang dapat terbakar.

Sebab, air dan minyak tidak bisa bercampur, sehingga menyiramkan air ke api minyak hanya akan memercikkan minyak yang terbakar.

Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Tabung Gas Bocor Cukup Direndam Air?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi