Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Helen Keller Bisa Menerbangkan Pesawat padahal Buta, Tuli, dan Bisu

Baca di App
Lihat Foto
Helen Keller bersama dengan gurunya, Anne Sullivan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Helen Keller merupakan seorang tokoh inspiratif yang dikenal karena mampu menjadi penulis, aktivis, dan pendidik meskipun dia buta, tuli, dan bisu sejak kecil.

Helen Keller menjadi tokoh inspiratif berkat perjuangan dan kemampuannya bertahan hidup meskipun dia tidak bisa melihat, mendengar, dan berbicara.

Meski begitu, ada suatu momen ketika Helen Keller mampu menerbangkan pesawat di tengah keterbatasannya.

Meski penerbangan itu tidak lama, pilot mengakui Helen Keller bisa menerbangkan pesawat dengan hati-hati dan tidak menimbulkan guncangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Carissa Crysilla, Alami GERD dan Nyaris Kena Autoimun Diduga karena Makan Oatmeal Setiap Pagi


Baca juga: Kisah Anjing Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 31 Tahun, Alami Masalah Penglihatan dan Pergerakan

Terbangkan pesawat untuk membuktikan diri

Helen Keller yang lahir pada 27 Juni 1880 memiliki kekaguman dengan penerbangan sejak kecil.

Diberitakan All Thats Interesting, Helen pertama kali menjadi penumpang pesawat pada 1919 saat membuat film Deliverance.

Di masa itu, muncul keraguan di antara publik terhadap kondisinya yang buta, tuli, dan bisu. Karena itu, produser membuat film untuk menunjukkan kehidupannya sekaligus kemampuan Helen hidup normal meski memiliki keterbatasan.

Baca juga: Kisah Hanang, dari Sukoharjo Menembus Harvard University dan Lolos LPDP

Karena saat itu pesawat terbang termasuk teknologi baru yang menarik, produser meminta Helen terbang naik pesawat. Meski sempat skeptis, Helen sangat ingin mencoba terbang.

Helen akhirnya berhasil terbang selama setengah jam. 

Helen kembali berkesempatan terbang pada 1931 dari Newark, New Jersey ke Washington DC untuk bertemu Presiden Herbert Hoover. 

Selama terbang dalam pesawat, Heller mengibaratkan penerbangan sebagai “seekor burung anggun yang berlayar melintasi langit yang tak terbatas".

Baca juga: Nekat Makan Magic Mushroom, Pilot Ini Hampir Matikan Mesin Pesawat Saat Terbang

Menerbangkan pesawat sendiri

Akhirnya pada 1946, Helen Keller memiliki kesempatan untuk menerbangkan pesawat sendiri.

Dikutip dari Britannica, sebuah pesawat melakukan perjalanan dari Roma ke Paris melintasi Laut Mediterania pada Juni 1946.

Saat itu, Helen dan rekan sekaligus penerjemahnya Polly Thomson sedang melakukan perjalanan ke Eropa atas nama American Foundation mewakili komunitas orang buta.

Mereka lalu bertemu menaiki pesawat dengan kode penerbangan Douglas C-54 Skymaster.

Saat pesawat mereka melewati Laut Mediterania, pilot menyerahkan kendali pesawat kepada Helen yang duduk di kursi kopilot.

Pilot menyampaikan instruksi menerbangkan pesawat melalui Polly Thompson.

Baca juga: Cerita Korban Pinjol, Nyaris Bunuh Diri dan Bergelimang Utang...

Penerjemah itu lalu menjelaskan apa yang harus dilakukan terhadap Helen dengan cara menekankan tangannya ke tangan perempuan itu membentuk simbol-simbol tertentu.

“Dia duduk di kursi kopilot, dengan pilot di sampingnya, dan saya menyampaikan instruksinya kepadanya,” cerita Polly.

Helen berhasil menerbangkan pesawat selama sekitar 20 menit.

Menurut Polly, awak pesawat kagum dengan sentuhan sensitif yang Helen miliki saat mengendalikan pesawat.

Helen mampu duduk di depan kemudi serta menerbangkan pesawat dengan tenang dan mantap. Tidak ada guncangan atau getaran selama penerbangan 20 menit itu.

“Sungguh luar biasa merasakan pergerakan halus pesawat melalui kontrolnya," ungkapnya.

Menurut Helen, dia bahkan merasakan pesawat tersebut terbang dengan getaran yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi