Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah Memar Bisa Menjadi Tanda Penyakit Serius, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi memar
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Memar atau lebam merupakan kondisi pada kulit yang warnanya berubah menjadi biru keungunan di wilayah tertentu.

Memar biasanya terjadi karena benturan secara mendadak dan cukup keras yang kemudian merusak dinding pembuluh darah di bawah kulit.

Namun terkadang, memar juga bisa muncul kapan saja tanpa kita mengetahui penyebabnya.

Memar tanpa penyebab pasti yang muncul terlalu sering bisa menjadi gejala sejumlah masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Unggahan Menyebut Muncul Memar Setelah Diinfus, Ini Penjelasan Dokter

Selengkapnya, berikut sejumlah masalah kesehatan yang ditandai dengan memar-memar:

1. Gangguan pendarahan

Dikutip dari MedicalNewsToday, banyak kelainan genetik yang dapat memengaruhi pembekuan darah sehingga muncul memar.

Seseorang dengan kelainan pendarahan genetik memiliki risiko lebih tinggi mengalami memar dan pendarahan berlebihan yang mungkin mengancam nyawa.

Memarnya akan tampak seperti memar biasa, namun ukurannya bisa lebih besar. Gejalanya akan muncul sejak lahir dan dapat menyerang bayi dan anak kecil.

Pengobatan hormon sintetis dapat meningkatkan pembekuan darah dan mengurangi risiko pendarahan serius dan memar.

Berikut sejumlah kelainan genetik yang bisa menimbulkan memar:

Penyakit von willebrand

Diperkirakan, kelainan pendarahan ini menyerang sekitar satu persen populasi dunia.

Sesuai namanya, seseorang dengan kondisi ini memiliki sedikit atau tidak ada protein von willebrand yang penting untuk pembekuan darah.

Kelainan hemofilia

Hemofilia melibatkan rendahnya tingkat pembekuan darah faktor VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B).

Diketahui, kedua protein tersebut penting untuk pembekuan darah.

Baca juga: Ramai soal Memar akibat Bekas Suntikan, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter

2. Kekurangan vitamin

Vitamin tertentu seperti vitamin C dan K memungkinan tubuh untuk sembuh dan memiliki kemampuan pembekuan darah. Sehingga, jika seseorang kekurangan vitamin tersebut, maka akan mudah muncul memar.

Kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan pembuluh darah melemah yang kemudian bahkan bisa memunculkan penyakit kudis.

Tubuh menggunakan vitamin C untuk membuat kolagen, bagian penting dari struktur pembuluh darah.

Sedangkan vitamin K membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.

Seorang dokter dapat melakukan tes untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kekurangan vitamin.

Dalam beberapa kasus, suplemen atau perubahan pola makan dapat membantu.

3. Vaskulitis

Vaskulitis mengacu pada sekelompok kondisi tertentu yang menyebabkan pembuluh darah mengalami inflamasi atau peradangan.

Gejalanya seperti:

  • Peningkatan pendarahan dan memar
  • Sesak napas
  • Mati rasa pada anggota badan
  • Bisul
  • Benjolan kulit
  • Bintik ungu pada kulit, dikenal sebagai petechiae.

Pada kulit gelap, petechiae mungkin tidak selalu muncul, sehingga dokter bisa saja melewatkannya. Bintik ini mungkin terlihat di area dengan sedikit melanin, seperti lengan bawah.

Jenis pengobatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan area tubuh mana yang terkena. Beberapa obat seperit steroid dapat membantu atasi masalah tersebut.

Baca juga: Benarkah Badan Penderita Darah Rendah Akan Lebam-lebam Saat Kecapaian?

4. Penyakit hati

Penyakit hati seperti sirosis dapat berdampak pada fungsi hati yang juga menimbulkan gejala memar.

Penyakit hati dapat memengaruhi pembekuan darah yang dapat meningkatkan risiko pendarahan dan mudah memar.

Alkohol merupakan faktor utama penyebab penyakit hati, namun kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kanker dan masalah kesehatan lainnya.

5. Purpura senilis

Purpura senilis umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia dengan sekitar 10 persen orang berusia di atas 50 tahun.

Penyakit ini menyebabkan lesi seperti memar berwarna ungu tua pada kulit dan kemungkinan besar terjadi pada lengan dan tangan.

Penyakit ini lebih umum terjadi pada orang berkulit terang, namun siapa pun dapat menderitanya.

Pada orang berkulit gelap, mungkin akan tampak ungu atau kulit lebih gelap. Selain itu, kulit di sekitarnya mungkin menjadi lebih tipis dan kurang elastis.

Lesi sering kali muncul setelah cedera pada kulit, namun bertahan lebih lama dibandingkan memar biasa dan bisa jauh lebih besar.

Bahkan pada beberapa kasus, kulit akan tetap berwarna coklat setelah lesi sembuh.

Purpura senilis ini tidak ada kaitannya dengan kondisi kesehatan serius apa pun, namun dapat meningkatkan risiko kulit robek.

Baca juga: Cerita Titaniaheap, Alami Kanker Rahim Stadium 4 di Usia 24 Tahun dengan Gejala Awal Nyeri Haid

6. Kanker

Peningkatan pendarahan dan memar mungkin merupakan tanda seseorang menderita leukemia. Adapun leukemia merupakan jenis kanker yang memengaruhi sel darah putih.

Ada berbagai jenis leukemia dan gejalanya bervariasi yang seringkali tidak muncul pada tahap awal.

Namun, seseorang bisa memperhatikan sejumlah hal seperti:

  • Pendarahan
  • Memar
  • Petechiae
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tulang
  • Menstruasi yang berat
  • Pembengkakan perut.

Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus segera berkonsultasi dengan dokter, karena pengobatan dini seringkali efektif.

7. Masalah kesehatan lain

Dilansir dari Health Line, terdapat dua masalah kesehatan lain yang membuat seseorang mudah alami memar, seperti:

Cushing’s syndrome

Cushing’s syndrome atau juga dikenal sebagai hiperkortisolisme merupakan suatu kondisi di mana seseorang memiliki kadar hormon kortisol yang sangat tinggi dalam tubuh.

Salah satu gejala yang mungkin timbul adalah kulit yang mudah memar.

Ehlers-Danlos syndrome

Sindrom ini mencakup sekelompok penyakit yang memengaruhi jaringan ikat seseorang, khususnya kulit, dinding pembuluh darah, dan persendian.

Karena kulit, pembuluh darah, dan jaringan ikat di sekitar pembuluh darah sangat rapuh, memar bisa terjadi dengan mudah jika menderita Ehlers-Danlos syndrome.

Baca juga: Mendadak Muncul Tahi Lalat di Kulit, Apakah Berbahaya?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi