Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/macrovector
Ilustrasi kehidupan zaman Batu.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Zaman Batu menandai periode prasejarah di mana manusia menggunakan peralatan batu primitif dan berakhir ketika manusia di Near East mulai memanfaatkan logam dan perunggu.

Periode ini dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, ketika para peneliti menemukan bukti paling awal manusia menggunakan perkakas batu.

Zaman Batu ini dibagi menjadi tiga periode berbeda yakni Zaman Paleolitikum, Zaman Mesolitikum, dan Zaman Neolitikum.

Baca juga: Sama-sama Peninggalan Masa Lampau, Ini Perbedaan Fosil dan Artefak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum (zaman Batu Tua) merupakan periode paling awal dari Zaman Batu, rentang waktu di mana hominin menggunakan batu sebagai alat.

Dikutip dari laman World History Encyclopedia, periode ini berkisar dari sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga akhir Zaman Es terakhir c. 12.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Penemu Fosil Gading Gajah Purba Disebut Dapat Imbalan Rp 1 Juta, Ini Kata Pihak Museum

Paleolitik juga lebih umum dikaitkan dengan budaya dan gaya hidup para pemburu-pengumpul yang memproduksi peralatan tersebut.

Disebut zaman Batu Tua karena peralatan batunya masih dibuat secara kasar, tidak diasah atau dipoles. Manusia menggunakannya untuk mengumpulkan makanan.

Manusia di zaman Paleolitikum hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu cara beternak dan bercocok tanam.

Baca juga: Fosil Mesir Purba Jelaskan Cara Paus Pindah dari Hewan Darat ke Laut

Zaman Mesolitikum

Zaman Mesolitikum (zaman Batu Pertengahan), adalah periode kebudayaan kuno yang ada di antara Paleolitikum zaman Batu Tua), dan Neolitikum (zaman Batu Baru).

Dilansir dari laman Britannica, budaya material Mesolitikum dicirikan oleh inovasi dan keragaman yang lebih besar daripada yang ditemukan pada zaman Paleolitikum.

Meskipun secara budaya dan teknologi melanjutkan masyarakat Paleolitikum, budaya Mesolitikum mengembangkan beragam adaptasi lokal terhadap lingkungan khusus

Baca juga: Cacing Purba Berhasil Dihidupkan Kembali Setelah 46.000 Tahun Membeku

Pemburu Mesolitikum mencapai efisiensi yang lebih besar dan mampu mengeksploitasi sumber makanan hewani dan nabati yang lebih luas.

Karena Mesolitikum dicirikan oleh serangkaian budaya material, waktunya bervariasi tergantung di mana lokasinya.

Di Eropa barat laut misalnya, Mesolitikum dimulai sekitar 8000 SM dan berlangsung hingga sekitar 2700 SM. Dan di wilayah lain, masa Mesolitikum bisa berbeda.

Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun

Zaman Neolitikum

Zaman Neolitik, atau juga disebut zaman Batu Baru, merupakan tahap akhir evolusi budaya atau perkembangan teknologi di kalangan manusia prasejarah.

Hal ini ditandai dengan peralatan batu yang dibentuk dengan cara dipoles atau diasah, bergantung pada tumbuhan atau hewan peliharaan, pemukiman di desa-desa permanen, dan munculnya kerajinan seperti tembikar dan menenun.

Dilansir dari laman History, manusia Neolitik menggunakan perkakas batu seperti nenek moyang mereka di Zaman Batu, yang hidup marginal dalam kelompok kecil.

Tahap perkembangan Neolitikum dicapai pada Zaman Holosen (11.700 tahun terakhir sejarah Bumi).

Baca juga: Mengenal Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia

Titik awal Neolitik masih diperdebatkan, karena berbagai belahan dunia mencapai tahap Neolitik pada waktu yang berbeda, namun secara umum diperkirakan sekitar 10.000 SM .

Munculnya pertanian memisahkan masyarakat Neolitikum dari nenek moyang Paleolitikum (zaman Batu Tua).

Hal ini kemudian dikenal dengan istilah Revolusi Neolitik atau Revolusi Pertanian, yang menggambarkan perubahan masif dan penting.

Di mana manusia mulai membudidayakan tanaman, memelihara hewan ternak untuk dikonsumsi, dan membentuk pemukiman permanen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi