Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Kasus Jembatan Kaca Pecah di Banyumas yang Menewaskan Pengunjung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Insiden jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang pecah dan menewaskan pengunjung, mendapat sorotan media asing. 

Jembatan kaca setinggi 15 meter itu pecah dan menewaskan seorang pengunjung berinisial FA (39). Sementara tiga orang pengunjung lainnya mengalami luka-luka.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu menetapkan Edi Suseno selaku pemilik wahana jembatan kaca "The Geong" sebagai tersangka dan dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP.

Menurut pihak kepolisian, tersangka mendesain sendiri bangunan jembatan kaca tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia melakukan kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia atau luka berat dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara," tutur Edy, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Jembatan kaca Banyumas dalam pemberitaan media asing

Berikut Kompas.com merangkum beberapa pemberitaan internasional yang memuat tentang insiden jembatan kaca di Banyumas, Jawa Tengah yang pecah.

1. Mothership: jembatan kaca tak penuhi standar

Media Singapura, Mothership memuat artikel berjudul "Glass bridge in Indonesia shatters, tourist falls 10m & dies", Minggu (30/10/2023).

Dalam artikel itu, Mothership menyoroti jembatan kaca "The Geon"g yang tidak memenuhi standar keamanan.

Obyek wisata yang beroperasi sejak April 2023 itu belum melakukan evaluasi standar keselamatan.

Pihak pengelola "The Geong" disebut tidak hadir dalam pertemuan dan malah mengirim perwakilannya.

Di sisi lain, jembatan itu juga tidak memenuhi standar keamanan dan tidak dirawat dengan baik.

Wahana itu tidak dilengkapi dengan peringatan imbauan, instruksi keselamatan, dan jaring pengaman di sekitar jembatan.

Baca juga: Menilik Konstruksi Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan Satu Wisatawan

2. The Straits Times: ketebalan kaca hanya 1,2 cm

Melalui artikel berjudul "Indonesian glass bridge that shattered, killing tourist, was just 1.2cm thick", Minggu (29/10/2023), The Straits Times menyebutkan, jembatan kaca di Limpakuwus hanya memiliki ketebalan 1,2 centimeter.

Ukuran itu terbilang tipis jika dibandingkan dengan ketebalan jembatan kaca di China yang mencapai 5 cm.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banyumas, Komisaris Polisi Agus Supriadi juga mengatakan, pihak pengelola objek wisata "The Geong" berpotensi lalai sehingga terjadi insiden tragis itu.

Di sisi lain, pemerintah setempat juga didesak untuk mempertimbangkan kembali pembangunan wahana serupa.

Selain karena faktor keselamatan, wahana jembatan kaca juga disebut mengganggu keindahan alam di tempat wisata.

Baca juga: 5 Fakta Jembatan Kaca Limpakuwus Banyumas Pecah Tewaskan Satu Wisatawan, Korban Hendak Diberi Kejutan Anak

3. The Sun: review buruk jembatan kaca Banyumas

Media Britania Raya, The Sun turut memberitakan insiden jembatan kaca pecah di Banyumas, Jawa Tengah Indonesia melalui artikel berjudul "GLASS TRAGEDY Horror moment glass-bottomed walkway shatters sending tourist plunging to their death 30ft up above forest canopy," pada Jumat (27/10/2023).

Dalam artikel itu, disebut bahwa jembatan kaca tersebut memiliki review yang buruk. Sebanyak 5 persen dari total pengunjung telah menyampaikan keluhan mereka secara online.

Namun, pengelola jembatan memilih untuk tidak menghadiri pertemuan untuk meninjau standar wahana tersebut.

"Tidak ada diskusi. Kami hanya meninggalkan pesan," kata Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo.

Baca juga: Jembatan Kaca Telan Korban Jiwa, Sejumlah Wisata Lain di Banyumas Diperintahkan Tutup Sementara

4. Asia News Network: evaluasi keamanan jembatan kaca

Melalui artikel berjudul "Indonesian glass bridge that shattered, killing tourist, was just 1.2cm thick", Senin (30/10/2023),

Dalam artikel itu, dijelaskan bahwa ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo telah menghubugi pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi keamanan setelah liburan Idul Fitri pada April 2023.

Keputusan itu dilakukan sebagai upaya pendekatan kepada pengelola didorong oleh banyaknya komentar di media sosial yang menyuarakan keprihatinan tentang standar keamanan objek wisata tersebut.

Namun, pihak pengelola jembatan tidak hadir langsung dalam pertemuan tersebut dan hanya mengirimkan perwakilannya.

"Tidak ada diskusi. Kami hanya menitipkan pesan," kata Eko.

Eko juga telah memenuhi permintaan Kepolisian Resor Kota Banyumas agar menutup kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus untuk waktu yang belum ditentukan guna kepentingan penyelidikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi