KOMPAS.com - Ibuprofen merupakan obat penghilang rasa sakit untuk berbagai kondisi, seperti sakit kepala, sakit gigi, kram menstruasi, nyeri otot, dan radang sendi.
Dikutip dari WebMD, ibuprofen adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan bekerja dengan menghalangi produk zat alami tertentu di tubuh yang menyebabkan peradangan.
Penggunaan obat ini dalam jangka waktu tertentu akan memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.
Selain itu, risiko efek samping konsumsi ibuprofen juga mungkin lebih besar pada orang dewasa yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Lantas, apa saja efek samping dari konsumsi ibuprofen?
Baca juga: Pernah Dapat Warning dari WHO, Ibuprofen Diuji Coba sebagai Obat Covid-19
Efek samping ibuprofen
Sebelum mengonsumsi ibuprofen, sebaiknya Anda membaca semua petunjuk pada kemasan produk.
Jika dokter telah meresepkan obat ini, bacalah panduan pengobatan yang diberikan oleh apoteker, sebelum Anda mulai mengonsumsinya.
Ibuprofen biasanya dikonsumsi setiap 4 hingga 6 jam dengan segelas penuh air sebanyak 240 mililiter.
Berikut 6 efek samping dari konsumsi ibuprofen, dikutip dari Healthline:
1. Efek samping yang umumIbuprofen merupakan salah satu obat yang banyak ditemukan di pasaran dan digunakan secara luas.
Efek samping paling umum dari ibuprofen adalah sakit perut, maag, mual, muntah, gas, sembelit, dan diare.
Perlu diingat, tidak semua orang mengalami efek samping ini.
Biasanya, efek samping ringan ini dapat dapat dicegah dengan mengonsumsi ibuprofen dengan susu atau makanan.
Baca juga: 5 Obat Herbal Penurun Asam Urat, Sering Ditemukan di Sekitar Rumah
2. Serangan jantung dan strokeBagi kebanyakan orang, risiko serangan jantung dan stroke akibat efek samping ibuprofen jarang terjadi.
Namun, risiko ini dapat meningkat jika Anda menggunakan ibuprofen terlalu banyak atau menggunakannya terlalu lama.
Risiko dari produksi ibuprofen juga lebih tinggi jika Anda:
- Memiliki faktor risiko lain untuk serangan jantung atau stroke
- Mengalami gangguan pembekuan
- Minum obat lain yang memengaruhi cara pembekuan darah
Jika Anda memiliki faktor risiko atau sedang mengonsumsi obat lain, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan ibuprofen.
Baca juga: Efek Samping Obat Methylprednisolone, dari yang Ringan hingga Serius
3. Penurunan fungsi ginjal dan peningkatan tekanan darahProstaglandin adalah senyawa alami dalam tubuh yang berperan dalam reproduksi dan membantu menjaga tekanan di ginjal. Senyawa ini dapat menyaring cairan dalam tubuh, serta menjaga tekanan darah.
Sementara itu, ibuprofen mengubah produksi prostaglandin dalam tubuh. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan cairan tubuh yang dapat menurunkan fungsi ginjal dan meningkatkan tekanan darah.
Gejala penurunan fungsi ginjal antara lain:
- Peningkatan tekanan darah
- Penumpukan cairan
- Dehidrasi
- Lebih jarang buang air kecil
- Pusing
Risiko konsumsi ibuprofen dapat meningkatkan jika Anda:
- Orang dewasa yang lebih tua
- Menderita penyakit ginjal
- Minum obat tekanan darah
Baca juga: Kemenkes Sebut Belum Ada Obat Spesifik untuk Cacar Monyet, Bagaimana Pengobatannya?
4. Bisul dan pendarahan pada lambung serta ususProstaglandin juga membantu menjaga perbaikan lapisan lambung secara konstan yang melindungi Anda dari kerusakan akibat asam lambung.
Karena ibuprofen menurunkan jumlah prostaglandin yang dihasilkan tubuh, kerusakan lambung dan gangguan pada usus merupakan efek samping yang mungkin terjadi.
Efek samping ini cukup jarang terjadi. Namun, risikonya meningkat semakin lama Anda menggunakan ibuprofen.
Faktor lain yang meningkatkan risiko Anda meliputi:
- Memiliki riwayat maag atau pendarahan di lambung atau usus Anda
- Sudah berusia lebih tua
- Penggunaan steroid oral atau pengencer darah yang dikenal sebagai antikoagulan
- Merokok
- Penggunaan alkohol, khususnya lebih dari tiga minuman beralkohol per hari
Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Diabetes Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan
5. Reaksi alergiBeberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap ibuprofen, meski jarang terjadi.
Jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap aspirin, disarankan untuk tidak mengonsumsi ibuprofen.
Kemudian, jika Anda mulai kesulitan bernapas atau wajah dan tenggorokan Anda mulai membengkak, segera hubungi dokter serta hentikan penggunaan ibuprofen.
6. Gagal hatiRisiko gagal hati juga dapat terjadi setelah mengonsumsi ibuprofen, meski sangat jarang.
Jika Anda menderita penyakit hati, bicarakan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi ibuprofen.
Berhentilah untuk mengonsumsi ibuprofen dan segera hubungi dokter jika mulai mengalami salah satu gejala berikut:
- Mual
- Kelelahan
- Kekurangan energi
- Rasa gatal
- Menguningnya kulit atau bagian putih mata
- Nyeri di area kanan atas perut
- Gejala mirip flu
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda kerusakan hati atau gagal hati yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Mengonsumsi Obat Tidur dalam Jangka Panjang, Apa Risikonya?