Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Terlalu Sering Konsumsi Makanan Berminyak seperti Gorengan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Rahul D Silva
Ilustrasi gorengan, bahaya gorengan, kenapa harus mengurangi gorengan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Banyak makanan yang proses mengolah atau memasaknya dengan cara digoreng.

Makanan tersebut digoreng dengan banyak minyak, sehingga makanan menjadi sangat berminyak.

Banyak makanan berminyak di Indonesia, salah satunya adalah aneka gorengan seperti bakwan, cireng, mendoan, pisang goreng, dan lain sebagainya.

Selain itu, aneka junkfood juga diolah dengan banyak minyak, yang menjadikan french fries dan burger juga termaduk ke dalam kudapan yang sarat minyak.

Di Indonesia, kebiasaan makan gorengan hampir dimiliki oleh setiap orang. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, adakah dampak jika kita makan makanan berminyak terlalu sering?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Pedas Setiap Hari?

Selengkapnya, berikut sejumlah hal yang akan terjadi pada tubuh jika kita mengonsumsi makanan berminyak setiap hari:

1. Muncul jerawat

Ahli diet dari Boston, Amerika Serikat (AS), Ayla Barmmer mengatakan, makanan berminyak kemungkinan besar mempunyai peran dalam tumbuhnya jerawat seseorang, meski secara tidak langsung.

“Efeknya tidak langsung, terjadi seiring berjalannya waktu dan sebagai akibat dari pola makan,” ungkap Barmmer dikutip dari Time.

“Jerawat sebagian besar disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan/atau ketidakseimbangan bakteri, jadi makanan berminyak menyebabkan jerawat dan membahayakan kesehatan usus,” lanjutnya.

2. Membebani sistem pencernaan

Banyaknya lemak yang terkandung dalam makanan berminyak menyebabkan sistem pencernaan terbebani.

“Saat kita makan makanan berminyak seperti gorengan, banyaknya lemak memberikan banyak tekanan pada sistem pencernaan kita,” kata Barmmer.

Menurutnya, lemak, karbohidrat, dan protein merupakan kandungan yang paling lambat dicerna.

Selain itu, dibutuhkan enzim dan cairan pencernaan seperti empedu dan asam lambung untuk memecah kandungan tersebut.

Sedangkan, kadar cairan pencernaan itu bisa menurun jika seseorang sedang stres.

3. Mudah buang air besar

Pencernaan yang tegang umumnya memiliki gejala rasa tidak nyaman di perut yang kemudian timbul rasa ingin buang air besar (BAB).

“Makanan tidak hanya hanya akan tertahan di perut Anda, tetapi mungkin masuk ke usus dalam keadaan tidak dicerna dengan baik,” tutur Barmmer.

“Terkadang Anda melihat tinja berminyak dalam kasus ini,” imbuhnya.

Selain itu, banyak orang juga mengalami diare dan sakit perut setelah konsumsi makanan berminyak.

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Makanan yang Disiram Minyak Panas

4. Membuat bakteri usus rusak

Banyak studi mengungkapkan, sesuatu yang dikonsumsi oleh seseorang akan memengaruhi bakteri usus atau disebut mikrobioma.

“Makanan berminyak tidak mengandung lemak sehat dan bergizi seperti yang kita temukan pada alpukat, ikan, minyak zaitun ekstra virgin, dan bahkan mentega,” ucap Barmmer.

Minyak akan mempengaruhi keseimbanan asam lemak tubuh yang kemudian dapat mengganggu segalanya mulai dari tingkat hormon hingga kesehatan kekebalan tubuh.

5. Risiko penyakit jantung dan diabetes meningkat

Makanan berminyak yang secara konsisten dikonsumsi memungkinkan seseorang memiliki peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

Sebuah studi pada 2014 menemukan, orang yang makan gorengan antara empat dan enam kali seminggu mengalami peningkatan risiko penyakit koroner sebesar 23 persen dan risiko diabetes tipe 2 sebesar 39 persen.

Sehingga, bagi orang yang memakannya setiap hari, persentasenya akan semakin tinggi.

6. Mengalami obesitas

Dilansir dari EatThis, makanan berminyak dapat menyebabkan penambahan berat badan sampai dengan obesitas.

Hal tersebut lantaran terdapat kandungan low-density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat di dalam makanan berminyak.

Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi makanan berminyak, sebaiknya lakukan dalam jumlah yang sedang atau tidak berlebihan.

Baca juga: Bukan Ditambah Tepung, Ini Rahasia Telur Dadar Restoran Padang Bisa Tebal dan Irit Telur

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi