KOMPAS.com - Nasib pilu dialami oleh Adrian alias Eboh (29), pemuda asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Eboh diketahui tewas setelah ditusuk oleh temannya, Toto Toiban (36) lantaran tak terima telah dikeluarkan dari grup WhatsApp.
Peristiwa nahas itu terjadi di Kampung Bojong Malaka, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (29/10/2023).
Pihak kepolisian menerima laporan kasus ini usai salah seorang warga menemukan jasad korban yang bersimbah darah.
Baca juga: Video Viral Perundungan Siswa di Agam, Kepala Korban Dipukul Berkali-kali dan Diancam Dibunuh
Baca juga: Kelas Yoga Dicurigai Jadi Sekte Pembunuhan Massal, Kok Bisa?
Kronologi
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pelaku mendatangi korban usai mengetahui dirinya dikeluarkan dari grup WhatsApp.
Menurutnya, pelaku bermaksud untuk menanyakan maksud dan alasan korban mengeluarkannya dari grup WhasApp.
Sebab, pelaku merasa tersinggung atas perbuatan yang dilakukan korban itu.
"Dan dari terungkapnya tersangka kami bisa amankan, tersangka mengaku sakit hati karena dikeluarkan dari grup WhatsApp," kata Kusworo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Sebelum Ditusuk, Wiranto Disebut Pernah Menjadi Target Pembunuhan
Akan tetapi, korban disebut tak memberikan jawaban yang memuaskan, sehingga membuat pelaku emosi. Keduanya pun terlibat cekcok dan berkelahi.
Saat itu, pelaku langsung mengeluarkan pisau, kemudian menusuk korban beberapa kali di bagian lengan dan dada.
"Akhirnya tersangka mengeluarkan senjata tajam sebilah pisau, senjata itu setiap hari dibawa oleh pelaku ke mana-mana," kata dia.
"Pada saat kemarin terjadi perkelahian, tersangka langsung mengeluarkan sajamnya dan langsung menusuk korban, dan mengakibatkan korban meninggal dunia," imbuhnya.
Kusworo mengungkapkan, korban meninggal dunia di tempat usai jantungnya robek akibat tusukan pelaku.
Baca juga: 5 Fakta Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Motif Diduga Iri dengan Korban
Pelaku sudah minta maaf kepada korban
Berdasarkan pengakuannya, Toto mengeklaim telah meminta maaf kepada korban sebelum cekcok. Namun, korban justru mengajaknya berkelahi.
"Kalau cekcok bukan karena itu. Tapi dia yang tantangin saya untuk berkelahi. Saya sudah meminta maaf kalau saya ada kesalahan. Kalau ada lisan yang enggak dijaga, aku minta maaf," kata Toto, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Akan tetapi, ia menyebut korban tiba-tiba memukulnya saat akan pulang.
"Aku udah minta maaf sama dia, tadinya aku gak ada niat itu membunuh. Jadi saya mau ngambil motor saya, tiba-tiba dia dari belakang memukul saya. Baru terjadilah perkelahian," jelas dia.
Kendati demikian, Toto menampik bahwa menyiapkan pisau itu dikhususkan untuk membunuh korban.
Ia menambahkan, pisau itu selalu dibawanya sejak SMP. Salah satu alasannya lantaran sering menerima perundungan dari teman-temannya.
"Jadi udah hampir lama lah. Udah tiga tahun ke mana-mana bawa pisau. Alasannya saya takut di sekitar ada yang mencelakai saya," pungkasnya.
Baca juga: 5 Pembunuhan Paling Sadis di Dunia
(Sumber: Kompas.com/M Elgana Mubarokah | Editor: Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.