Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Peristiwa Genosida dalam Sejarah, Ada yang Tewaskan 60 Juta Orang

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/YASUYOSHI CHIBA
Bunga yang diletakkan di sebuah kuburan massal saat berlangsungnya peringatan 25 tahun genosida Rwanda di Kigali Genocide Memorial di Rwanda, Minggu (8/4/2019). Seperempat abad setelah sejarah kelam itu, kini perekonomian Rwanda sudah jauh membaik dan pada 2016 ditetapkan menjadi negeri kedua terbaik di Afrika sebagai tujuan bisnis.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Genosida merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan sekelompok orang dari latar belakang sama meninggal dunia.

Genosida juga sering diartikan sebagai pembunuhan yang disengaja terhadap sejumlah besar orang dari suatu negara atau kelompok etnis tertentu dengan tujuan menghancurkan bangsa atau kelompok tersebut.

Sepanjang sejarah, peristiwa genosida menyebabkan jutaan orang yang tinggal di suatu negara meninggal. Akibatnya, hal ini akan menghilangkan tradisi dan budaya di negara tersebut.

Berikut sejumlah peristiwa genosida yang dianggap paling buruk dalam sejarah umat manusia.

Baca juga: AS Nyatakan Militer Myanmar Lakukan Genosida ke Rohingnya, Apa Itu Genosida?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


1. Penaklukan Genghis Khan tewaskan 60 juta orang

Genosida yang dianggap paling banyak dilakukan pada masa Genghis Khan dari Mongol. 

Genghis Khan memimpin tentaranya melakukan penaklukan berbagai wilayah di Mongol pada sekitar tahun 1250 Masehi. Penaklukan ini menyebabkan 40-60 juta orang terbunuh.

Mereka yang tewas dibunuh adalah suku-suku yang menolak bergabung dengan Genghis Khan. Wilayah yang menjadi sasaran termasuk Iran dan Kerajaan Persia.

Genghis Khan meminta warga di wilayah yang diserang untuk menyerah dan berdamai. Ketika para penduduk menolak, mereka akan membunuh warganya tanpa ampun.

Genghis Khan tidak membedakan ras atau agama dari korbannya saat menaklukan wilayah.

2. Pemusnahan 55 juta penduduk asli Amerika

Diperkirakan sebanyak 55 juta penduduk Suku Indian atau suku penghuni asli benua Amerika musnah diserang pasukan Eropa. Peristiwa ini terjadi antara 1492-1832.

Dikutip dari World Atlas, penjajah Eropa menetap di wilayah tersebut. Mereka memerangi penduduk asli dengan perang fisik dan serangan biologi berupa penyakit cacar.

Penjajah dari Spanyol bahkan meminta transfusi darah dari Suku Inca, Peru yang tinggal di Pegunungan Andes karena mayoritas orangnya memiliki golongan darah O. 

Baca juga: Hari Pencegahan Genosida Internasional, Bagaimana Sejarahnya?

   
3. Pembantaian Nazi

Tragedi kematian yang dilakukan oleh Nazi di Jerman termasuk salah satu genosida terburuk di dunia. Mereka menargetkan penganut Yahudi, tawanan perang Soviet, atau rakyat Polandia sejumlah 9,3 juta hingga 13,5 juta orang.

Peristiwa ini terjadi antara tahun 1941 dan 1945. Korban akan dibunuh dengan dimasukkan ke kamar gas di kamp konsentrasi.

Baca juga: 5 Perang Besar di Abad Ke-21 yang Menelan ratusan Ribu Korban Jiwa

4. Kelaparan Holodomor di Ukraina

Uni Soviet menyerang Ukraina pada tahun 1932 hingga 1933. Diperkirakan 4 juta warga mati kelaparan akibat kejadian ini.

Kelaparan terjadi akibat para petani Ukraina menentang kebijakan Uni Soviet yang ingin membatasi pertanian warga agar dikelola negara.

Parahnya, pemerintah Soviet tidak menerima bantuan dari Palang Merah dan kelompok perdamaian lainnya. Hingga saat ini, Rusia menyangkal kematian tersebut merupakan genosida.

5. Khmer Merah di Kamboja

Rezim Khmer Merah berkuasa di Kamboja pada tahun 1975 dan 1979. Namun, kelompok ini melakukan pembunuhan massal yang merengut 2-3 juta warga.

Warga diambil dari kota-kota dan dibunuh melalui kamp kematian. Hal ini dilakukan demi menciptakan negara sosialis agraria baru.

Berbagai etnis warga menjadi korban, termasuk minoritas keturunan Thailand dan Tiongkok, serta umat Kristen dan Muslim di Kamboja.

Baca juga: 4 Kisah Mistis dalam Perang Dunia

6. Genosida di Bangladesh

Bangladesh mengalami genosida besar-besaran pada tahun 1971. Selama kurang dari setahun, negara tersebut membunuh dan memperkosa sekitar 3 juta orang yang menuntut hak menentukan kehidupan mereka sendiri.

Perempuan Bengali dinyatakan sebagai "milik umum". Sementara tentara akan membakar rumah-rumah dan membunuh dengan senapan.

Butuh waktu hingga abad ke-21 untuk membawa pemimpin pendidikan ini ke pengadilan.

7. Genosida di Rwanda

Suku Tutsi di Rwanda mengalami kematian massal oleh pemimpin ekstremis Hutu selama periode 100 hari dari 7 April hingga pertengahan Juli 1994. Diperkirakan, 500.000-1 juta warga tersingkir.

Mereka dieksekusi dengan parang dan api karena amunisi terlalu mahal dan sulit didapat. Selain itu, penipuan, mutilasi, dan penyebaran penyakit juga terjadi.

Warga Tutsi terpaksa bersembunyi di gereja dan sekolahan. Sayangnya, kejadian tersebut tidak diintervensi oleh negara maupun negara-negara tetangga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi