Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Gaza dan Daftar Negara yang Tarik Dubesnya dari Israel, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GIL COHEN-MAGEN
Tentara Israel berkumpul di perbatasan Gaza sebelum memasuki wilayah kantong Palestina itu pada Minggu (29/10/2023). Negara-negara mulai putus hubungan diplomatik dan tarik duta besar untuk Israel.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel imbas serangan di Gaza, Palestina.

Diberitakan Reuters, Rabu (1/11/2023), Bolivia adalah negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena serangannya pada warga Gaza.

Selain Bolivia, beberapa negara telah memutuskan untuk menarik perwakilan atau duta besar (dubes) di negara itu.

Serupa, langkah ini bertujuan untuk memprotes tindakan Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina di Jalur Gaza.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Elon Musk, Koneksi Internet Starlink di Gaza, dan Pertentangan Israel...

Berikut negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dan menarik duta besar dari untuk Israel:


1. Bolivia

Pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel diumumkan Menteri Kepresidenan Maria Nela Prada dalam konferensi pers di ibu kota La Paz, Bolivia, Selasa (1/11/2023).

"Kami menuntut diakhirinya serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah merenggut ribuan nyawa warga sipil dan menyebabkan pengungsian paksa warga Palestina," katanya, dilansir dari Guardian, Selasa.

Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani mengatakan, pemutusan hubungan diplomatik merupakan bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel.

Langkah tersebut dilakukan tak lama setelah mantan Presiden Evo Morales menyerukan memutus hubungan dengan Israel karena situasi mengerikan yang dihadapi rakyat Palestina.

Baca juga: Dampak Perang Israel Vs Hamas, Bagaimana Kondisi WNI di Gaza?

Melalui media sosial X (dulu Twitter), Jumat (20/10/2023), Morales menuntut Israel diklasifikasikan sebagai "negara teroris".

Dia juga meminta agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan jajarannya diadukan ke pengadilan pidana internasional karena genosida.

Di bawah kepemimpinan Evo Morales, Bolivia sempat memutuskan hubungan dengan Israel pada 2009. Tindakan ini diambil setelah invasi negara itu ke Jalur Gaza.

Namun, pada 2020, Bolivia kembali memulai hubungan diplomatik di bawah presiden sayap kanan Jeanine Anez.

"Kami menolak kejahatan perang yang dilakukan di Gaza. Kami mendukung inisiatif internasional untuk menjamin bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional," kata Presiden Bolivia Luis Arce.

Baca juga: Ketegangan di Jalur Gaza, Berapa Jumlah Pasukan Hamas?

2. Kolombia

Beberapa jam setelah pengumuman pemutusan hubungan diplomatik oleh Bolivia, negara Amerika Latin lain, Kolombia, menarik duta besar negaranya untuk Israel.

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan, dia telah memanggil kembali duta besarnya atas "pembantaian rakyat Palestina" yang dilakukan Israel.

Baru-baru ini, Petro juga menyamakan tindakan Israel dengan tindakan pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Pernyataan Presiden Kolombia pun memicu kecaman dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Baca juga: Saat China Hapus Israel dari Peta...

3. Chile

Serupa, negara Amerika Latin lain, Chile, mengumumkan penarikan duta besar negaranya di Tel Aviv, Israel.

Presiden Chile Gabriel Boric menyampaikan, pemanggilan perwakilan negaranya bertujuan untuk membahas pelanggaran hukum kemanusiaan internasional oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Boric mengatakan, perempuan dan anak-anak masuk di antara lebih dari 8.800 warga sipil yang menjadi korban serangan Israel.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa operasi militer telah mewakili "hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza".

4. Yordania

Diberitakan Aljazeera, Selasa, Yordania telah mengumumkan akan menarik duta besarnya untuk Israel sebagai tanggapan atas tindakan negara ini di Gaza.

"Menteri Luar Negeri Ayman Safadi memutuskan untuk segera memanggil kembali duta besar Yordania untuk Israel," kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Kementerian tersebut mengatakan, utusannya hanya akan kembali jika Israel menghentikan serangan di wilayah yang terkepung.

Yordania juga meminta Israel untuk menarik duta besarnya untuk Arab Saudi di tengah krisis ini.

Baca juga: Kisah Keluarga Palestina, Melarikan Diri dari Perang di Gaza, Tewas dalam Gempa Turkiye

Yordania, yang bertetangga dengan Israel di sebelah timur, telah mengadakan perjanjian damai sejak 1994.

Perjanjian tersebut telah mengembalikan sekitar 380 kilometer tanah Yordania dari kendali Israel dan menyelesaikan sengketa air yang sudah berlangsung lama.

Sebelumnya, Yordania tercatat terakhir kali menarik utusannya untuk Israel pada 2019, untuk memprotes penahanan dua warga negaranya selama berbulan-bulan tanpa tuduhan.

Namun, serangan Israel selama 26 hari di Gaza yang menewaskan ribuan warga telah memicu reaksi regional parah, terutama di Yordania, tempat tinggal sekitar tiga juta warga Palestina.

Baca juga: Mengenal Kamp Jabalia, Rumah Ratusan Ribu Pengungsi Palestina yang Jadi Sasaran Israel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi