Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Kurma, Waspadai Berat Badan dan Gula Darah Naik

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Brent Hofacker
Ilustrasi efek samping kurma.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

 

KOMPAS.com - Kurma adalah tanaman buah tertua di daerah kering dengan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Kaya akan kalori, salah satu manfaat kurma paling populer adalah mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa atau setelah seharian beraktivitas.

Dilansir dari laman Healthline, satu porsi kurma berukuran 100 gram mengandung 277 kalori. Sebagian besar kalori dalam buah ini, sekitar 75 gram, berasal dari karbohidrat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan sisanya, berasal dari protein yang sangat sedikit, yakni sekitar 7 gram untuk setiap 100 gram kurma.

Meski banyak kalori, kurma mengandung serat dalam jumlah melimpah, serta beberapa vitamin dan mineral penting.

Kandungan serat dapat membantu mencegah sembelit dengan mendorong pergerakan usus, sehingga buang air besar menjadi lebih teratur.

Kurma juga menyediakan berbagai antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas. Sifat antioksidan turut membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

Lantas, apa saja efek samping kurma?

Baca juga: 5 Efek Samping Semangka Kuning, Waspada Gula Darah Naik!


Efek samping kurma

Kurma merupakan buah yang relatif aman untuk dikonsumsi, baik dalam bentuk segar maupun kering.

Kendati demikian, kalori dalam buah kurma yang dikeringkan cenderung lebih tinggi daripada buah segar.

Menurut Kementerian Kesehatan, buah ini juga mengandung gula fruktosa dan glukosa yang tinggi, yang membantu memberikan energi instan pada tubuh.

Sayangnya, jika dikonsumsi berlebihan, kurma dapat memicu beberapa efek samping bagi kesehatan.

Berikut efek samping kurma jika dimakan terlalu banyak:

1. Masalah pencernaan

Kurma adalah buah yang baik untuk saluran pencernaan karena mengandung serat dalam jumlah melimpah.

Namun, terlalu banyak asupan serat secara tiba-tiba dapat menyebabkan masalah perut, seperti sembelit dan kembung.

Selain itu, pada kurma kering, biasanya ditambah dengan sulfit, senyawa yang bertujuan untuk mengawetkan makanan dan menghilangkan bakteri.

Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat merasakan beberapa reaksi, seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.

Baca juga: Sederet Efek Samping Manggis, Tak Semua Orang Bisa Mengonsumsinya

2. Serangan asma

Sama seperti bahan pangan lain, buah kurma dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu.

Dikutip dari laman Stylecraze, alergi terhadap kurma berpotensi memicu serangan asma yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas.

Tak hanya itu, kandungan sulfit pada kurma kering juga dapat menyebabkan sesak napas pada penderita asma.

3. Berat badan naik

Mengandung banyak serat bukan jaminan kurma dapat mencegah kenaikan berat badan. Pasalnya, kurma tergolong buah dengan kepadatan energi tinggi.

Dilansir dari MedicineNet, buah ini terdiri dari kalori, karbohidrat, dan serat dalam jumlah melimpah. Selain menambah energi secara instan, mengonsumsi buah ini terlalu banyak juga dapat menaikkan berat badan.

Bukan hanya itu, manisnya kurma juga berasal dari fruktosa. Beberapa orang dapat kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini melewati sistem pencernaan secara keseluruhan.

Imbasnya, tumpukan fruktosa yang tak tercerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.

Baca juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Efek Samping Buah Pir jika Dimakan Berlebihan!

4. Hiperkalemia

Efek samping kurma selanjutnya adalah potensi hiperkalemia, suatu kondisi saat kadar kalium dalam darah terlalu tinggi.

Hal tersebut disebabkan kurma merupakan sumber kalium, mineral penting untuk mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan menunjang kinerja saraf.

Meski tampak baik, kelebihan kadar kalium dalam darah dapat membawa beberapa masalah kesehatan serius.

Salah satu masalah kesehatan tersebut, yakni aritmia atau gangguan irama jantung yang berisiko membahayakan nyawa.

5. Potensi gula darah naik

Lantaran rasa yang manis, mengonsumsi kurma dalam jumlah berlebihan dapat memengaruhi kadar gula darah menjadi tidak normal.

Namun demikian, belum ada penelitian kuat yang mendukung hal ini. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan, kurma justru dapat menurunkan kadar gula darah.

Manfaat kurma untuk kadar gula darah ini kemungkinan karena indeks glikemiknya yang rendah.

Indeks glikemik atau GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.

Makanan yang tinggi indeks glikemik cenderung meningkatkan gula darah. Sebaliknya, makanan rendah indeks glikemik akan menghasilkan gula darah stabil.

Buah ini pun dipercaya dapat membantu pengobatan diabetes dan menjadi alternatif pengganti gula putih jika dikonsumsi dalam batas wajar.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi