Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Diguyur Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 November 2023

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SONTORN CHUAYMOH
Ilustrasi hujan. Prakiraan musim hujan 2023.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan daftar wilayah yang bakal diguyur hujan lebat, angin kencang, dan petir beberapa hari mendatang.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023), BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di Selat Malaka, Laut Natuna, perairan utara Natuna, dan Papua bagian selatan.

Sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Selat Malaka bagian utara.

"Dari Sumatera Utara hingga Semenanjung Malaysia, di Laut Cina Selatan, dari Kalimantan Barat bagian utara hingga Kalimantan Utara, di Papua Barat dan di Papua," tulis BMKG.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG menjelaskan, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sekitar daerah sirkulasi siklonik maupun di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.

Baca juga: 15 Cara Mengusir Serangga Saat Datangnya Musim Hujan

Wilayah yang diguyur hujan lebat, angin kencang, dan petir

BMKG merinci daftar wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir pada 3-4 November 2023.

Simak daftar selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: 7 Serangga yang Muncul di Musim Hujan dan Cara Mengusirnya

1. Wilayah yang diguyur hujan lebat, angin kencang, dan petir:

3 November 2023:

Baca juga: Puncak Musim Hujan Tidak Terjadi di Desember 2023, Ini Prakiraan BMKG

4 November 2023:

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Solo Raya Alami Hujan Lebat Disertai Angin, Ini Kata BMKG

2. Wilayah yang dilanda hujan, angin kencang, dan petir

3 November 2023:

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Hujan Es di Klaten

4 November 2023:

3. Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang:

3 November 2023:

4 November 2023:

Baca juga: Hujan Terasa Semakin Jarang, Benarkah karena Pemanasan Global?

BMKG waspadai dampak lanjutan musim kemarau kering

Walau sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, BMKG memperingatkan dampak lanjutan kemarau kering.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, hal tersebut dipicu oleh kombinasi El Nino dan IOD positif yang menjadi pemicu kekeringan di Indonesia.

Ia menjelaskan, dampak lanjutan tersebut memengaruhi sejumlah sektor, di antaranya pertanian, sumber daya air, kehutanan, perdagangan, energi, dan kesehatan.

Oleh sebab itu, pemerintah di seluruh level diharapkan segera mengambil langkah mitigasi dan antisipasi terhadap dampak negatif yang terjadi.

"Hingga Oktober dasarian II, 2023, El Nino moderate (+1.719) dan IOD positif (+2.014) masih bertahan," ujar Dwikorita dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat

"BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El-Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023-Januari-Februari 2024, sementara IOD Positif akan terus bertahan hingga akhir tahun 2023," tambahnya.

Baca juga: Perkiraan Musim Hujan, Mungkinkah Hawa Panas Hilang Saat Hujan?

Dwikorita menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami kondisi curah hujan sangat rendah pada Juli, Agustus, September, dan Oktober 2023.

Kondisi tersebut terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Papua.

Sementara itu, BMKG juga mendeteksi adanya Hari Tanpa Hujan berturut-turut antara 21-60 hari.

Kondisi tersebut terjadi di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi bagian selatan, Maluku, serta Papua bagian selatan.

Sedangkan, Hari Tanpa Hujan kategori Ekstrem Panjang lebih dari 60 hari terpantau terjadi di Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, hingga Papua.

"Situasi ini harus menjadi perhatian kita bersama mengingat sebaran titik panas di Indonesia menunjukkan peningkatan terutama di daerah rawan karhutla," jelas Dwikorita.

Baca juga: Pakar Ungkap 4 Jenis Ular yang Sering Masuk Rumah Saat Musim Hujan, Segera Cegah!

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi