Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Foto Penis Patah, Dokter Boyke Ungkap Penyebab dan Cara Menanganinya

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar foto penis patah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Media sosial X (dulunya Twitter) diramaikan dengan foto penis yang patah.

Hal tersebut diperbincangkan warganet setelah diunggah akun @heylutfi_ pada Jumat (3/11/2023).

Dalam unggahan, dapat dilihat dua foto penis di mana salah satunya terjadi patah pada bagian tengahnya.

Foto penis patah yang diunggah @heylutfi_ sudah ditayangkan sebanyak 1,3 juta kali hingga Sabtu (4/11/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pray for me," tulis pengunggah.

Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan penis patah?

Baca juga: Mengenal Festival Penis Kanamara Matsuri, Tradisi Sakral di Jepang

Penjelasan dokter Boyke

Dokter Spesialis Ginekologi dan Seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan bahwa penis memang bisa patah walau tidak memiliki tulang.

Salah satu faktor yang menyebabkan penis patah adalah posisi wanita ketika hubungan seks yang terlalu aktif.

Penyebab penis patah lainnya adalah aktivitas seksual antara laki-laki dan perempuan yang terlalu aktif dan menggebu-gebu.

"Jadi, wanitanya merasa terlalu 'enak' kemudian dia goyang-goyang. Sementara, penis itu kan bagaimana pun kaku pada saat itu," ujar Boyke kepada Kompas.com, Sabtu (4/11/2023).

Selain itu, penis juga bisa patah karena faktor lainnya, seperti tabrakan, terpukul, atau tertendang ketika bermain sepakbola.

Meski begitu, Boyke mengungkapkan bahwa penis patah biasanya disebabkan oleh hubungan seksual.

Baca juga: Arkeolog Temukan Liontin Penis Berusia 42.000 Tahun, Penggambaran Alat Kelamin Manusia Paling Awal di Dunia

Kondisi ketika penis patah

Lebih lanjut, Boyke menerangkan bahwa bagian dalam penis yang disebut corpus cavernosa akan terisi darah saat ereksi.

Corpus cavernosa adalah salah satu dari dua saluran di penis yang berisi darah untuk membuat ereksi.

Darah yang mengalir di penis akan mengisi rongga-rongga dan ditutupi oleh tunika albuginea.

Boyke mengatakan, tanda awal penis yang patah bisa diketahui ketika terdengar suara "krek" saat laki-laki dan perempuan berhubungan seksual.

Bila benar-benar patah, penis akan menjadi bengkak dan kebiru-biruan yang menandakan darah sudah keluar dari rongga.

"Bengkak dan penisnya itu terasa nyeri bahkan berupa kencingnya darah karena di situ ada uretra, saluran kencing," terang Boyke.

Baca juga: Ramai soal Penis Tidak Ereksi Saat Bangun Tidur 3 Hari Berturut-turut, Wajarkah?

Penanganan penis patah

Boyke mengatakan, laki-laki yang penisnya patah sebaiknya segera mendapat perawatan di RS.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara ultrasonografi (USG), computerized tomography (CT) scan, atau magnetic resonance imaging (MRI).

Setelah ditemukan bagian penis yang robek, dokter akan melakukan pembedahan.

Pasien akan dibius terlebih dahulu sebelum operasi penjahitan pada penis dilakukan. Penis yang patah bisa dijahit sebanyak 5-6 jahitan.

Baca juga: Ramai soal Penis Ukuran 3 Cm, Dokter Jelaskan Apa Itu Mikropenis

Bolehkah langsung berhubungan seksual?

Boyke menyampaikan, laki-laki yang penisnya patah butuh beberapa hari untuk dirawat di RS sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.

Ia harus mengonsumsi obat antibiotik secara rutin supaya tidak terjadi infeksi.

Meski begitu, laki-laki yang penisnya patah tidak bisa langsung berhubungan seksual setelah pulang ke rumah.

Ia harus menunggu beberapa waktu, setidaknya sampai sebulan, sampai dokter melihat perbaikan pada penis membuahkan hasil.

"Kalau sudah bagus, baru hubungan seksual setelah bisa 1-2 bulan. Tergantung daripada kondisi perbaikannya (penis)," imbuh Boyke.

Baca juga: Saran Dokter Boyke Agar Penis Tak Nyangkut Saat Berhubungan Seks

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi