Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pohon Menggugurkan Daunnya Saat Musim Gugur?

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/Nikada
Ilustrasi alasan daun jatuh saat musim gugur.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Musim gugur umumnya ditandai dengan dedaunan mulai berubah warna menjadi cerah, kemudian perlahan berguguran dari pepohonan.

Hal itu terjadi di wilayah-wilayah beriklim sedang di dunia, atau akrab disebut dengan negara empat musim.

Lantas, mengapa beberapa tanaman menggugurkan daunnya saat musim gugur?

Ternyata jatuhnya daun saat musim gugur adalah salah satu bentuk perlindungan diri. Spesies pohon dengan daun gugur umumnya memiliki daun tipis yang rentan terhadap suhu dingin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Daun Berganti Warna Saat Musim Gugur?


Dilansir dari laman Britannica, karena air mengembang ketika dibekukan, sel-sel daun yang lunak akan pecah selama musim dingin, sehingga tidak akan berguna untuk fotosintesis.

Jika pohon tidak menggugurkan daun-daun ini, pohon akan terjebak dengan ribuan anggota tubuh yang tidak produktif dan tidak dapat membuat makanan.

Selain itu, luas permukaan semua daun tersebut juga akan menimbulkan ancaman terhadap integritas fisik tanaman.

Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom

Bulan-bulan musim dingin sering kali lebih berangin, dan angin yang menerpa dedaunan lebar pada pohon yang dingin dan rapuh, dapat menyebabkan kerusakan besar.

Manfaat lain dari gugurnya daun adalah, pohon dapat menjaga kelembapan pada cabang dan batangnya, dibandingkan jika daun mengering dan mati.

Pohon tak berdaun juga lebih mampu menahan badai musim dingin karena angin kencang dapat lebih mudah melewati dahan.

Oleh karena itu, pohon-pohon di negara empat musim akan menggugurkan daunnya saat musim gugur, untuk menyambut musim dingin.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Holland dan Belanda

Meskipun ada tanaman, seperti cemara, yang memiliki lilin dan resin tebal untuk melindungi daunnya dari pembekuan dan patah saat musim dingin.

Menggugurkan daun akan memberi tanaman awal yang baru di musim semi, dan nutrisi dari daun yang membusuk akan didaur ulang untuk membantu menumbuhkan generasi daun berikutnya.

Menariknya, dedaunan musim gugur tidak sekadar tertiup angin dari pohon, namun dipisahkan dari tanamannya melalui proses yang sangat terkendali.

Baca juga: Mengapa Labu Berukiran Wajah Seram Identik dengan Haloween?

Proses gugurnya daun saat musim gugur

Dikutip dari laman Woodland Trust, proses gugurnya daun, atau dikenal dengan istilah absisi, dimulai ketika lapisan sel terbentuk di antara tangkai daun dengan batang.

Lapisan ini, yang dikenal sebagai lapisan absisi, terbentuk pada musim semi selama aktifnya pertumbuhan daun baru.

Saat siang hari semakin pendek dan suhu menjadi dingin, hormon di dalam tanaman diaktifkan untuk memulai proses absisi, dan yang paling menonjol adalah hormon auksin.

Baca juga: Apa Itu Fotosintesis? Berikut Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Selama musim tanam aktif, laju produksi auksin pada daun sama dengan laju produksi auksin pada bagian pohon lainnya.

Jika lajunya stabil, sel-sel lapisan absisi tetap terhubung, sehingga daun tetap menempel. Namun, dengan semakin pendeknya hari dan suhu yang semakin dingin, produksi auksin di daun mulai menurun.

Hal ini memicu pemanjangan sel dalam lapisan absisi yang menyebabkan patah, sehingga daun terlepas dari tanaman.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Fotosintesis Oksigenik dan Anoksigenik? Berikut Penjelasannya

Produksi klorofil juga berhenti dan pigmen mulai terdegradasi, sering kali memperlihatkan warna merah dan kuning mencolok yang ditutupi oleh warna hijau.

Pembuluh yang membawa air ke daun, gula ke seluruh tanaman ditutup, dan lapisan sel (lapisan absisi) mulai tumbuh di antara tangkai daun dan ranting yang menahannya.

Sel-sel tersebut berfungsi untuk memotong daun tanaman secara perlahan tanpa meninggalkan luka terbuka pada tanaman.

Saat daun-daun berguguran, tanaman memasuki masa dormansi, menyimpan energinya untuk tunas besar di musim semi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi