Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Monumen Jokowi Senilai Rp 2,5 M yang Dibangun di Karo, Sumut

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Patung Presiden Joko Widodo dipajang saat peletakan batu pertama pembangunan Monumen Juma Jokowi di kawasan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (4/11/2023). Masyarakat akan membangun patung Jokowi lainnya setinggi 6 meter di kompleks monumen tersebut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Monumen Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dibangun di Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). 

Peletakan batu pertama pembangunan monumen Jokowi dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga menantu Jokowi pada Sabtu (4/11/2023). Pembangunan diperkirakan bakal rampung pada Februari 2024.

Ketua Panitia pembangunn monumen Jokowi, Adil Sebayang mengatakan, patung Jokowi itu dibangun sebagai tanda terima kasih warga Liang Melas Datas kepada Jokowi.

"Ini ucapan rasa terimakasih kami kepada bapak Presiden Joko Widodo karena jalan kami sudah dibangun," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, pada 2021, warga di kawasan tersebut menemui Jokowi untuk meminta agar jalan di wilayahnya dibangun. Saat itu warga menemui Jokowi sambil membawa jeruk 3 ton.

Mereka mengaku sudah tidak tahan dengan jalanan yang rusak selama berpuluh-puluh tahun dan tak segera diperbaiki.

Sebab kondisi itu membuat warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani mengalami kesulitan untuk menjual hasil buminya.

Jokowi akhirnya memutuskan untuk memperbaiki jalan sepanjang 32 kilometer tersebut.

Fakta pembangunan monumen Jokowi

Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta pembangunan monumen Jokowi di Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumut:

1. Patung setinggi 6 meter dari bahan metal

Monumen Jokowi di Liang Melas Datas akan dibangun menggunakan bahan metal. Tinggi bangunan itu adalah 6 meter.

Untuk menopang beban patung tersebut, dibuat fondasi sedalam 1,5 meter.

Lokasi pembangunan monumen tersebut di kawasan perbukitan sebelum masuk Desa Kuta Mbelin dan akan menjadi lokasi rekreasi sekaligus pusat wisata di Liang Melas Datas.

Pembangunan monumen Jokowi akan berlokasi di lahan seluar dua hektar.

Baca juga: Sejarah Patung Jokowi di Gunung Sunu, NTT yang Jadi Tempat Ritual Adat

2. Diperkirakan habiskan anggaran Rp 2,5 miliar

Menurut Adit, pembangunan kawasan monumen Juma Jokowi itu diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 2,5 miliar.

Adapun sumber dananya berasal dari masyarakat dan donatur.

"Saat ini dana yang terkumpul dari swadaya masyarakan mencapai Rp 400 juta," tutur Adil, dilansir dari Kompas.com, Minggu (5/11/2023).

3. Bobby sumbang Rp 500 juta

Dalam sambutannya, Wali Kota Medan Bobby Nasution Bobby Nasution menyampaikan dalam pidatonya bahwa dirinya menyumbang Rp 500 juta untuk membangun monumen tersebut.

"Saya hadir di sini mewakili keluarga, dan tadi ketua panitia menjelaskan kekurangan dana, menanggapi ini saya beserta teman-teman memberikan oleh-oleh untuk membantu sebanyak Rp 500 juta, " kata dia, masih dari sumber yang sama.

Baca juga: Perjalanan Patung Jokowi Menuju Mandalika

4. Memiliki filosofi kebersamaan

Ketua tim arsitektur pembangunan Juma Jokowi Boy Brahmana mengatakan, monumen Juma Jokowi memiliki filosofi dari masyarakat Karo.

Dia menjelaskan, Juma yang berarti sebagai ladang memiliki makna tempat orang Karo mencari rezeki, membangun memori, dan harapan.

"Jadi monumen Juma Jokowi ini, menjadi suatu simbolis kebersamaan masyarakat LMD yang bersama-sama membawa jeruk kepada pak Jokowi dengan doa dan harapan yang sama. Akhirnya, hasil kebersamaan yang dilakukan oleh masyarakat LMD ini didapatkan," ujar Boy, dilansir dari Tribunnews.

Menurutnya, ladang tersebut menjadi simbol harapan yang sudah diletakkan Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi