KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang drastis atau tersumbat.
Penyumbatan ini diakibatkan oleh penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di arteri jantung (koroner), dikutip dari Mayoclinic.
Ada beberapa gejala serangan jantung, dari ringan hingga parah. Namun, sejumlah kasus juga dilaporkan tidak memiliki gejala.
Gejala serangan jantung yang paling umum adalah nyeri dada hingga terasa seperti tertekan, nyeri yang menyebar ke bahu hingga perut bagian atas, keringat dingin, pusing mendadak, mual, dan sesak napas.
Baca juga: Hati-hati, Kaget dan Patah Hati Bisa Memicu Serangan Jantung
Baca juga: Bisakah Kembali Beraktivitas Normal Setelah Terkena Serangan Jantung?
Serangan jantung dapat dipicu oleh berbagai hal, termasuk 7 hal tidak terduga berikut:
1. Kurang tidur
Dikutip dari WebMD, Anda akan merasa kesal dan lelah jika tidak cukup tidur secara teratur. Namun hal ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa orang yang biasanya tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena serangan jantung.
2. Cuaca dingin
Berada di luar ruangan pada musim dingin dapat menyebabkan arteri menyempit, sehingga darah lebih sulit mencapai jantung.
Selain itu, jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga tubuh tetap hangat.
Jika Anda mengkhawatirkan hal tersebut, lakukanlah dengan cerdas dalam suhu dingin, dan batasi aktivitas fisik yang berat.
Baca juga: Kisah Rika Astria, Didiagnosis Jantung Rematik di Usia 25 Tahun akibat Gigi Berlubang
3. Polusi udara
Serangan jantung lebih sering terjadi ketika tingkat polusi udara tinggi.
Orang yang menghirup udara kotor secara teratur lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri dan penyakit jantung.
4. Makan dalam jumlah besar
Ketika Anda makan dalam jumlah besar sekaligus, hal itu menyebabkan peningkatan kadar hormon stres norepinefrin dalam tubuh.
Kondisi ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung Anda, dan dapat memicu serangan jantung pada beberapa orang.
Makanan yang sangat berlemak juga dapat menyebabkan lonjakan tiba-tiba sejenis lemak dalam darah Anda, dan hal itu juga dapat merusak beberapa pembuluh darah untuk sementara.
5. Emosi kuat (positif atau negatif)
Kemarahan, kesedihan, dan stres diketahui menjadi pemicu masalah jantung, namun kejadian yang menyenangkan terkadang bisa menyebabkan serangan jantung juga.
Hal ini dapat dipicu oleh emosi yang menyertai kejutan pesta ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran cucu.
Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung
6. Berkegiatan intens
Menjadi bugar akan melindungi jantung Anda dalam jangka panjang, tetapi melakukan terlalu banyak hal bisa berbahaya.
Sekitar 6 persen serangan jantung dipicu oleh upaya fisik yang ekstrem.
Meskipun Anda mungkin pernah mendengar bahwa olahraga adalah cara yang baik untuk menghilangkan stres, sangat penting untuk tidak melakukannya secara berlebihan saat Anda sedang marah atau kesal.
7. Bencana
Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat serangan jantung meningkat setelah bencana besar seperti gempa bumi atau serangan teroris.
Tidak hanya langsung menyusulnya, tapi bahkan hingga beberapa tahun kemudian.
Anda mungkin tidak dapat menghindari situasi seperti ini, tetapi dapat melakukan beberapa hal untuk mengelola stres setelahnya, seperti memastikan Anda cukup istirahat dan berolahraga.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 9 Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.