Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susul Perancis dan Inggris, Wabah Kutu Busuk Hantui Warga Korea Selatan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/GEORGY DZYURA
Ilustrasi kutu busuk. Populasi kutu busuk meningkat di Korea Selatan.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan tengah berjuang untuk mengatasi peningkatan jumlah serangan kutu busuk yang menghantui warganya.

Laporan pertama terjadi pada September lalu, saat mahasiswa Keimyung University di Daegu, sekitar 240 kilometer dari ibu kota Seoul, digigit kutu busuk di asrama.

Tak lama dari laporan itu, seperti diberitakan Independent, Selasa (7/11/2023), larva serangga parasit ini ditemukan di bawah tikar sauna umum di Incheon, sekiar 27 kilometer dari Seoul.

Sejak itu, jumlah penampakan kutu busuk meningkat drastis di Korea Selatan, dengan 17 kasus dilaporkan hanya di Seoul.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, kasus kutu busuk telah menjadi perhatian di kota-kota besar, termasuk London di Inggris dan Paris di Perancis.

Kendati demikian, tidak ada indikasi bahwa serangan di negara kawasan Asia Timur ini berhubungan dengan wabah di dua kota Eropa pada awal tahun itu.

Baca juga: Paris Diserang Kutu Busuk, Pemerintah: Tak Ada Seorang Pun yang Aman


Serangan kutu busuk hantui warga Korea Selatan

Dikutip dari pemberitaan CNN, Selasa, seorang warga Seoul, Choi (34), memutuskan menghindari naik kereta bawah tanah dengan kursi berbahan kain untuk sementara waktu.

Wanita ini juga menyemprotkan pestisida ke seluruh permukaan rumahnya karena takut kutu busuk tiba-tiba muncul.

Warga setempat lainnya, Seo, mengatakan, dia dan pacarnya akan tinggal di rumah untuk sementara waktu karena takut terkena gigitan kutu busuk saat berada di tempat umum.

Sebelum wabah baru-baru ini terjadi, Korea Selatan dianggap telah memberantas kutu busuk setelah kampanye pemusnahan secara nasional pada 1960-an.

Masyarakat di Seoul pun berbondong-bondong mendatangi pusat kesehatan untuk memeriksa bekas gigitan serangga dan berkonsultasi terkait tindakan yang harus diambil setelahnya.

Tindakan tersebut, termasuk memeriksa tubuh dan pakaian secara rutin dan menyeluruh demi menghindari penyebaran kutu busuk.

Baca juga: Wabah Kutu Busuk Menggila di Perancis, Warga Buang Kasur ke Jalanan

Sementara itu, dilansir dari Korea JoongAng Daily, Jumat (3/11/2023), Institut Penelitian Lingkungan Nasional di bawah Kementerian Lingkungan Hidup telah memberikan daftar insektisida yang dapat membunuh kutu busuk.

Daftar yang ditujukan kepada Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) itu mencakup insektisida yang mengandung permetrin dan deltametrin, zat dari golongan piretroid.

Menindaklanjuti, KDCA kemudian mengirimkan pedoman dan rekomendasi penyemprotan insektisida berdasarkan daftar tersebut ke setiap departemen pemerintah.

 

Kutu busuk tak mempan dibasmi insektisida piretroid

Namun, penelitian yang dipublikasikan oleh tim peneliti di Seoul National University menemukan, insektisida tersebut tidak efektif untuk membasmi kutu busuk.

"Hampir semua kutu busuk yang digunakan untuk penelitian ini terbukti resisten terhadap insektisida piretroid," kata Lee Sihyeock, profesor biologi dan kimia di Seoul National University.

"Hama tersebut masih dapat bertahan meskipun dimasukkan ke dalam botol insektisida," lanjutnya.

Lee mengungkapkan, kutu busuk memiliki daya tahan hingga 20.000 lebih kuat dibandingkan pestisida.

Meski berukuran kecil, serangga parasit yang sering ditemukan di kasur, karpet, lipatan sofa, dan bagian tersembunyi lain itu dapat menyebabkan rasa sakit fisik dan mental yang parah.

"Kutu busuk adalah hama yang menyebabkan rasa sakit fisik dan penyakit mental yang parah. Kita harus terus memantau serangan kutu busuk sambil mempertimbangkan penggunaan insektisida jenis lain selain insektisida piretroid," ungkap Lee.

Baca juga: Hal yang Mengundang Kutu Busuk Masuk Rumah dan Cara Mengusirnya

Pemerintah alokasikan anggaran Rp 5,9 miliar

Dilansir dari Korea Herald, Minggu (5/11/2023), Seoul telah mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta won atau sekitar Rp 5,9 miliar untuk mengatasi masalah serangan hama ini.

Pada Jumat (3/11/2023), pemerintah ibu kota ini telah mendirikan sebuah pusat laporan kutu busuk untuk penduduk setempat yang ingin mengajukan keluhan melalui nomor layanan panggilan khusus.

Setelah pengaduan diajukan, kantor lingkungan akan mengirimkan tim untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah penyebaran serangga.

Pemerintah kota metropolitan juga berencana memeriksa 3.175 fasilitas umum rawan kutu busuk, termasuk hotel, fasilitas akomodasi, dan pemandian umum.

Baca juga: Fenomena Sologami, Tren Menikahi Diri Sendiri Mulai Marak di Korea Selatan

Pada hari yang sama, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengatakan telah meluncurkan tim gabungan untuk mencegah penyebaran kutu di Kompleks Pemerintahan Sejong.

Kompleks Pemerintahan Sejong adalah sebuah kompleks adminisratif yang terdiri dari sejumlah kementerian dan lembaga nasional Korea Selatan.

Selain tim gabungan, pemerintah turut berencana berkonsultasi dengan para ahli mengenai pengendalian kutu busuk.

Tak hanya itu, pemerintah juga memutuskan untuk merancang langkah-langkah pengendalian kutu busuk yang segera dan efektif agar wabah tidak semakin meluas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi