KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) mengadakan upacara ziarah nasional untuk memperingati Hari Pahlawan 2023 pada hari ini, Jumat (10/11/2023).
Rangkaian acara ini sesuai dengan Surat Nomor S-697/MS/PB.06.00/10/2023 yang memuat perihal peringatan Hari Pahlawan.
Upacara Hari Pahlawan 2023 dilaksanakan di tingkat pusat, daerah, hingga luar negeri.
Namun, jika terdapat instansi yang tidak mengadakan upacara bendera, maka dapat menyaksikannya secara daring melalui siaran langsung.
Link live streaming upacara Hari Pahlawan 2023
Upacara ziarah nasional berlangsung di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, DKI Jakarta, pada Jumat pagi.
Melalui kanal YouTube resmi, Kemensos menyiarkan rangkaian upacara ziarah nasional dalam rangka peringatan Hari Pahlawan.
Berikut link live streaming-nya:
Baca juga: Link Twibbon Resmi Hari Pahlawan 2023 dan Cara Pakainya
Presiden Jokowi hadiri upacara ziarah nasional
Dikutip dari Kompas.com, Jumat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menghadiri upacara ziarah nasional dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2023 di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, setelah upacara, Presiden akan meresmikan penganugerahan gelar pahlawan nasional 2023 di Istana Negara.
"Pagi ini ada agenda upacara ziarah nasional dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2023 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Dilanjut dengan upacara penganugerahan gelar pahlawan Nasional Tahun 2023 di Istana Negara," ujar Ari.
Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Untuk diketahui, Hari Pahlawan diperingati dalam rangka mengenang pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Pertempuran Surabaya ini merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.
Pertempuran dipicu oleh terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada 30 Oktober 1945.
Kematian Jendral Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada Indonesia dan berakibat pada terbitnya ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Namun, ultimatum itu tidak diindahkan rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada 10 November 1945.
Berlangsung selama lebih kurang lebih tiga minggu, pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.