Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menolong Orang Hilang Kesadaran dengan Tekan Tengah Hidung? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/kegblgnunfaedh
Tangkap layar unggahan yang menyebutkan jika menekan hidung bisa menjadi pertolongan pertama orang pingsan atau hilang kesadaran. Benarkah? Ini penjelasan dokter
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut cara memberikan pertolongan pertama bagi orang pingsan yaitu dengan menekan bagian tengah hidung, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan akun X (dulu Twitter) @kegblgnunfaedh, Sabtu (4/11/2023).

Tampak sebuah video seorang perempuan disebutkan memberikan pertolongan pertama kepada seseorang yang diduga kehilangan kesadaran saat berada dalam kereta.

Perempuan itu menekan bagian hidung orang tersebut sebagai upaya membangunkannya.

"Pertolongan pertama jika hilang kesadaran karena kelelahan sehingga oksigen tak dapat tersalur ke otak. Harus tekan bagian tengah hidung biar O2 mengalir," tulis unggahan itu. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Selasa (7/11/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 4,1 juta kali, disukai 21.000 warganet, dan dibagikan 3.000 kali.

Lalu, benarkah menekan bagian tengah hidung bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang yang pingsan atau kehilangan kesadaran?

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Pingsan di Bawah Terik Matahari?


Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Kota Tangerang, Banten, Pukovisa Prawiroharjo mengungkapkan, tindakan menekan bagian tengah hidung tidak bisa menjadi pertolongan pertama kepada orang yang kehilangan kesadaran.

"Tidak benar," tegasnya kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Pukivosa menjelaskan, ada banyak penyebab yang membuat seseorang mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran.

Penyebab pingsan antara lain mengidap penyakit otak atau kekurangan zat yang diperlukan otak berupa oksigen, gula, dan sebagainya.

Jika melihat orang pingsan atau kehilangan kesadaran, pihaknya menyarankan agar orang tersebut segera dibawa ke rumah sakit.

Nantinya, orang tersebut akan diberi bantuan oksigen di rumah sakit dan dicari serta diatasi penyebab dia pingsan.

Baca juga: Apa Penyebab Pingsan?

Pertolongan pertama orang pingsan

Terpisah, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan ada beberapa upaya pertolongan pertama yang bisa diberikan kepada orang pingsan.

"Jika bertemu pasien yang sedang mengalami penurunan kesadaran seperti ini maka tahapan yang sebaiknya dilakukan adalah (seperti ini)," ujar dia.

Berikut pertolongan pertama bagi orang pingsan atau kehilangan kesadaran:

1. Segera tepuk lengan atas orang tersebut dan tanyakan namanya.

2. Jika orang tersebut dalam kondisi setengah sadar atau tampak mengantuk berat, maka buat posisi tubuhnya separuh duduk dan beri teh manis atau permen.

3. Jika orang tersebut tidak sadar, jangan diberikan minuman atau makanan apapun. Ini karena makanan dan minuman tadi bisa salah masuk ke paru-paru.

4. Jika orang tersebut tidak memberikan respons, segera baringkan tubuhnya dalam posisi lurus. Jaga agar kepala tidak terbentur dan leher stabil.

5. Longgarkan pakaian dengan cara membuka kancing atas baju dan ikat pinggang.

6. Amati dada dan perut orang tersebut untuk mengetahui suara dan hembusan napasnya masih ada atau tidak.

7. Amati ada sumbatan atau tidak di jalur napasnya.

Kondisinya aman jika bisa bernapas spontan dan tidak ada sumbatan. Jika ada sumbatan maka perlu hal yang menyumbat perlu dibersihkan. Jika napas tidak spontan, beri bantuan napas.

8. Cek denyut nadi atau detak jantungnya. Jika tidak terasa berdenyut, beri bantuan pompa jantung.

9. Segera hubungi ambulans, kotak gawat darurat, tenaga kesehatan, atau fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Pingsan

Cara memberikan bantuan pompa jantung

Sementara itu, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), orang yang pingsan dan kehilangan denjut nadi atau jantungnya harus diberi bantuan berupa resusitasi jantung paru (RJP).

Berikut cara memompa jantung yang ditujukan kepada orang yang pingsan dan kehilangan detak jantungnya.

  • Periksa denyut menggunakan dua jari di bagian jakun bagi penderita laki-laki atau setinggi itu pada perempuan selama 10 detik
  • Buka jalan napas penderita dengan menengadahkan kepala penderita
  • Lakukan kompresi dada dengan memberikan tekanan dengan kekuatan penuh serta berirama di bagian setengah bawah dari tulang dadanya.
  • Kompresi atau tekan dada dengan benar, yakni kedalaman tekanan 5 cm dan ritme 100–120 kali per menit tanpa interupsi
  • Berikan bantuan pernapasan sebanyak dua kali setelah melakukan 30 kompresi dada

Selama melakukan pompa jantung, segera hubungi petugas medis.

Pompa jantung dapat dihentikan jika pasien kembali mengeluarkan denyut jantung, bernapas spontan, atau bergerak spontan. Orang tersebut menjalani alih rawat ke tempat perawatan.

Sebaliknya, hentikan pertolongan jika orang tersebut menunjukkan tanda kematian seperti lebam, tubuh kaku, dan membusuk.

Hentikan juga pertolongan jika penolong terancam keselamatannya atau merasa lelah.

Baca juga: Awas, Jangan Langsung Berikan Air Minum pada Orang yang Pingsan...

Cara memberikan bantuan pernapasan buatan

Sementara itu, orang yang pingsan dapat diberi pernapasan buatan dengan cara sebagai berikut:

  • Napas bantuan diberikan dua kali setiap 30 kompresi dada.
  • Bantuan napas diberikan melalui mulut menuju mulut, hidung, alat pernapasan sungkup, atau kantong napas buatan yang dipakai orang yang pingsan.
  • Buka jalan napas orang tersebut dan berikan napas buatan selama 1 detik.
  • Pastikan terdapat kenaikan dada ketika dilakukan pernapasan bantuan.
  • Hindari melakukan bantuan pernapasan secara berlebihan dan sesuaikan dengan cara bernapas normal.
  • Lakukan sebanyak 5 siklus dan cek kembali denyut nadi orang tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi