Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Cacar Monyet dan Kapan Seseorang Harus Menjalani Pemeriksaan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi cacar monyet.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengungkapkan terdapat total 38 pasien yang terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia per Rabu (8/11/2023).

Diberitakan Kompas.com, Rabu (8/11/2023), DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus cacar monyet terbanyak dibandingkan wilayah lain, yaitu 29 kasus.

Untuk mencegah penyebaran cacar monyet, masyarakat perlu memahami gejala cacar monyet dan kapan perlu menjalani tes atau pemeriksaan. 

Baca juga: Penularan Cacar Monyet Selain Lewat Kontak Seksual


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala cacar monyet

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada sejumlah kelompok yang perlu menjalani pemeriksaan karena rawan positif cacar monyet.

"Mereka yang punya gejala klinis seperti demam dan ada lenting (bentol) di tubuh," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Berikut ini beberapa gejala penyakit cacar monyet yang perlu diketahui:

Tak hanya itu, Nadia menambahkan, orang yang melakukan kontak dekat atau pernah berhubungan dengan pasien yang positif cacar monyet juga perlu melakukan tes.

"Kalau ada gejala (perlu tes)," lanjut dia.

Seseorang yang melakukan kontak dengan pasien cacar monyet juga perlu menjalani karantina selama satu minggu untuk memastikan dia mengalami gejala penyakit tersebut atau tidak.

Selain itu, orang yang rawan terkena virus cacar monyet yaitu kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL), orang yang berganti pasangan seksual, pekerja seks komersial, ataupun tenaga kesehatan yang abai dengan perlindungan dirinya saat memeriksa pasien.

Baca juga: Kemenkes Sebut Belum Ada Obat Spesifik untuk Cacar Monyet, Bagaimana Pengobatannya?

Tes cacar monyet

Nadia menjelaskan, orang yang diduga mengalami cacar monyet akan menjalani pemeriksaan berupa tes polymerase chain reaction atau PCR.

Tes PCR dilakukan dengan mengambil cairan di lenting (bentol) itu lalu diperiksa dengan PCR. 

Cara melakukannya, petugas kesehatan akan mengambil sampel cairan dari bentol atau luka di tubuh ataupun rongga mulut orang tersebut.

Alat untuk mengambil sampel mirip dengan saat tes PCR Covid-19, yaitu seperti cotton bud dengan tungkai panjang.

Petugas akan memutar alat itu selama kurang lebih 15 detik untuk mendapatkan sampel cairan yang cukup. Selanjutnya, cairan tadi diperiksa di laboratorium.

Menurut Nadia, orang yang diduga terkena cacar monyet maupun orang yang bergejala dapat menjalani pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat di provinsinya.

"Pasien datang ke faskes nanti spesimennya diambil," tambahnya.

Orang yang positif menderita cacar monyet, kata dia, dianjurkan melakukan isolasi atau karantina di fasilitas kesehatan.

Untuk mencegah penularan cacar monyet, Nadia menyebut pihaknya terus melakukan upaya pemberian vaksin kepada kelompok yang berisiko terkena cacar monyet.

Menurutnya, pihaknya fokus melakukan vaksinasi di wilayah DKI Jakarta dan menguatkan pemeriksaan virus kepada orang yang kontak dengan pasien cacar monyet.

"Ada Surat Edaran ke provinsi untuk meningkatkan kewaspadaan faskes dan nakes tentang potensi peningkatan kasus mpox, edukasi ke masyatakat bergejala untuk isolasi, dan imbauan vaksinasi," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi