Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bandung Bunuh Diri karena Sulit Dapat Kerja, Berapa Jumlah Pengangguran Saat Ini?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi pengangguran.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

Berita ini bukan ditujukan untuk menginspirasi bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/

Anda juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567.

KOMPAS.com - KK (22), warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, melakukan bunuh diri dengan melompat dari tower setinggi 40 meter pada Minggu (5/11/2023).

Kapolsek Cangkuang Polresta Bandung Iptu Yusuf Juhara mengungkapkan, motif KK melakukan bunuh diri karena mengalami depresi akibat tak mendapat pekerjaan setelah di-PHK oleh perusahaan sebelumnya.

"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja. Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: Prediksi Tingkat Pengangguran di Dunia 2023, Indonesia Nomor Berapa?

Jumlah pengangguran saat ini 7,86 juta orang

Peristiwa pilu yang berakhir dengan hilangnya nyawa dengan latar belakang masalah pengangguran tak hanya dilakukan oleh KK.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (26/10/2023), seorang kakak berinisial F (36) di Bekasi, Jawa Barat belum lama ini nekat membunuh adiknya, DP (25) karena tersinggung dibilang pengangguran.

Dikutip dari Kompas.com (6/11/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional mencapai 7,86 juta orang pada Agustus 2023. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah tersebut telah berkurang sekitar 130.000 orang dari Februari 2023 sebesar 7,99 juta orang.

"Pada Agustus 2023 terdapat sebanyak 7,86 juta orang pengangguran, atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,32 persen," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

"Angka ini tentunya lebih rendah 0,54 persen poin jika kita bandinglan Agustus 2022," sambungnya.

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, penurunan jumlah pengangguran terjadi di dua jenis kelamin. BPS mencatat, TPT pria sebesar 5,42 persen pada Agustus 2023 lebih rendah dari 5,93 persen pada Agustus 2022, sementara TPT perempuan turun menjadi 5,15 persen dari 5,75 persen.

 

Menurun dari Februari 2023

Sebelumnya dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 menunjukkan, jumlah pengangguran Indonesia mencapai 7,99 juta orang.

Jumlah tersebut berkurang 0,41 juta orang atau sebesar 4,8 persen jika dibandingkan dengan Februari 2022 sebanyak 8,40 juta orang.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2023 sebesar 5,45 persen. Jumlah ini turun 0,38 persen ketimbang Februari 2022 sebanyak 5,83 persen.

Adapun, TPT adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

BPS mencatat, provinsi dengan TPT tertinggi adalah Babren dengan 7,92 persen. Sementara, TPT terendah dicapai oleh Sulawesi Barat dengan 3,04 persen.

Baca juga: Ramai soal Banyak Pengangguran karena Kualifikasi Loker Terlalu Tinggi, Kemenaker: Ada Fenomena Mismatch

Jumlah pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi

Dalam laporannya pada Februari 2023, BPS juga mencatat jumlah pengangguran yang dikelompokkan berdasarkan umur dan pendidikan tertinggi.

BPS menunjukkan, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di perkotaan maupun pedesaan yang menganggur mencapai 5.104.267 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari penduduk:

Baca juga: Hari Pengangguran Internasional, Bagaimana Sejarahnya?

Visi misi capres-cawapres soal lapangan pekerjaan

Terkait masalah pengangguran, setiap capres-cawapres yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024 punya siasat tersendiri dalam menghadapi jutaan penduduk yang menganggur sebagaimana dimuat BPS dalam laporannya pada Februari 2023.

1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

Pasangan Anies dan Cak Imin, pasangan ini punya concern dalam mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan usaha dan penciptaan lapangan kerja.

Keduanya juga ingin mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global.

Hal tersebut dicantumkan Anies-Cak Imin dalam delapan poin visi misi mereka sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Selain itu, Anies-Cak Imin juga menyinggung soal terwujudnya keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa pada poin kelima.

Baca juga: Punya NPWP tapi Pengangguran, Apakah Harus Lapor SPT?

2. Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Tekad untuk memutus pengangguran dan kemiskinan juga menjadi perhatian pasangan Ganjar-Mahfud dalam visi misinya.

Dilansir dari visimisiganjarmahfud.id, Ganjar-Mahfud bertekad menjalankan amanat dalam Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif.

Hal tersebut tercantum dalam visi misi pertama "Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian".

Ganjar-Mahfud juga ingin membangun integrasi antara pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha.

Bila terpilih pada 2024, mereka akan menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.

Baca juga: Saat SMK Menjadi Pemasok Angka Pengangguran Tertinggi di Indonesia...

3. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Pasangan Prabowo-Gibran juga mengejawantahkan usaha mengurangi kemiskinan yang berkaitan dengan pengangguran dalam visi misinya.

Dilansir dari Kompas.com, kamis (26/10/2023), poin kedua visi misi Prabowo-Gibran berisi tekad untuk meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Sementara itu, poin ketujuh visi misi Prabowo-Gibran berupa usaha membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Prabowo-Gibran juga memiliki delapan program hasil terbaik cepat yang salah satunya melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan kemiskinan absolut.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi