Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Disebut Sering Sakit karena Siklus Menstruasi, Benarkah? Ini Kata Dokter Boyke

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Burdun Iliya
Ilustrasi pusing karena gejala anemia saat menstruasi. Kenali gejala anemia saat menstruasi dan cara mengatasinya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan menyebutkan tubuh perempuan sering sakit karena ditentukan siklus menstruasi, viral di media sosial setelah diunggah akun X (dulu Twitter) @VindhTR, Rabu (8/11/2023).

Unggahan tersebut berawal dari dia mengomentari pertanyaan warganet lain mengenai perempuan yang sering sakit.

"Cewe bisa ga sih kalo sehat gitu sehari aja?" tulis akun @BawahLagi.

Unggahan tersebut lantas mendapat balasan kalau tubuh perempuan sering sakit karena faktor siklus menstruasi yang dialaminya. Namun, kondisi ini tentu berbeda bagi setiap perempuan.

"Secara garis besar, perempuan hanya punya SATU MINGGU bebas dr efek PMS, mens, ovulasi. Jadi iya, emang sakit mulu," balasnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Jumat (10/11/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,8 juta, disukai 41.000 warganet, dan dibagikan 16.000 kali.

Lantas, benarkah tubuh perempuan sering sakit dan hanya sehat satu minggu karena siklus menstruasi yang dialami?

Baca juga: Kenapa Nyeri Haid Terasa Sangat Sakit? Ini Penjelasan Dokter Obgyn


Penjelasan dokter Boyke

Dokter Spesialis Ginekologi dan Seksolog Boyke Dian Nugraha membantah klaim tersebut. Menurutnya tidak benar jika perempuan memiliki tubuh yang mudah sakit.

Namun, siklus menstruasi yang dialami perempuan memang dapat memengaruhi kondisi tubuhnya.

"Perempuan sulit, daya tahan tubuh lebih rendah dari laki-laki, itu sebenarnya nggak juga. Kondisinya berbeda-beda," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Boyke mengatakan, perempuan mengalami perubahan hormon saat mengalami menstruasi. Perubahan tersebut bagian dari gejala premenstrual sindrom atau PMS.

Masa PMS terjadi selama sekitar 17 hari dalam waktu dua minggu setelah periode menstruasi sebelumnya selesai.

Saat PMS, perasaan perempuan menjadi jelek, merasa nyeri perut, pusing, mual, muntah, berat badan bertambah, serta terus-terusan ingin makan.

Kondisi ini secara umum menimbulkan perempuan dianggap lebih sering sakit daripada laki-laki.

Kenyataannya, pusing dan nyeri perut itu hanya terjadi pada sebagian perempuan yang mengalami gejala PMS berat. Sebaliknya, ada perempuan yang tidak merasa sakit sama sekali.

"Sampai sekarang, tidak bisa diketahui pasti (kenapa) beberapa orang lebih merasa sakit (saat PMS)," imbuh Boyke.

Pengaruh hormon

Menurutnya, kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang turun saat masa menstruasi. 

Dia menjelaskan, hanya 50 persen perempuan yang mengalami gejala PMS. Sementara sisanya tidak merasa gejala tersebut meskipun akan menstruasi.

Di antara perempuan yang mengalami gejala PMS, hanya seperempat yang merasa nyeri berat. Sementara enam persen perempuan mengalami nyeri menstruasi sampai tidak bisa bekerja.

"(Gejala PMS) akan terjadi selama dua hingga tiga minggu sebelum dan sesudah menstruasi. Sementara (waktu perempuan) yang sehat itu hanya dua minggu (sisanya)," tambah dia.

Baca juga: Tak Semua Nyeri Menstruasi Pertanda Ada Kista di Dalam Tubuh, Ketahui Bedanya

Cara mengatasi sakit akibat PMS

Lebih lanjut, Boyke menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan perempuan saat merasa sakit akibat gejala PMS.

Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit akibat gejala PMS.

  • Kurangi makan makanan mengandung garam, gorengan, dan gula yang tinggi
  • Olahraga yang teratur, terutama jalan kaki
  • Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
  • Jaga agar jangan sampai terpancing emosi
  • Terapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok
  • Perbanyak minum air putih
  • Kondisikan perasaan lebih senang

Boyke menambahkan, masa PMS terjadi dua minggu setelah periode menstruasi sebelumnya. Namun, gejala yang ditimbulkan bisa tidak terasa sampai menstruasi berlangsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi