Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Situs Omegle, Resmi Tutup Setelah 14 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia
Omegle, situs video obrolan resmi ditutup setelah beroperasi selama 14 tahun.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Omegle merupakan situs yang sempat populer karena mampu digunakan untuk melakukan panggilan video ke orang asing di seluruh dunia.

Lewat situs ini, warganet akan disambungkan ke pengguna lain secara acak untuk bertukar pesan atau melakukan panggilan video.

Mulai digunakan sejak 2009, Omegle resmi menutup situsnya tahun ini setelah 14 tahun beroperasi.

Dalam perjalanannya, Omegle kerap terlibat dalam berbagai kontroversi termasuk dugaan pelecehan. Masalah tersebut menyebabkan Omegle secara resmi berhenti beroperasi.

Baca juga: Pria India Pukuli Anak karena Mengira Logo X Twitter di Ponselnya Situs Porno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Diciptakan untuk menjalin hubungan baru

Leif K-Brooks menciptakan Omegle pada 2009 saat berusia 18 tahun dan masih tinggal bersama orangtuanya di Vermont, AS.

Diberitakan NPR (9/11/2023), situs itu resmi beroperasi secara umum setahun kemudian dari Oregon, AS. Leif terakhir menjalankan Omegle dari luar Florida.

Omegle memiliki slogan "Bicara dengan Orang Asing!"

Leif menciptakan situs tersebut untuk memungkinkan setiap orang berbagi ide dan membentuk hubungan baru secara daring dengan orang yang belum dikenal.

Omegle akan memasangkan penggunanya dengan orang asing dari seluruh dunia melalui obrolan teks pada 2009. Setahun kemudian, metode komunikasinya bertambah melalui video.

Leif memiliki orang-orang yang bekerja sebagai moderator untuk memantau situs itu. Namun mereka melakukannya sebagai sukarelawan.

“Saya telah menjadi satu-satunya karyawan Omegle sejak awal berdirinya,” kata Leif.

Baca juga: Saat Laman Pemerintah Ramai-ramai Berubah Jadi Situs Judi Online...

Semakin populer tapi sistemnya dikeluhkan

Omegle semakin populer bahkan ramai digunakan pada 2020 saat warga dunia mengalami pembatasan akibat Covid-19.

Awal tahun ini, situs Omegle menarik lebih dari 70 juta kunjungan dalam sebulan.

Sayangnya, Omegle menjadi tempat predator seksual beraksi. Kondisi makin parah saat Omegle bisa menghubungkan anak di bawah umur dengan orang dewasa.

Biaya operasional besar

Dikutip dari Fast Company (9/10/2023), Lief mengklaim melakukan banyak upaya bertahun-tahun untuk mengatur cara pengguna dipasangkan.

“(Namun) tekanan dan biaya dari upaya ini, ditambah dengan tekanan dan biaya yang ada untuk mengoperasikan Omegle, dan memerangi penyalahgunaannya terlalu besar,” katanya.

Saat beroperasi di 10 tahun pertamanya, Omegle mengizinkan setiap orang berusia 13 tahun ke atas mengakses situs ini. 

Persyaratan layanan berubah pada 2022. Pengguna Omegle harus berusia 18 tahun ke atas atau 13 tahun ke atas dengan izin dan pengawasan orangtua

Namun, hal ini tampaknya tidak memperlambat penyalahgunaan Omegle.

Baca juga: Penjelasan Kemenkominfo soal Alasan Situs X.com Twitter Diblokir

Digunakan untuk tindak pelecehan

Pada 2021, perempuan muda berinisial AM melaporkan situs tersebut dengan dugaan sengaja memasangkan dirinya saat masih berusia 11 tahun dengan pria yang mengeksploitasinya secara seksual.

Saat AM berusia 11 tahun di 2014, Omegle memasangkannya dengan pria bernama Ryan Scott Fordyce yang berusia tiga puluhan akhir.

AM sering diminta mengirim foto-foto vulgar kepada Ryan. Dia diancam fotonya disebarkan. Kejadian ini berlangsung hinga dia berusia 15 tahun.

Peristiwa itu membuat AM mengalami berbagai gangguan kesehatan. Dia pun menuntut ganti rugi 22 juta dollar atau setara dengan Rp 344,8 miliar ke Omegle.

Ryan pada 2021 dijatuhi hukuman penjara di Kanada karena mengeksploitasi AM dan perempuan-perempuan lain.

Tak hanya satu kasus itu, dilansir dari Wired (9/11/2023), terdapat 608.601 laporan eksploitasi anak lewat Omegle pada 2022.

Baca juga: Situs Kemenhan.go.id Diduga Diretas, Pihak Kemenhan Buka Suara

Terbukti bersalah dan tutup situs

Dari gugatan AM terhadap Omegle, hakim mengungkapkan desain situs tersebut bersalah dan tidak memenuhi aturan yang berlaku pada Juli 2023.

Seharusnya, Omegle mempunyai desain yang mencegah anak di bawah umur bertemu orang dewasa saat menggunakan situs tersebut.

Carrie Goldberg pengacara yang mewakili AM mengungkapkan, Lief setuju Omegle ditutup agar gugatan tersebut dicabut.

“Penutupan permanen Omegle adalah persyaratan yang dinegosiasikan antara Omegle dan klien kami," katanya.

Lief sendiri mengeluhkan dirinya harus bersusah payah mendeteksi pelaku penyalahgunaan Omegle sekaligus menjaga situsnya tetap beroperasi.

Pada akhirnya, tekanan dan biaya untuk menjaga Omegle tetap beroperasi sangat besar.

“Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis. Sejujurnya, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi