Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Tak Terhingga Alam Semesta

Baca di App
Lihat Foto
ESA/Hubble & NASA via WIKIMEDIA COMMONS
Ilustrasi bintang di alam semesta.
Editor: Sandro Gatra

SERIAL mitologi Marvel Studios berjudul “Guardians of The Galaxy” menampilkan para superhero sakti-mandraguna yang maju tak gentar mengawal galaksi terhadap berbagai ancaman angkara-murka prahara, namun tanpa eksplisit maupun implisit menjelaskan galaksi mana yang dikawal.

Padahal jumlah galaksi di alam semesta bersifat infinitas alias tak terhingga. Satu di antara sekian banyak galaksi adalah Bima Sakti atau Milky Way di mana planet bumi berada.

Berdasar pengukuran yang dilakukan oleh astronom Amerika Serikat, Harlow Shapley pada 1917 dengan asumsi gugus semesta membentuk garis tengah galaksi Bima Sakti, maka dapat disimpulkan bahwa diameter galaksi Bima Sakti adalah sekitar 100.000 tahun cahaya di mana kecepatan cahaya per detik yang disimbolkan sebagai c dengan kesepakatan nilai konstan 299.792.458 meter per detik.

Silakan bayangkan besaran jarak tersebut jika dihitung dengan nilai hitungan tahun berdasar kalender Masehi.

Kalau saya tidak salah hitung adalah 1 tahun = 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik, sementara garis lingkar katulistiwa planet bumi adalah 12.742 kilometer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berarti jika kecepatan cahaya konon 299.792 kilometer per detik, maka kecepatan cahaya dalam hitungan satu detik saja sudah mampu berhasil mengitari sabuk katulistiwa bumi sebanyak lebih dari 23 kali.

Tidaklah mengherankan bahwa tidak kurang dari sang Mahabegawan Fisika, Albert Einstein sendiri berkeyakinan bahwa manusia mustahil mampu menggunguli kecepatan cahaya sebab membutuhkan energi konon luar biasa amat sangat terlalu besar.

Di sisi lain berdasar riset yang sejauh ini telah dilakukan para ilmuwan yang tergabung di NASA, di luar galaksi Bima Sakti diyakini masih ada galaksi-galaksi lain dalam kuantitas tak terhingga.

Sekadar untuk menambah data kemahadahsyatan ketak-terhinggaan alam semesta, perlu disadari bahwa galaksi terdekat adalah Andromeda dengan diameter 50 persen lebih besar ketimbang Bima Sakti di kawasan klaster sekitar 50 galaksi yang menurut perhitungan para astronom, galaksi terjauh terletak sekitar 10 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.

Berarti cahaya dari galaksi terjauh yang kita lihat hari ini berasal dari masa sebelum planet bumi hadir di galaksi Bima Sakti.

Wajar bahwa segenap data dan informasi kosmologis itu secara paripurna dan sempurna menyadarkan saya atas kearifan ojo dumeh mengenai betapa tidak berartinya diri saya yang sama sekali bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa ini apabila dibandingkan dengan kemahadahsyatan, kemahaluasan, kemahabesaran maupun kemahatak-terhinggaan beserta maha-maha lain-lainnya yang hadir pada apa yang disebut sebagai alam semesta.

Maka silakan cemooh saya terbelakang, dungu, percaya takhayul atau apapun, namun mohon dimaafkan bahwa berdasar fakta ketak-terhinggaan alam semesta saya memang tetap yakin bahwa Yang Maha Kuasa ada.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi