Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Alasan 7 Hakim MK Tak Bersedia Gantikan Anwar Usman | Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat 11 November 2023

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Tangkapan layar berita populer di laman Tren sepanjang Jumat (10/11/2023) hingga Sabtu (11//11/2023) pagi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Jumat (10/11/2023).

Informasi seputar alasan 7 hakim mahkamah konstitusi (MK) enggan menggantikan Anwar Usman mendominasi pemberitaan.

Dalam rapat permusyawaratan hakim yang dipimpin Saldi Isra di Gedung MK, Jakarta, tujuh hakim MK tidak bersedia ditunjuk menjadi ketua karena alasan tertentu.

Selain perihal di atas, informasi soal anjloknya KA feeder kereta cepat Whoosh, kronologi kasus dugaan suap Wamenkumham Eddy Hiariej, hingga aksi boikot produk Israel serta wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada 11 Januari 2023 juga menarik perhatian pembaca.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia

Berita populer Tren

Baca juga: Profil Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Tersangka Dugaan Suap dan Gratifikasi

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Jumat (10/11/2023) hingga Sabtu (11/11/2023) pagi:

1. Alasan 7 hakim MK tidak bersedia gantikan Anwar Usman

Mahkamah Konstitusi (MK) telah merampungkan pemilihan ketua anyar, Kamis (9/11/2023).

Dalam rapat permusyawaratan hakim yang dipimpin Saldi Isra di Gedung MK, Jakarta, Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK yang baru.

Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK setelah para hakim konstitusi menggelar rapat secara tertutup.

Ia menjadi Ketua MK menggantikan Anwar Usman yang sebelumnya diberhentikan Majelis Kehormatan (MKMK) karena terbukti melakukan pelanggaran berat kode etik.

"Menyepakati Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih adalah Yang Mulia Bapak Dr Suhartoyo dan insya Allah Senin akan diambil sumpahnya di ruangan ini," ujar Saldi Isra, dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Ada cerita di balik pemilihan ketua MK yang baru tersebut. Tujuh hakim MK diketahui tidak bersedia menggantikan Anwar Usman.

Lantas, seperti apa ceritanya?

Informasi selengkapnya perihal alasan 7 hakim MK tidak bersedia gantikan Anwar Usman dapat disimak pada berita berikut:

Alasan 7 Hakim MK Tidak Bersedia Gantikan Anwar Usman

2. Penjelasan KCIC soal anjolknya KA feeder Whoosh di Bandung

Unggahan foto dengan narasi yang menyebutkan KA Feeder Kereta Cepat Whoosh anjlok di Stasiun Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Foto itu diunggah oleh akun Instagram @jalur5 pada Jumat (10/11/2023).

Dalam foto, tampak KA Feeder berwarna hijau mengalami anjlok di antara percabangan rel. Di sekelilingnya, terlihat sejumlah petugas dari KAI.

Pengunggah mengatakan, KA Feeder tersebut anjlok di Stasiun Bandung pada Jumat pukul 07.25 WIB.

"Hari Jumat (10/11) terjadi anjlokan KRDE INKA ME204 feeder Kereta Cepat Whoosh (Padalarang - Bandung Hall) di wesel emplasemen Stasiun Bandung Hall. Insiden terjadi pagi ini jam 07.25 WIB saat proses langsir KA 7472," tulis pengunggah dalam keterangan.

Lantas, seperti apa penjelasan dari KCIC?

Informasi selengkapnya soal anjloknya KA feeder kereta cepat Whoosh tersebut dapat disimak pada berita berikut:

KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Anjlok di Stasiun Bandung, Ini Kata KCIC dan KAI

3. Kronologi kasus dugaan suap Wamenkumham Eddy Hiariej

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi senilai Rp 7 miliar.

"Pada penetapan tersangka Wamenkumham, benar itu sudah kami tanda tangani sekitar dua minggu lalu,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata, dilansir dari Kompas.id.

Alexander mengatakan, ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Eddy.

Tiga di antara tersangka merupakan penerima, sedangkan satu lainnya adalah pemberi. Namun, Alexander tidak menyebutkan nama-nama tersangka itu.

Kasus yang menyeret Wamenkumham itu sebenarnya sudah bergulir sejak Maret 2023.

Butuh waktu sekitar delapan bulan untuk menaikkan status Eddy menjadi tersangka.

Kronologi dugaan suap kepada Wamenkumham Eddy Hiariej tersebut dapat disimak pada berita berikut:

Kronologi Kasus Dugaan Suap Wamenkumham Eddy Hiariej, Pernah Klaim Laporan adalah Fitnah, Kini Jadi Tersangka

4. Aksi boikot produk Israel di Indonesia

Serangan Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 membuat masyarakat Indonesia berbondong-bondong melakukan aksi bela Palestina.

Beberapa aksi bela Palestina yang dilakukan berupa demonstrasi di Monumen Nasional (Monus) serta menyerukan gerakan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.

Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina.

Tindakan boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia terhadap produk Israel turut mendapatkan sorotan dari sejumlah media asing.

Apa kata mereka?

Informasi selengkapnya soal pemberitaan media asing perihal aksi boikot produk Israel di Indonesia dapat disimak pada berita berikut:

Kata Media Asing soal Aksi Boikot Produk Israel di Indonesia

5. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat 11 November 2023

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia.

BMKG memprakirakan, ada sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat, angin kencang, kilat, dan petir pada 10-11 November 2023.

Dilansir dari laman resmi BMKG, cuaca ekstrem ini dipicu sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Selat Malaka yang mengarah ke barat.

Adanya kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut.

Selain itu, disebutkan pula daerah konvergensi lainnya yang terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Utara, Teluk Thailand, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Laut Sulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan di Perairan utara Papua.

Informasi selengkapnya soal daftar daerah atau wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang 11 November 2023 dapat disimak pada berita berikut:

Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 10-11 November 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi