Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pembuatan Bata Ringan dan Kelebihannya Dibanding Bata Merah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/P.KASIPAT
Ilustrasi bata ringan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Herbel atau bata ringan merupakan bahan bangunan yang terbuat dari adonan gypsum, pasir silika, semen, air batu kapur, dan aluminium bubuk.

Jika dibandingkan bata merah, hebel terhitung material bangunan yang lebih modern. Ia juga memiliki ukuran yang lebih besar dengan warna putih keabuan.

Salah satu alasan seseorang lebih memilih hebel ketika membangun rumah, lantaran pembangunan memakai hebel umumnya lebih cepat untuk diselesaikan.

Lantas, bagaimana cara pembuatan hebel dan apa saja kelebihan hebel dibandingkan bata merah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu bata ringan atau hebel?

Bata ringan (hebel, bata putih) adalah bata yang terbuat dari adonan pasir silika, semen, batu kapur, gypsum, air, dan aluminium bubuk, yang diawetkan dengan cara dipanaskan dan diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave.

Cara pembuatan hebel

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Purwanto menjelaskan, hebel adalah salah satu merek bata ringan yang menjadi pelopor bata ringan di Indonesia.

Hebel adalah nama perusahaan yang memproduksi bata ringan. Hebel adalah merek dagang dan perusahaan yang pertama kali memproduksi bata ringan pada tahun 1995, yaitu PT hebel Indonesia.

Setelah PT Hebel Indonesia tidak memproduksi hebel, penyebutan hebel yang merujuk bata ringan tetap digunakan oleh sebagian masyarakat.

 

Pembuatan bata ringan ini menggunakan teknologi dari Jerman. Ia menjelaskan, untuk membuat hebel cara yang umum digunakan adalah menggunakan teknik AAC.

AAC atau Autoclaved Aerated Concrete bahan baku dicampur dan diberi tekanan uap air dengan suhu sekitar 200 celsius agar kapur dan pasir silika bereaksi.

Selanjutnya proses ini akan memunculkan pori-pori yang berisi udara, sehingga produk akan mempunyai berat jenis sekitar 550-600 kg per meter kubik.

Cara yang lain untukk membuat hebel adalah dengan teknik CLC yakni Cellular Lightweight Concrete, namun teknik ini jarang digunakan.

"CLC menghasilkan beton yang lebih berat dari AAC, sehingga jarang atau tidak dipakai untuk produksi bata ringan," ujar Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Kelebihan hebel dibanding bata merah

Ia mengatakan, sebagai bahan bangunan, bata ringan memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan bata merah, di antaranya lebih ramah terhadap lingkungan dan menghasilkan sampah sisa bahan yang lebih sedikit.

Selain itu, bata ringan juga memiliki berat yang lebih ringan dari bata merah.

Pada bata ringan umumnya memiliki berat atau satuan volume sekitar 550-600 kilogram (kg) per meter kubik. Hal ini berbeda dengan bata merah yang memiliki berat 1700 kg/meter kubik.

"Karena lebih ringan, struktur penyangganya juga bisa lebih hemat," terangnya.

Baca juga: Tidak Perlu Racun, Berikut Cara Mencegah Tikus Masuk Rumah Saat Musim Hujan

Ia juga menambahkan, pelaksanaan pekerjaan menggunakan hebel juga menjadi lebih cepat lantaran hebel memiliki ukuran yang lebih besar. Panjang hebel yakni 60 sentimeter, lebar 20 sentimeter dengan tebal yang bervariasi dari 7,5 sampai 20 sentimeter.

"Bahkan beberapa produsen mempunyai ukuran jumbo dengan panjang 100 sentimeter dan lebar 60 sentimeter," kata dia.

Keunggulan lain dari hebel menurutnya ia lebih kedap suara karena berpori.

Kelebihan bata ringan secara garis besar adalah membuat proses pemasangan atau pembuatan dinding bangunan menjadi lebih cepat.

Selain itu, bata ringan juga memiliki daya tahan seperti beton, mampu menjadi isolator (meminimalisasi hantaran panas yang berlebih), dan tidak perlu plesteran yang tebal (umumnya hanya 2,5 cm).

Bata ringan juga kedap air dan tahan api, mempunyai ketahanan terhadap gempa, serta menghemat biaya pembangunan.

Kekurangan

Purwanto mengaku kekurangan rumah yang memakai hebel biasanya adalah dari segi plesteran.

Jika tukang tidak teliti, maka plesteran akan cenderung bergelombang ketika menggunakan morttar biasa.

"Tapi kalau pakai mortar khusus bata ringan bisa bagus tapi lebih mahal," ujarnya.

Baca juga: Jatuh Bangun Perajin Bata Merah di Cianjur, Digempur Hebel hingga Cuaca Ekstrem

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi