Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi soal Gaza di KTT OKI: Tuntut Pertanggungjawaban Israel atas Kekejaman Kemanusiaan

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu dalam menyelesaikan krisis di Gaza, Palestina.

Di hadapan para pemimpin negara-negara Islam, Presiden Republik Indonesia (RI) pun menyampaikan empat saran dalam penyelesaian konflik di Gaza.

Hal itu disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).

"OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," ujar Jokowi dalam pernyataan, dikutip dari Antara, Sabtu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Empat saran Jokowi untuk mengatasi krisis Gaza

Sebelumnya, Presiden bersama delegasi terbatas bertolak menuju Riyadh untuk menghadiri KTT OKI guna membahas situasi di Gaza.

Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu, Jokowi memandang, KTT Luar Biasa OKI merupakan salah satu upaya bersama untuk menghentikan serangan Israel atas Palestina.

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini, dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini," katanya.

Presiden pun menyampaikan empat saran konkret saat berbicara di hadapan para pemimpin negara Islam yang meliputi:

Baca juga: Lingkungan RS Indonesia di Gaza Dihantam 11 Rudal, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

1. Desak gencatan senjata

Pertama, Presiden Jokowi mendesak agar gencatan senjata antara Israel dan Palestina segera dilakukan.

Tanpa gencatan senjata, menurut Jokowi, situasi yang berlangsung saat ini tidak akan membaik.

Pasalnya, Israel telah menggunakan narasi self-defense atau pertahanan diri dan terus membunuh warga sipil.

"Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," ujarnya.

Baca juga: Sebulan Konflik di Gaza, Ribuan Nyawa Melayang dan PBB yang Tak Berdaya

2. Bantuan kemanusiaan dipercepat

Kedua, Kepala Negara mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya.

Jokowi menyarankan, OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan, mengingat situasi kemanusiaan di Gaza saat ini sangat memprihatinkan.

"Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar," paparnya.

Jokowi pun menambahkan, Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional.

Baca juga: Mengapa Indonesia Harus Mendukung Perdamaian di Palestina?

3. Tuntut pertanggungjawaban Israel

Presiden Jokowi turut menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan di Jalur Gaza.

Misalnya, kata Jokowi, dengan cara mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory untuk melaksanakan mandatnya.

Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory merupakan komisi yang dibentuk Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB).

Dikutip dari laman Dewan HAM PBB, komisi independen ini diberi mandat untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan internasional dan pelanggaran hukum HAM internasional yang dilakukan di Israel dan Palestina.

"Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional," katanya.

Baca juga: Kisah di Balik Foto Ikonik Pemuda Bawa Bendera Palestina dan Katapel

4. Minta OKI desak perundingan damai

Terakhir, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara.

Presiden Jokowi menegaskan, solusi satu negara hanya akan membuat negara dan rakyat Palestina dikorbankan.

"Jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi