Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Larang Penumpang Catok Rambut di Dalam Kereta Api, Ini Bahaya dan Sanksinya

Baca di App
Lihat Foto
TikTok/@auliadeas_
Tangkap layar video orang mencatok rambut di dalam gerbong kereta api.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Di media sosial TikTok beredar banyak video yang memperlihatkan aksi penumpang mencatok rambutnya di dalam gerbong kereta api.

Video tersebut salah satunya diunggah pemilik akun TikTok @auliadeas_ pada 16 Oktober 2023.

Dalam videonya, pengunggah tampak mencolokkan alat catok ke stop kontak di dalam gerbong kereta api. Dia lalu mencatok rambutnya saat kereta itu berjalan.

"Aku pernah sengaja taro carokan dan pouch makeup di luar koper karena mau nyatok di kereta, pake view jogja-jkt," tulis pengunggah.

"Malunya ada diliatin sm petugas yg lewat dan samping aku jg ada bapak2 tapi gmn dong abis itu mau acara," lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Senin (13/11/2023), video tersebut telah tayang sebanyak 4,4 juta kali, disukai 135.500 warganet, dan mendapat 1.343 komentar.

Lalu, bolehkah penumpang menggunakan alat catok rambut di dalam gerbong kereta api?

Baca juga: 5 Tips Rumahan untuk Mengatasi Rambut Kusut, Apa Saja?


Bahaya catokan di gerbong kereta api

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengungkapkan, penumpang tidak boleh menyalakan alat catok rambut dengan listrik di dalam gerbong kereta api.

"Penumpang tidak diperkenankan menggunakan colokan listrik di kereta api untuk catokan rambut," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Menurut Joni, stop kontak di dalam gerbong kereta api didesain untuk mengisi daya pada alat elektronik berdaya listrik kecil, seperti ponsel, tablet, atau laptop.

Joni menuturkan, penggunaan alat elektronik dengan daya listrik besar di dalam gerbong kereta berpotensi membahayakan perjalanan.

Ini terutama terjadi jika alat elektronik dengan daya listrik besar tersebut digunakan secara berlebihan atau bersamaan di kereta api.

"Dikhawatirkan dapat mengganggu fungsi kelistrikan kereta api secara keseluruhan karena daya kapasitas listrik di kereta api ada batasannya," tegas dia.

Kereta api membutuhkan listrik untuk menggerakkan rangkaian kereta api serta menyalakan peralatan persinyalan dan telekomunikasi kendaraan tersebut.

Jika listrik di kereta api terganggu, dapat mengakibatkan gangguan AC di dalam kereta, masalah pada lampu penerangan di dalam kereta, serta masalah di pelayanan kereta makan.

Kendati demikian, tidak ada masalah pada sinyal dan telekomunikasi dengan stasiun.

Baca juga: Sejak Kapan Wanita Identik Rambut Panjang dan Pria Rambut Pendek?

Pemeriksaan dan sanksi

Lebih lanjut, Joni tidak menjelaskan adanya pemeriksaan barang bawaan penumpang untuk mencegah alat catok dibawa naik ke gerbong kereta.

Namun, petugas kereta api akan bertugas memeriksa tindakan para penumpang, termasuk untuk mengetahui jika ada orang yang mencatok rambut dengan menggunakan colokan di gerbong.

"Petugas kami di atas kereta, kondektur dan Polsuska (polisi khusus kereta api) secara rutin melaksanakan pemeriksaan kondisi penumpang selama dalam perjalanan," lanjut dia.

Petugas yang melihat penumpang mencatok rambut atau mengisi daya alat elektronik yang tidak sesuai di stop kontak kereta akan memberikan sanksi.

"Jika mendapatkan hal tersebut, maka penumpang yang bersangkutan akan diberikan teguran oleh petugas," tambah Joni.

Namun, sanksi yang diberikan pihak KAI masih sebatas teguran dan bukan sanksi yang lebih berat.

Baca juga: Mengenal Kursi PRM di Kereta Cepat Whoosh, Berguna untuk Penumpang Berkebutuhan Khusus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi