Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menonton TikTok dan Reels Berlebihan Sebabkan Halusinasi, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/metamorworks
Ilustrasi orang halusinasi karena sering menonton video TikTok dan Reels Instagra.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Menonton video di TikTok dan Reels Instagram merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan, terutama oleh orang-orang yang aktif menggunakan internet.

Selain menghibur, TikTok dan Reels Instagram dapat menjadi sumber informasi dari video yang dibuat pembuat konten.

Sayangnya, menonton video TikTok dan Reels Instagram dapat memicu gangguan kesehatan yang serius.

Seorang wanita berusia 40 tahun asal Thailand dikabarkan mengalami halusinasi setelah menggunakan TikTok dan Reels Instagram hanya dalam waktu empat bulan.

Baca juga: Cara Membuat Akun TikTok, Bisa lewat HP atau Komputer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Serbuan Warganet, Mendag Zulkifli Hasan, dan Penutupan TikTok Shop...

Halusinasi berkat video TikTok dan Reels Instagram

Dokter spesialis otak dan neurologi asal Thailand, Surat Tanprawate menyatakan dirinya sering menonton konten di TikTok dan Reels Instagram selama empat bulan belakangan.

Dia mengunggah konten setiap hari serta menyukai dan berbagi banyak video. Aktivitas ini membuat Surat merasa bahagia. Sayangnya, dia mulai kehilangan interaksi dengan dunia nyata.

Diberitakan Thaiger, Surat mengalami halusinasi berupa mendengar suara-suara yang mengarahkannya tentang cara membuat video.

Dia juga mulai melihat orang-orang yang tidak nyata dan bahkan mengira melihat seorang pria berpakaian hitam mengikutinya.

Kondisi ini bahkan memaksa keluarganya membawa dia ke rumah sakit.

Akibat kondisi yang dialaminya, Surat menyarankan orangtua memantau kebiasaan bermedia sosial anak-anak, anggota keluarga lanjut usia, serta orang-orang yang tampak berhalusinasi setelah melihat konten TikTok dan Reels Instagram.

Jika ada gejala halusinasi, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater.

Baca juga: Apa Itu Halusinasi? Berikut Pengertian, Gejala, dan Jenisnya

Penyebab halusinasi

Studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford menunjukkan, media sosial yang didesain memutar kontennya secara terus-menerus dapat merangsang pelepasan dopamin berlebihan di otak.

Hal yang sama dialami saat seseorang kecanduan narkoba.

Paparan jangka panjang terhadap media sosial menyebabkan lonjakan dopamin yang dapat memicu halusinasi.

Teori lain menyebutkan, banyak konten video yang isinya aneh dan menakutkan yang dapat menimbulkan pengalaman halusinasi.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Buah Kecubung Bisa Menimbulkan Efek Halusinasi?

Algoritma media ini dirancang untuk memberikan konten serupa dengan yang pernah ditonton pengguna.

Mereka yang suka menonton konten aneh atau menakutkan menganggap hal-hal yang ditontonnya benar-benar ada di dunia nyata.

Orang yang rentan atau memiliki masalah kesehatan mental akan mudah mengalami kondisi tersebut. Sebaliknya, orang umum cenderung tidak terpengaruh hal ini.

Sayangnya, penderita gangguan kesehatan mental lebih berpotensi menggunakan media sosial ini karena mereka ragu dan sulit bersosialisasi di dunia nyata.

Baca juga: Ciri Orang yang Kecanduan Gadget dan Cara Penanganannya

Perlu diwaspadai

Dikutip dari Breaking News Network, kasus halusinasi akibat tayangan video TikTok dan Reels Instagram tidak terjadi kali ini saja.

Seorang wanita lanjut usia terlalu sering menonton video TikTok dan kehilangan kontak dengan kenyataan.

Kasus-kasus ini menunjukkan adanya potensi bahaya penggunaan TikTok yang berlebihan. Selain itu, algoritma media tersebut membuat otak kecanduan.

Karena itu, pengguna TikTok, Instagram, dan media serupa perlu waspada agar tidak terpapar konten berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan mental dan fisik mereka.

Ini terutama penting bagi pengguna media sosial yang rentan mengalami kecanduan dan halusinasi.

Baca juga: Kata Media Asing soal Penutupan TikTok Shop Mulai Hari Ini Pukul 17.00 WIB

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi