Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Pulau Ghoramara, Daratan Menyusut, Penduduk Laki-laki Tak Mendapat Jodoh

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/ Nathan Anderson
Ilustrasi Ghoramara, pulau terpencil di India.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Terdapat pulau kecil di wilayah Delta Sundarban, Teluk Benggala, India, yang bernama Ghoramara.

Pulau itu lama-kelamaan mengecil lantaran tergerus oleh gelombang ombak dari laut sekitarnya dan penduduknya pun berkurang satu demi satu meninggalkan pulau.

Dikutip dari IndiaToday, pemandu wisata yang juga penduduk Ghoramara, Arvinda Karak, mengatakan, saat ini tersisa sekitar 5.000 penduduk di pulau itu.

Ia mengungkapkan, kebanyakan dari mereka pindah dan menetap di Kakdwip, Diamond Harbour, Gangasagar, dan Kolkata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Detik-detik Letusan Gunung Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru di Jepang

Perjalanan panjang menuju Ghoramara

Ghoramara adalah pulau yang sangat terpencil. Untuk mencapainya, seseorang perlu naik kapal feri dari Kakdwip yang berjarak 90 kilometer dari Kolkata melalui jalur darat.

Feri yang dimaksud bukanlah kapal penyeberangan layak seperti kebanyakan, melainkan perahu nelayan yang telah dimodifikasi untuk membawa penumpang.

Setelah 40 menit berada di laut, barulah akan terlihat Pulau Ghoramara dari kejauhan yang  terlihat terpotong seperti roti yang setengahnya sudah dimakan.

Di pulau tersebut tidak ada dermaga untuk kapal menepi lantaran kuatnya ombak yang menghantam pulau.

Nantinya, nelayan hanya akan mengeluarkan papan kayu untuk penumpang turun mencapai Ghoramara.

Baca juga: 7 Negara dengan Pulau Terbanyak di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Keenam

Pria di sana sulit mencari calon istri

Seorang pria yang tinggal di Ghoramara bernama Bharat Bhuiyan mengatakan, dirinya tidak dapat menemukan pengantin perempuan untuk dirinya.

Hal itu karena ia berasal dari Ghoramara yang merupakan pulau terpencil dan sebentar lagi akan tenggelam.

“Itu semua adalah lahan pertanian saya. Pertama, sebagian terendam, lalu seluruhnya tenggelam,” kata Bharat sembari menunjuk lahannya yang sudah menjadi laut.

Banyak dari orang tua tidak ingin menikahkan anak perempuannya dengan pria Ghoramara demi masa depan yang lebih baik.

Hal itu kemudian menyebabkan ada beberapa pria seperti Bharat yang kemudian terpaksa  tidak menikah.

Namun, nasib berbeda dialami oleh Sanjay. Ia menikah dengan perempuan yang berasal dari Kakdwip bernama Bandini.

Hal itu terjadi lantaran Sanjay bekerja di Chennai yang mempunyai masa depan lebih cerah daripada Ghoramara.

Orangtuanya menikahkan Bandini dengan Sanjay yang bekerja sebagai tukang emas. Namun, Sanjay akhirnya kembali ke pulau asalnya setelah penglihatannya terganggu. Sekarang dia bahkan tidak bisa membaca nomor di ponselnya.

“Tidak ada seorang pun yang menikahkan putrinya dengan penduduk Ghoramara. Mengapa harus demikian? Karena entah badai atau naiknya air akan menghancurkan segalanya di pulau ini,” kata Sanjay.

Jhumpa, seorang perempuan yang berasal dari Ghoramara, memiliki seorang suami yang juga berasal dari pulau itu. Suaminya saat ini bekerja di Kolkata dengan kehidupan yang lebih baik.

“Saya baru sekali meninggalkan pulau ini dalam hidup saya. Saya pernah ke Kakdwip sekali setelah pernikahan saya, itu saja. Saya hanya melihat Delhi, Mumbai, dan Kolkata di film,” tutur Jhumpa.

“Inilah duniaku. Tidak masalah kapan ia tenggelam,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Pulau Terpencil di Dunia, Ada yang Dihuni oleh Hanya 269 Penduduk

Banyak reruntuhan di Ghoramara

Banyak sisa atau reruntuhan bangunan seperti rumah dan rumah sakit yang hancur diterjang badai dan sekarang menjadi bongkahan batu.

Toko-toko di kota juga sudah berlumut. Selain itu, di tengah pulau ada satu pasar bernama Bazar Natun yang berarti “Pasar Baru”. Pasar itu menggantikan yang lama karena sudah terendam air.

Pasar tersebut hidup pada malam hari ketika para lelaki kembali dari pekerjaan mereka, seperti memancing dan bertani.

Bazar Natun memiliki toko-toko dengan lampu bertenaga surya. Ini adalah satu-satunya tempat di seluruh pulau yang terang benderang dan dipenuhi pria, wanita, dan anak-anak.

Menyusut selama empat dekade

Dilansir dari FirstPost, Pulau Ghoramara awalnya sebesar 26 kilometer persegi, tetapi kini menyusut menjadi 6,7 kilometer persegi.

Erosi terjadi dengan cepat selama empat dekade terakhir dan sekitar separuh daratan hilang karena aliran Sungai Gangga selama periode ini.

Hal itu diiringi penyusutan jumlah penduduk yang juga sangat masif.

Menurut sensus 2011, tadinya jumlah penduduk di Ghoramara sekitar 40.000 jiwa dan kini hanya tinggal 5.193 jiwa.

Baca juga: Beredar Kabar Pulau Kumala Kukar Terlarang untuk Dikunjungi dan Berbahaya, Dinas Pariwisata Buka Suara

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi