Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Usai Penetapan Nomor Urut

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Semua pasangan capres-cawapres memamerkan nomor urut mereka di kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023) malam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan hasil pengundian nomor urut tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres itu dilakukan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11/2023) malam.

Pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan nomor urut 1 dengan diikuti oleh Prabowo-Gibran di nomor 2.

Sedangkan untuk nomor urut 3, didapatkan pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Debat Capres-Cawapres Akan Digelar 5 Kali, Ini Teknisnya

Tanggapan capres-cawapres usai undian nomor urut

Selengkapnya, berikut tanggapan masing-masing pasangan perihal nomor urut yang didapatkan untuk Pilpres 2024:

1. Anies-Muhaimin

Tanggapan pertama dibuka oleh pasangan Anies-Muhaimin sebagaimana sesuai urutan nomor yang didapatkan.

Pasangan ini mengapresiasi KPU yang sudah dengan baik melaksanakan tugasnya. Setelah itu, mereka menganalogikan Pilpres atau Pemilihan Umum (Pemilu) ini sebagai pertandingan sepak bola.

“Kepada seluruh masyarakat rakyat bangsa Indonesia, lihatlah Pemilu ini ibarat seperti kompetisi pertandingan sepak bola. Kita ingin menyaksikan tim masing-masing capres dan cawapres bermain secara sportif dan bermain secara terbuka,” ucap Cawapres Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin pada tayangan YouTube Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Sehingga ibaratnya, rakyat harus menikmati pemilu tahun ini dengan penuh riang gembira dan kebersamaan serta kekeluargaan, berkompetisi tetapi tetap berkeluarga dan bersaudara.

Menurut mereka, jika Pemilu dianggap seperti sepak bola, masyarakat Indonesia bisa menyaksikannya dengan suka cita.

Selain itu, pasangan ini juga menyoroti jika ada pasangan calon (paslon) yang curang, masyarakat Indonesia diharapkan bisa menjadi pengingat.

“Kalau ada pemain yang bersifat curang, tolong diteriaki supaya tidak curang. Kalau ada wasit merangkap pemain, kita foto dan kita sebarluaskan,” kata Imin yang ditemani oleh Capres Anies Baswedan dalam sambutannya itu.

“Kalau ada wasit yang curang, kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi. Kalau ada pemain yang nakal nackling lawan, foto dan viralkan ke segala penjuru,” sambungnya.

Imin pun melemparkan pantun untuk mengajak masyarakat Indonesia memilih mereka.

“Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu. Kalau ingin maju, pilihlah nomor satu,” tuturnya.

Baca juga: Ramai soal Pesan KPU Minta Cek Nama di DPS Pemilu, Bagaimana Caranya?

2. Prabowo-Gibran

Sama halnya dengan Anies-Imin, paslon Prabowo-Gibran mengapresiasi KPU. Setelah itu, pasangan ini setuju dengan Anies-Imin yang menyatakan bahwa Pemilu harus berjalan dengan jujur.

“Kejujuran itu harus utuh, seutuh-utuhnya. Jadi saya sangat sependapat dengan aspirasi pasangan calon nomor 1,” kata capres Prabowo Subianto dalam sambutannya yang ditemani oleh cawapres Gibran Rakabuming.

Pasangan ini menekankan kembali, mereka percaya dan yakin bahwa nantinya KPU bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, jujur, dan adil tanpa ada kecurangan.

“Karena kalau melaksanakan Pemilu yang curang, mengkhianati bangsa dan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.

Prabowo pun membalas pantun yang dilontarkan oleh paslon nomor satu, terutama kepada Cak Imin yang merupakan kawan lamanya.

“Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jabangan. Kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan,” ucapnya.

Sehingga dirinya pun menghargai suasana pada saat itu dipenuhi dengan rasa kekeluargaan, riang gembira, saling mengasihi, dan mendukung.

“Jadi siapapun yang menang, kita harus bersatu menjaga negara ini,” tuturnya.

Baca juga: KPU Sepakati Pemilu 2024 Pakai Sistem Proporsional Terbuka, Apa Itu?

3. Ganjar-Mahfud

Paslon ketiga, yakni Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD mengungkapkan bahwa nomor urut 3 cocok dengan bunyi sila ketiga Pancasila.

“Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan (bunyi) sila ketiga (Pancasila) persatuan Indonesia,” kata Capres Ganjar yang didampingi oleh Cawapres Mahfud.

Setelah itu, pasangan ini menyinggung proses politik yang sudah dilewati sebelumnya yang dianalogikan sebagai drama Korea atau drakor.

“Bapak ibu yang sangat saya hormati, itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan. Tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar.

Menurut mereka, drama-drama seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi.

“Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan malam ini memang seharusnya kita sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui Pemilu,” tutur Ganjar.

Pada situasi tersebut, mereka mengakui bahwa banyak mendengar berbagai pihak yang gelisah dengan hal itu, meski tidak secara terbuka apa yang dimaksud.

“Kewajiban kita bapak ibu, untuk menjaga. Karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja," kata dia.

Kemudian, paslon nomor 3 ini mengibaratkan demokrasi yang berjalan seperti aliran air yang bisa lurus atau berliku.

“Tapi percayalah, air yang mengalir itu, ia akan mengikuti arah batin. Dia tidak bisa dibendung dengan cara apapun,” tegasnya.

Namun jika memang masih dibendung, air tersebut akan tetap mencari cara sampai tiba di muara.

“Muara itulah muara demokrasi yang kita idam-idamkan, dan tentu saja, inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama,” ungkapnya.

“Kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali dari unsur KKN (kolusi, korupsi, nepotisme), harus kita pastikan,” tuturnya.

“Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang,” imbuhnya.

Pasangan ini mengajak bahwa masyarakat untuk mengungkapkan jika ada praktik-praktik yang tidak baik dan bisa mencederai demokrasi.

Setelah itu, Mahfud ganti berbicara untuk menutup sambutan paslon nomor 3 itu dengan melontarkan dua buah pantun.

“Hukum yang tegak, harapan kita. Sejahtera merata, idaman bersama. Ganjar Mahfud pilihan kita, gotong royong pilih nomor tiga,” kata Mahfud.

“Membakar seafood dari Palu. Ke negeri China, naik pesawat. Kalau Ganjar Mahfud menang Pemilu, dukungan ke Palestina makin menguat,” lanjutnya.

Baca juga: Potong Gaji dan Pemberhentian, Ini Jenis Pelanggaran ASN Tidak Netral Jelang Pemilu 2024

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi