Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Layani Skrining Kanker Gratis, Cukup Datang ke Puskesmas

Baca di App
Lihat Foto
pexels.com
Kanker serviks
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melayani skrining atau deteksi dini kanker gratis bagi penduduk usia 15 tahun ke atas.

Layanan skrining kanker gratis ini dapat diakses mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas dan puskesmas pembantu.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Eva Susanti mengatakan, untuk mencegah kanker, hal utama yang harus dilakukan adalah skrining minimal satu tahun sekali.

"Oleh karena itu kami berikan kesempatan untuk skrining pada masyarakat berusia 15 tahun ke atas. Diberikan kesempatan gratis untuk melakukan skrining satu kali," kata Eva dikutip dari Antara. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan usia 30-50 tahun

Eva mengatakan pada perempuan disarankan untuk mendeteksi dini kanker serviks dan kanker payudara pada usia 30-50 tahun.

Namun saat ini persentase perempuan yang datang ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk skrining kanker masih rendah, atau baru 19 persen.

Eva menyebutkan, masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas saat akan memeriksakan diri, dan nanti akan dilakukan pemeriksaan.

"Saat ini ada beberapa puskesmas yang bisa melakukan deteksi dini menggunakan Ultrasound (USG) atau dengan Sadanis (periksa payudara klinis) melalui tenaga medis yang sudah kami latih," ujarnya.

Selain skrining kanker, lanjutnya, masyarakat yang sudah berusia 15 tahun ke atas juga perlu melakukan skrining kesehatan secara keseluruhan.

"Di usia 15 tahun, sudah harus diperiksa tekanan dan gula darah, tinggi badan, dan lingkar perut. Perut perempuan tidak boleh lebih dari 80 cm, laki-laki tidak boleh lebih dari 90 cm, tekanan darah normal (90-120 mmHg pada usia dewasa), dan gula darah normal (kurang dari 200 mg/dL)," paparnya.

Khusus untuk kanker serviks, lanjut Eva, di DKI Jakarta sudah bisa melakukan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test), dengan prosedur mengambil sampel sel dari leher rahim untuk pemeriksaan apakah ada virus HPV pada DNA.

"Ketika ketahuan ada lesi (benjolan atau tumor) pra-kanker, langsung dilakukan krioterapi (prosedur medis menggunakan cairan khusus yang dapat membekukan dan membunuh sel tumor)," ucap Eva.

Kanker payudara dan serviks

Eva mengatakan, skrining kanker gratis tersebut saat ini baru bisa dilakukan untuk kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks).

Selanjutnya tahun depan skrining kanker ini diharapkan juga bisa dilakukan untuk layanan skrining kanker paru dan juga kanker kolorektal.

Baca juga: Waspadai Jenis Kanker pada Anak, Apa Saja?

Cara skrining gratis

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki program skrining 14 penyakit prioritas secara gratis.

Namun saat ini untuk skrining kanker skrining masih dilakukan bertahap.

"Nanti tahun depan di 16 provinsi dan 16 kota yang tertinggi kasus kanker serviksnya," kata Nadia dihubungi Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Ia mengatakan untuk bisa melakukan skrining kesehatan gratis termasuk skrining kanker maka caranya masyarakat dapat datang langsung ke puskesmas.

Berikut ini 14 skrining gratis penyakit prioritas:

  1. Hipotiroid kongenital
  2. Thalasemia
  3. Anemia
  4. Stroke
  5. Serangan Jantung
  6. Hipertensi
  7. Penyakit paru obstruksi kronik
  8. Tuberkolosis
  9. Kanker paru
  10. Hepatitis
  11. Diabetes
  12. Kanker payudara
  13. Kanker serviks
  14. Kanker usus

Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi