Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penggemar Coldplay, Batal Menonton karena Tiket Terpindai Orang Lain

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN
Vokalis Coldplay Chris Martin beraksi dalam konser Music of the Spheres World Tour, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Dalam penampilannya Coldplay membawakan sejumlah lagu hits mereka seperti Higher Power, Paradise, Viva La Vida, hingga Everglow.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Band asal Inggris Coldplay tuntas menggelar konser Music of the Spheres World Tour di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Rabu (15/11/2023).

Sekitar 800.000 penonton memenuhi SUGBK untuk menyaksikan penampilan Coldplay pertama kali di Indonesia.

Para penonton bisa mulai menukarkan tiket di hari acara sejak pukul 16.30 WIB untuk pemilik tiket kategori Ultimate Experience dan My Universe. Sementara penukaran tiket kategori lain dimulai pukul 17.00 WIB.

Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion memulai konsernya pada pukul 21.00 WIB hingga tengah malam.

Baca juga: Perbandingan Harga Tiket Konser Coldplay di Indonesia, Malaysia, dan Singapura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, tiket konser Coldplay di Jakarta dijual pada 17 Mei 2023 untuk presale khusus pemilik akun BCA dan penjualan general sale pada 19 Mei 2023.

Tiket tersebut dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 800.000 hingga Rp 11.000.000.

Namun meski Chris Martins mengakhiri penampilannya dengan baik, sejumlah penggemar Coldplay mengeluhkan tiket yang mereka miliki tidak bisa digunakan masuk ke dalam lokasi konser.

Lewat media sosial, mereka mengaku tiket yang dibeli ternyata telah di-scan orang lain di tempat penukaran tiket SUGBK.

Baca juga: 5 Fakta Konser Coldplay di Jakarta, Chris Martin Berpantun Pinjam Dulu Seratus, Marak Penipuan Tiket


Baca juga: Penjelasan Tokopedia soal Penjualan Tiket Konser Coldplay di Marketplace

Tiket beli sendiri tapi tidak bisa masuk

Salah satu penonton yang tidak bisa menggunakan tiketnya adalah Nur Faradhiba Ariatni (24).

Warga asal Makassar ini mengaku tidak bisa masuk ke SUGBK untuk menonton Coldplay karena tiket yang dimiliki diklaim oleh orang tak dikenal.

Nur bercerita, dia membeli empat tiket di penjualan general sale atas namanya sendiri. Penonton harus scan e-ticket yang didapatnya untuk bisa masuk SUGBK di hari-H konser.

Namun, sebagian tiket yang dibeli Nur tidak bisa di-scan saat akan masuk SUGBK.

"Tiketnya ada empat atas nama aku. Kebetulan, dua tiket untuk section lain. Dua tiket bisa masuk ke dalam SUGBK sebelum jam 18.00," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Kronologi Konser BMTH Dihentikan Mendadak, Ada Masalah Panggung Berbuntut Keributan

Saat berada di pintu masuk, petugas penjaga tiket justru mengatakan jika tiket miliknya sudah di-scan. Padahal, dia membeli sendiri tiket tersebut sesuai data KTP-nya.

Nur juga memiliki bukti transfer dan e-ticket yang dibeli.

Menurut Nur, kejadian ini tidak hanya dialaminya sendiri. Diklaimnya ada puluhan bahkan mungkin ratusan orang mengalami kejadian yang sama.

Dia menyebutkan, penonton yang memindai e-ticket di atas pukul18.00 WIB mengalami masalah saat akan masuk ke lokasi konser.

Tiket yang bermasalah, katanya, rata-rata untuk kategori festival yang dijual dengan harga Rp 3.500.000.

Baca juga: Ramai soal Video Penonton Merekam Film Taylor Swift: The Eras Tour, Bagaimana Aturannya?

Namun, Nur juga menemukan kejadian yang sama dialami pemilik tiket kategori lain. Ada pemilik tiket yang bahkan e-ticket miliknya telah di-scan sebanyak lima kali tanpa sepengetahuannya.

"Tidak pernah menyebarkan e-ticket tapi tidak bisa di-scan. Terus disuruh ikhlasin aja duitnya (oleh petugas penjaga tiket)," lanjut dia.

Nur menduga, tiket yang dimilikinya mungkin dipakai masuk ke area konser oleh orang dalam dari pihak kru.

Para penonton yang tidak bisa masuk ke area konser akhirnya berkerumun di depan SUGBK. Ada juga yang sampai marah-marah sampai merobohkan pagar pembatas.

Baca juga: Konser Taylor Swift Sebabkan Guncangan Magnitudo 2,3, Kok Bisa?

Pengaduan via email dan belum ada tanggapan

Dalam situasi tersebut, Nur menyebutkan, tidak ada pihak promotor yang berjaga di pintu masuk SUGBK. Saat itu, hanya ada polisi yang bertugas.

Nur menunggu kejelasan dari pihak PK Entertaiment selaku promotor konser Coldplay di Indonesia. Dia terus berada di depan SUGBK sampai pukul 21.30 WIB tapi tidak mendapatkan penjelasan.

Menurutnya, kru langsung masuk ke SUGBK saat konser dimulai. Padahal, seharusnya tetap ada kru yang berjaga di depan pintu masuk.

"Kru nggak ada yang keluar lagi. Cuma polisi yang bilang ini krunya mainin tiket kalian. Kalau satu dua tiket wajar, kalau sampai banyak kan tidak," kata dia.

Baca juga: Tiket Konser Ed Sheeran di Jakarta: Link, Harga, dan Cara Belinya

Akhirnya, Nur terpaksa pergi dari lokasi tersebut. Ia mengaku sudah mengirimkan email laporan ke promotor. Namun hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut.

Nur mengaku merugi sampai Rp 9.000.000 dari kejadian ini.

Dirinya berharap pihak promotor membuat sistem penukaran tiket di hari sebelum pelaksanaan konser. Ini untuk menghindari penyalahgunaan tiket seperti yang dirinya alami.

"Ini konser paling kocak. Udah jauh-jauh dari Makassar. Siapa yang nggak kecewa, udah rugi di-transport terus disuruh ikhlasin," imbuh Nur.

Baca juga: Cerita Nadia, Penonton Asal Indonesia yang Diajak Chris Martin Nyanyi di Atas Panggung Konser Coldplay

Tiket diklaim dipindai berkali-kali oleh orang asing

Pengalaman senada juga diungkapkan oleh Farah Fadhila (27), pembeli tiket konser Coldplay asal Tangerang Selatan.

Farah mengaku membeli tiket atas nama orang lain. Meski sudah melampirkan surat kuasa pemindahtanganan tiket, dia tetap tidak bisa masuk dan menonton konser Coldplay.

"Bahkan, orang yang punya tiket aslinya pun datang ke venue dan verify bahwa benar-benar dia (yang punya tiket), tapi tetap tidak bisa masuk," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya, pihak promotor tidak bisa memberikan solusi atas kejadian ini. Farah harus berdebat berjam-jam dengan petugas yang ada di pintu masuk.

Namun, dia dan penonton lain yang tiketnya tidak bisa dipindai malah diminta petugas untuk mengikhlaskannya.

"Kalo cuma 1 atau 2 tiket yang begini ya ok lah, ini beneran makin malem makin banyak yang kejadian serupa dan enggak ada solusinya selain disuruh ikhlas," kata dia.

Baca juga: Konser Taylor Swift Sebabkan Guncangan Magnitudo 2,3, Kok Bisa?

Farah mengaku, dia memegang dua e-ticket. Namun, tiket tersebut ternyata sudah dipindai empat kali di pintu masuk. Padahal, dia belum menggunakannya.

Menurutnya, tiket yang dimiliki sudah tercantum nomor kursinya di kategori CAT 2B. Seharusnya, pihak promotor lebih mudah mengatasi situasi tersebut.

Farah lebih beruntung karena uangnya dikembalikan oleh pihak yang menjual tiket padanya. Namun, pihak promotor belum memberi kepastian akan mengembalikan uang para pembeli tiket yang batal menonton konser Coldplay tersebut.

"Ending-nya pulang karena enggak bisa masuk setelah gontok-gontokan tetep enggak ada solusi konkrie dari promotor," pungkasnya.

Sementara itu, Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak PK Entertainment selaku promotor konser Coldplay di Jakarta terkait sejumlah peristiwa yang terjadi tersebut.

Baca juga: Daftar Lengkap Harga Tiket Konser Coldplay di Singapura dan Cara Belinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi