Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyakit Jantung dan Diabates, Ketahui 3 Efek Samping Sawi Putih

Baca di App
Lihat Foto
DOK.SHUTTERSTOCK/BRENT HOFACKER
Ilustrasi sawi putih. Efek samping sawi putih.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sawi putih adalah salah satu sayuran yang banyak menghiasi meja makan masyarakat Indonesia.

Dengan harga yang relatif murah, sayuran ini dapat diolah menjadi berbagai macam sajian, mulai dari tumis hingga makanan hasil fermentasi seperti kimchi khas Korea.

Sawi putih memiliki warna gradasi, dengan bagian bawah berwarna putih dan bagian atas hijau terang. Sawi putih segar pun bertekstur renyah dengan sedikit air saat digigit.

Bukan hanya memberi kenikmatan untuk lidah, mengonsumsi sayuran ini juga membantu melengkapi nutrisi dalam tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan laman Panganku dari Kementerian Kesehatan, sawi putih mentah yang belum diolah menyediakan air, protein, karbohidrat, dan serat.

Sayuran ini juga kaya akan mineral penting, termasuk kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, dan seng.

Beberapa vitamin, seperti beta karoten alias provitamin A, thiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin C.

Lantas, seperti apa efek samping sawi putih?

Baca juga: 6 Efek Samping Kubis, Tetap Mengintai Kesehatan meski Tanpa Digoreng


Efek samping sawi putih

Sama seperti sayuran pada umumnya, sawi putih sangat aman untuk dikonsumsi, bahkan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Dikutip dari laman WebMD, sawi putih adalah sumber kuersetin, sejenis flavonoid yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Sifat anti-peradangan ini berpotensi mengurangi risiko terkena berbagai masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Namun, sawi putih juga dapat menjadi bumerang yang memberikan efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Berikut potensi efek samping sawi putih bagi tubuh:

1. Perut kembung

Sawi putih merupakan salah satu sayuran yang masuk dalam kategori cruciferous vegetables atau sayuran silangan.

Sayuran silangan berasal dari keluarga tanaman Brassicaceae, termasuk caisim, brokoli, kembang kol, dan kubis.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, terlalu banyak mengonsumsi sayuran silangan seperti sawi putih dapat meningkatkan gas di dalam saluran pencernaan.

Penumpukan gas pada perut dapat menyebabkan kembung dan sensasi tertekan atau perut penuh.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membuat perut terlihat sedikit buncit, serta merasakan ketidaknyamanan hingga kesakitan.

Baca juga: Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh

2. Interaksi dengan obat

Sawi putih kaya akan vitamin K yang membantu mencegah pendarahan berlebihan dengan mempercepat proses pembekuan darah.

Tubuh yang kekurangan vitamin K akan cenderung mudah mengalami pendarahan saat luka karena darah sulit membeku.

Meski berkhasiat, sayuran ini kurang cocok dimakan oleh individu yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin.

Sebab, mengonsumsi sawi putih berpotensi mengganggu kinerja warfarin, obat untuk mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.

Biasanya, obat jenis ini dikonsumsi di bawah pengawasan dokter oleh penderita stroke dan penyakit jantung untuk mencegah pembekuan darah.

Kendati demikian, konsumsi bersamaan dengan makanan kaya vitamin K, seperti sawi putih dan sayuran silangan lain berpotensi membuat warfarin tidak bekerja secara maksimal.

Oleh sebab itu, orang yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan sawi putih untuk mendapat dosis yang tepat.

Baca juga: Dijuluki Superfood, Brokoli Punya Sejumlah Efek Samping bagi Tubuh

3. Berpengaruh pada tiroid

Efek samping sawi putih selanjutnya, yakni dapat berpengaruh terhadap tiroid, kelenjar hormon di bagian leher yang turut berperan dalam proses metabolisme dan kerja organ.

Dilansir dari laman Everyday Health, sayuran silangan termasuk sawi putih mengandung senyawa sulfur tingkat tinggi yang disebut glukosinolat.

Sayangnya, glukosinolat dan bahan kimia lain dalam sayuran ini dianggap goitrogen, zat yang dapat menghambat penggunaan yodium oleh tiroid.

Kelenjar tiroid membutuhkan yodium agar dapat memproduksi hormon tiroid, hormon yang membantu mengendalikan metabolisme dalam tubuh.

Jika tiroid tidak mendapat asupan yodium yang cukup, maka produksi hormon tiroid pun akan menurun.

Sebagai pencegahan, penderita hipotiroid atau kurangnya produksi hormon tiroid dapat mempertimbangkan untuk membatasi asupan sawi putih dan sayuran silangan lainnya.

Hindari untuk mengonsumsi sawi putih dengan diolah menjadi jus karena memudahkan penderita untuk menelannya dalam jumlah besar.

Kemudian sebagai gantinya, cobalah memasak sayuran ini hingga benar-benar matang guna mengurangi efek goitrogen pada tiroid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi