KOMPAS.com - Glaukoma adalah penyakit mata yang menyebabkan kerusakan saraf optik pada mata seseorang.
Glaukoma terjadi ketika cairan menumpuk di bagian depan mata sehingga meningkatkan tekanan di mata yang kemudian merusak saraf optik.
Jika tidak diobati dengan baik, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan permanen yang tidak bisa disembuhkan.
Dikutip dari ClevelandClinic, secara global penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kebutaan nomor dua setelah katarak.
Lantas, bagaimana ciri-ciri glaukoma?
Sebelum mengetahui apa saja ciri dari mata yang terkena glaukoma, sebaiknya mengetahui dulu apa saja jenis glaukoma.
Jenis glaukoma
1. Glaukoma sudut terbukaGlaukoma jenis ini merupakan glaukoma yang paling sering terjadi. Glaukoma sudut terbuka terjadi saat mata tidak mengeluarkan cairan sebagaimana mestinya seperti akibat saluran air mata yang tersumbat.
Akibatnya, tekanan mata meningkat dan mulai merusak saraf optik.
Glaukoma sudut terbuka tidak menimbulkan rasa sakit, pada tahap awal juga tidak menyebabkan perubahan penglihatan.
2. Glaukoma sudut tertutupGlaukoma sudut tertutup atau sudut sempit merupakan kondisi yang langka, dan sering kali muncul secara tiba-tiba (akut).
Penyakit ini terjadi ketika sudut antara iris dan kornea terlalu sempit lantaran terjadi perubahan pada pupil yang menjadi lebar terlalu cepat.
Saat hal tersebut terjadi, saluran drainase pada mata menjadi tersumbat sehingga cairan keluar dari mata, dan tekanan mata meningkat.
3. Glaukoma ketegangan normalGlaukoma ketegangan normal yakni seseorang yang memiliki tekanan mata dalam kisaran normal namun menunjukkan tanda-tanda glaukoma.
Glaukoma jenis ini sering kali terjadi pada orang keturunan Asia. Para ahli masih belum yakin terkait apa penyebab dari glaukoma jenis ini.
Ciri mata glaukoma
Penderita glaukoma sudut terbuka biasanya tak memiliki tanda peringatan atau gejala tertentu pada awalnya. Akan tetapi, saat penyakit berkembang titik buta akan muncul pada penglihatan sisi samping.
Kebanyakan penderita glaukoma sudut terbuka tak menyadari adanya perubahan pada penglihatannya sampai kerusakan menjadi parah.
Oleh sebab itu melakukan pemeriksaan mata secara rutin bisa membantu diagnosa penyakit ini lebih cepat.
Sementara itu pada glaukoma sudut tertutup, penderita seringkali juga tak menunjukkan gejala sampai serangan muncul tiba-tiba.
Hanya saja penderita terkadang mengalami beberapa tanda glaukoma sudut tertutup berikut:
- Sakit parah di mata atau dahi
- Kemerahan pada mata
- Penurunan penglihatan atau penglihatan kabur
- Melihat pelangi atau lingkaran cahaya
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
Pada glaukoma ketegangan normal tekanan mata dalam kisaran normal namun beberapa gejala yang muncul di antaranya seperti titik buta di bidang penglihatan dan kerusakan saraf optik.
Baca juga: Tidur Cukup tapi Masih Mengantuk, Apa Penyebabnya?
Diagnosa glaukoma
Untuk mengecek apakah seseorang mengalami glaukoma, seseorang bisa mengunjungi dokter mata.
Beberapa pemeriksaan untuk deteksi glaukoma yang akan dilakukan dokter mata umumnya meliputi:
- Dilated eye exam: pemeriksaan dengan melebarkan pupil dan melihat kondisi saraf optik di bagian belakang mata
- Gonioscopy memeriksa sudut pertemuan iris dan kornea
- Optiical cohrence tomography (OCT): mencari perubahan pada saraf optik yang mengindikasikan glaukoma
- Ocular pressure test (tonometry): pemeriksaan untuk mengukur tekanan mata
- Pachymetry: pengukuran ketebalan kornea
- Slit-lamp exam: pemeriksaan bagian dalam mata dengan mikroskop khusus yang disebut slit lamp
- Visual acuity test (eye charts): pemeriksaan ketajaman penglihatan
- Visual field test (perimetry): pemeriksaan perubahan penglihatan tepi untuk mengetahui kemampuan seseorang melihat sesuatu dari samping.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Membaca dalam Gelap Merusak Mata?
Penyebab
Glaukoma bisa terjadi tanpa sebab apa pun, namun ada banyak faktor yang mempengaruhi.
Mata menghasilkan carian yang disebut aqueous humor yang berfungsi memberi nutrisi pada mata.
Cairan ini seharusnya mengalir melalui pupil ke depan mata serta keluar melalui saluran drainase yang terletak di antara iris dan kornea.
Seseorang yang mengalami glaukoma, resistensi saluran meningkat sehingga cairan tak mengalir ke mana pun dan menumpuk di mata sehingga memberikan tekanan.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja, namun risiko semakin besar saat bertambah usia.
Faktor risiko lain dari glaukoma:
- Diabetes
- Riwayat keluarga glaukoma
- Rabun jauh atau hiperopia
- Tekanan darah tinggi
- Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
- Rabun jauh atau miopi
- Cedera atau operasi mata
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.