Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Husky Tidak Cocok Dipelihara di Jakarta yang Panas, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/monicore
Ilustrasi anjing Siberian Husky bermain di salju.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan anjing husky seharusnya tidak dipelihara di Jakarta beredar di media sosial.

Salah satu unggahan perihal di atas diungkapkan oleh akun @Yenad***, Rabu (15/11/2023).

Pengunggah mengomentari video anjing husky yang bermain di balik salju tebal. Menurut dia, anjing tersebut seharusnya berada di lingkungan seperti itu.

"This is where Husky should be and some of y'all have one in JAKARTA of all places (Di sinilah seharusnya husky berada dan beberapa di antara kalian memilikinya di JAKARTA)," tulisnya.

Menurutnya, anjing husky seharusnya tinggal di tempat dingin. Meski memakai air conditioner, anjing ini tidak cocok tinggal di kota-kota panas seperti Jakarta, Bekas, atau Depok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Mengusir Kucing agar Tidak Buang Kotoran Sembarangan

Lantas, benarkah anjing husky tidak cocok berada di kota panas seperti Jakarta?


Baca juga: Ramai soal Kucing Bisa Kena Asma, Ini Kata Dokter Hewan

Penjelasan dokter hewan

Dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM) Slamet Raharjo membenarkan anjing husky atau Siberian Husky tidak tepat tinggal di tempat yang panas.

"Bukan hanya anjing Siberian Husky, tapi semua ras anjing dari wilayah dingin seperti Alaskan, Malamute, Borzoi, Eskimo, Tibetan Mastiff, dan lain-lain (tidak cocok di tempat panas)," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (17/11/2023).

Slamet menjelaskan, anjing-anjing tersebut memiliki dua tipe bulu, yakni outer coat dan inner coat.

Outer coat melindunginya dari luar sementara inner coat menjadi lapisan peredam dingin.

Baca juga: Saat Buaya di India Selamatkan Anjing, Tanda Punya Empati?

Ketika dipelihara di wilayah bersuhu hangat sampai panas seperti Indonesia, Slamet mengatakan, Siberian Husky dan jenis anjing berbulu tebal seperti itu akan kepanasan.

"(Anjing) merespons dengan drop coat atau merontokkan rambut," lanjut dia.

Karena kondisi tersebut, Slamet menegaskan anjing Siberian Husky lebih cocok dipelihara di wilayah yang berhawa dingin di Indonesia.

Wilayah tersebut seperti Dieng, Puncak Bogor, Batu, Malang, dan sebagainya.

Baca juga: Mengapa Anjing Suka Mengubur Tulang?

Cara memelihara Siberian Husky di suhu panas

Oleh karena itu, pemilik SIberian Husky yang memelihara anjingnya di tempat bersuhu panas seperti Jakarta, Bekasi, atau Depok perlu memerhatikan peliharaannya.

Diberitakan Pet Care RX, Siberian Husky rentan kepanasan dan dehidrasi di suhu di atas 30 derajat Celsius. Husky dapat bertahan di suhu antara 20-30 derajat Celsius.

Namun, mereka perlu mendapatkan aliran udara yang cukup, akses ke tempat berteduh, dan ketersediaan air dingin.

Baca juga: Ribuan Orang yang Mengaku Anjing Berkumpul di Jerman, Saling Menggonggong dan Melolong

Berikut beberapa tips yang harus dilakukan pemilik Siberian Husky yang memelihara anjing di tempat panas:

1. Jangan dicukur bulunya

Bulu Siberian Husky melindungi tubuh mereka dari panas dan dingin. Karena itu, bulu anjing tersebut tidak boleh dicukur untuk menjaga tubuhnya tidak terkena panas.

Sebaiknya, cukup sikat bulu Siberian Husky sesering mungkin untuk menghilangkan bulu yang kotor dan rontok.

2. Bawa beraktivitas tidak di bawah sinar Matahari

Hindari mengajak Siberian Husky berjalan-jalan di siang hari saat Matahari bersinar terik. Lebih baik, ajak hewan tersebut berjalan-jalan setelah Matahari tenggelam.

Tidak perlu jauh-jauh, cukup ajak Siberian Husky terutama yang masih kecil untuk jalan-jalan pendek dua kali sehari.

Baca juga: Apakah Anjing Menangis Saat Sedih?

3. Jaga tubuhnya tetap dingin

Jangan pernah tinggalkan Husky di luar ruangan saat cuaca panas. Sebaiknya, anjing ini perlu berada di lingkungan ber-AC.

Beri anjing tersebut air dingin dari kulkas atau air dengan air batu. Beberapa camilan kesukaan Siberian Husky juga bisa dibekukan.

4. Waspadai tanda dehidrasi dan kepanasan

Siberian Husky yang mengalami dehidrasi akan menunjukkan gejala berupa mata cekung, kulit tidak elastis, gusi kering, dan hidung kering.

Tanda-tanda kepanasan seperti napas terengah-engah, pernapasan berisik, disorientasi, kolaps, perubahan warna gusi, dan kejang.

Jika melihat gejala ini, segera temui dokter hewan.

Baca juga: Viral, Video Cicak Disebut Transparan, Ini Kata Dokter Hewan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi