Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pesaing Komodo dari Filipina

Baca di App
Lihat Foto
dok.indonesia.travel
Komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan satwa sasional sekaligus fauna identitas Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Editor: Sandro Gatra

KOMODO (Varanus komodoensis), adalah spesies biawak besar yang terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Satwa melata ini oleh penduduk pribumi pulau Komodo juga disebut Ora. Julukan lain komodo adalah buaya darat, walaupun komodo bukan tergolong spesies buaya.

Komodo merupakan spesies terbesar dari familia Varanidae, sekaligus kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg.

Komodo berperan sebagai pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan karnivora besar lain selain biawak raksasa ini.

Tubuhnya yang gigantis dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka menjadi hewan paling terkenal di dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang, habitat komodo telah menyusut akibat aktivitas manusia, sehingga lembaga IUCN memasukkan komodo ke dalam daftar spesies yang rentan terhadap kepunahan.

Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan habitatnya dijadikan taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo.

Namun akhir-akhir ini popularitas Komodo terancam tersaingi oleh sejenis biawak yang ditemukan di pulau Luzon, Filipina. Biawak raksasa Filipina ini baru ditemukan pada 2019 dan diberi nama Varanus bitatawa.

Beda dari Varanus komodoiensis yang karniforian, Varanus bitatawa murni vegetarian pemakan buah-buahan, maka lebih bisa memanjat pohon ketimbang biawak Komodo yang lebih piawai melata di permukaan bumi.

Biawak raksasa Filipina yang ditemukan di kawasan utara pulau Luzon memiliki kulit berwarna hijau gemerlap seperti zamrud sebagai hasil evolusi adaptif menyesuaikan diri dengan warna alam lingkungan.

Di kawasan selatan Luzon baru-baru ini ditemukan sepupu Varanus bitatawa yang berukuran tubuh lebih kecil serta hidup di tiga kawasan lembah tanpa hutan belantara diberi nama Varanus olivaceus yang juga vegetarian.

Biawak bitatawa terbesar yang pernah ditemukan pada masa kini di kawasan utara Luzon mencapai ukuran sampai 2 meter, berarti masih relatif lebih kecil ketimbang biawak Komodo.

Maka untuk sementara sebelum ditemukan jenis biawak raksasa lain-lainnya, Indonesia masih memegang rekor biawak terbesar di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi