Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redakan Radang Sendi, Ini 3 Potensi Efek Buruk Daun Pandan bagi Tubuh

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Teen00000
Ilustrasi potensi efek buruk daun pandan bagi kesehatan.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pandan adalah tanaman tropis yang populer berkat daun beraroma harum dengan banyak manfaat bagi kesehatan.

Di Indonesia, manfaat tanaman bernama ilmiah Pandanus ini salah satunya sebagai pewarna hijau alami pada makanan.

Daun pandan juga sering menjadi campuran bahan makanan, terutama jika ingin aroma masakan lebih sedap dan menggugah selera.

Sementara itu, pengobatan tradisional, daun pandan merupakan bahan untuk meredakan nyeri, terutama akibat radang sendi atau artritis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Manfaat Daun Pandan, Atasi Nyeri Sendi hingga Gula Darah Tinggi

Dilansir dari laman WebMD, Khasiat ini dibuktikan oleh peneliti yang menemukan minyak dari ekstrak pandan kaya akan senyawa dengan sifat antiinflamasi atau anti-peradangan.

Mengonsumsi air rebusan daun pandan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan.

Sebagai manfaat tambahan, air rebusan daun ini juga berpotensi meredakan sakit kepala dan sakit telinga.

Lantas, seperti apa efek samping atau efek buruk daun pandan?


Efek buruk daun pandan

Daun pandan mengandung senyawa karotenoid, sejenis antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis.

Menurunnya risiko penyempitan pembuluh darah turut mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

Kaya akan vitamin dan antioksidan lain, konsumsi daun pandan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kanker hingga diabetes.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi daun pandan juga tak baik untuk kesehatan. Sebab, bahan alami ini dapat berbalik memicu efek buruk bagi tubuh.

Berikut sejumlah potensi efek buruk daun pandan:

Baca juga: 7 Khasiat Daun Pandan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

1. Diare

Dikutip dari laman Healthline, efek samping daun pandan belum diketahui secara pasti karena tidak banyak penelitian terkait yang dilakukan.

Namun, daun pandan dapat bersifat pencahar, yakni membantu mengatasi kesulitan buang air besar dengan membuat feses bergerak lebih mudah di dalam usus.

Imbasnya, mengonsumsi bahan pangan ini dalam jumlah banyak mungkin memiliki efek ringan bagi sistem pencernaan, seperti diare.

Meski demikian, penelitian ilmiah masih diperlukan untuk mengetahui jumlah konsumsi daun pandan yang dapat memicu diare.

Baca juga: 5 Efek Samping Daun Kelor, Ketahui Cara Mencegahnya!

2. Potensi interaksi dengan obat

Terbatasnya penelitian juga membuat potensi efek buruk daun pandan terhadap obat-obatan masih belum diketahui.

Oleh karena itu, konsumsi tanaman ini terlalu banyak bersamaan dengan obat-obatan seperti obat pengencer darah atau obat diabetes, perlu diperhatikan.

Sebagai pencegahan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait interkasi obat sebelum mulai rutin minum air rebusan daun pandan.

Baca juga: 6 Efek Samping Kubis, Tetap Mengintai Kesehatan meski Tanpa Digoreng

3. Efek buruk untuk ginjal

Dilansir dari laman Netmeds, konsumsi daun pandan relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping jika dalam dosis sedang.

Namun, penderita penyakit ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi daun pandan dalam bentuk apa pun secara rutin.

Pasalnya, daun ini dapat menyebabkan mual, gangguan pencernaan, serta berpotensi mengganggu kesehatan ginjal.

Selain itu, perlu diingat, produk berupa sari atau pasta daun pandan yang beredar di pasaran mungkin mengandung banyak gula.

Terlebih, makanan penutup dengan rasa pandan dan tambahan pemanis, hanya memberikan sedikit manfaat dari bahan alami ini.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika mulai membatasi asupan produk rasa pandan secukupnya.

Baca juga: Sering Diolah Jadi Bahan Jamu, Kenali 5 Efek Samping Kunyit bagi Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi