Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kata "OK", Sudah Digunakan sejak Ratusan Tahun Lalu

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi OK
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Dalam percakapan sehari-hari, banyak orang menggunakan kata "OK" untuk merujuk pada persetujuan.

Penggunaan kata "OK" bahkan lebih sering dibandingkan kata persetujuan lain, seperti "iya".

Bukan hanya dalam bahasa Indonesia, kata "OK" juga kerap digunakan dalam berbagai bahasa dunia untuk maksud yang sama.

Lantas, sejak kapan kata "OK" mulai digunakan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Asal-usul Bantal Guling, Dutch Wife yang Temani Pria Eropa di Tanah Jajahan

Digunakan selama ratusan tahun

"OK" ternyata telah digunakan selama ratusan tahun dan berasal dari abad ke-19 di Boston, Amerika Serikat.

Dilansir dari Smithsonian Magazine, penggunaan kata "OK" sebenarnya adalah lelucon editorial yang secara tidak sengaja menjadi viral.

Semuanya dimulai di kantor Charles Gordon Greene di Boston Morning Post.

Di kalangan para penulis pada 1839, singkatan adalah sesuatu yang populer, termasuk OMG (oh my God) dan LOL (laugh out loud).

Tren ini kemudian berlanjut dengan kemunculan kata "OK" yang pertama kali muncul sebagai singkatan dari "oll korrect" atau all correct dan dimuat dalam artikel satir tentang bahasa.

Baca juga: Mengenal Asal-usul Robin Hood, Apakah Sosoknya Benar-benar Ada?

Teori lain

Teori lain mengatakan, istilah "OK" digunakan Presiden Martin Van Buren dalam kampanye kepresidenannya pada 1840.

Van Buren menggunakan slogan "Vote for OK" yang mengacu pada kampung halaman dan julukannya "Old Kinderhook" di New York, dikutip dari History.

Saat itu, Van Buren menghadapi William Henry Harrison, seorang pahlawan yang populer dengan slogan Log Cabin and Hard Cider.

Para pendukung Van Buren pun mulai membentuk "Klub OK" di seluruh negeri. Seiring berjalannya waktu, mereka menggunakan "OK" dengan cara yang jauh berbeda.

Mereka menggunakan ungkapan itu untuk memukul mentor Van Buren, Andrew Jackson.

Editor New York Morning Herald menulis bahwa Jackson adalah seorang pengeja yang buruk sehingga dia percaya "ole kurrek" adalah ejaan yang tepat untuk "all right".

Meskipun Van Buren kalah, penggunaan "OK" terus meluas dan muncul dalam percakapan sehari-hari.

Pada 1864, "OK" juga muncul dalam "Kamus Slang Kata-kata Vulgar".

Baca juga: Cerita Unik di Balik Asal-usul Nama Bluetooth

Jadi perdebatan selama seabad

Meskipun OK menjadi bagian dari leksikon populer, asal usulnya masih diperdebatkan selama lebih dari satu abad.

Beberapa ahli bahasa menunjuk pada Van Buren dan Jackson.

Ahli lain mengira itu didasarkan pada produsen biskuit tentara yang populer, Orrin Kendall, atau seorang kepala suku Choctaw bernama Old Keokuk.

Namun, asal-usul "OK" baru terungkap pada 1960-an, ketika ahli etimologi Allen Walker Read melakukan penelusuran pada 1960-an.

Allen mengungkapkan, kata "OK" dapat ditelusuri kembali ke sindiran langsung seorang editor surat kabar pada tahun 1839.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi