Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi yang Diberikan Kampus terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Unesa

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi pelecehan seksual.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berinisial D (22)  menjadi korban pelecehan seksual oleh mahasiswa Teknik Informatika.

Pelecehan seksual itu terjadi saat D sedang mengawasi mahasiswa baru dalam simulasi pengenalan kampus di depan Gedung Rektorat Unesa, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (20/8/2023).

Pihak Unesa pun merespons terhadap pelecehan tersebut dan memberikan sanksi kepada pelaku.

Baca juga: Dipecat UGM, Ini Jejak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen Fisipol Eric Hiariej pada 2016

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi yang diberikan kepada pelaku

Kepala UPT Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum mengonfirmasi adanya dugaan pelecehan sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

Unesa juga baru saja memberikan sanksi kepada pelaku. Sebelumnya, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unesa memberikan rekomendasi sanksi kepada Rektor Unesa.

“Hasilnya ditetapkan pada 16 November 2023 melalui Surat Keputusan Rektor bahwa pelaku mendapatkan sanksi penundaan perkuliahan selama satu semester atau skorsing,” ungkap Vinda kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Keputusan ini ditetapkan sesuai dengan aspek hukum dan indikator-indikator yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.

Sanksi tersebut juga sudah dibacakan kepada pelaku pada Jumat (17/11/2023).

“Sanksi ini pun telah dibacakan di hadapan pelaku, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa, pendamping korban dan Tim Satgas PPKS Unesa, Tim Direktorat, Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis Kampus (PPIS), dan Humas Unesa pada tanggal 17 November 2023,” terangnya.

Baca juga: Kata UNY soal Nasib Pelaku Penyebar Hoaks Pelecehan Seksual di Kampus

Kronologi pelecehan

Saat itu, korban yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Unesa sedang mengikuti simulasi pengenalan kampus.

“Kami mengobrol sekaligus memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas,” kata korban dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/11/2023).

Tak berselang lama, pelaku dengan mahasiswa Teknik datang serta menyalami mahasiswa lain. Pelaku kemudian menatap korban yang sedang menghadap ke lapangan.

“Kemudian dia membalikkan diri menghadap ke lapangan dan menempelkan tubuhnya ke tubuh saya, menyender, dan bertumpu kepada saya,” kata dia.

Namun, ia kesulitan mengelak dari tubuh pelaku yang menyentuhnya. Korban sulit untuk mengelak karena tubuh pelaku yang besar, meski ia sudah berusaha.

“Oh, ada orang di sini,” kelakar pelaku sambil tertawa.

Korban mengaku, pelaku melakukan aksinya di depan umum di mana banyak mahasiswa lain berkumpul.

"Perempuan di sana hanya ada saya sendirian. Karena memang, saya Ketua BEM perempuan satu-satunya, posisi teman-teman perempuan biro saya shalat dan belum kembali," terangnya.

Selain itu, pelaku juga sempat menarik ID card korban yang sedang merapikan bajunya yang kusut. Namun, korban hanya terdiam dan tidak ada orang lain yang membantunya.

“Ada beberapa yang menertawakan dan menganggap itu hanya sebuah candaan,” jelasnya.

Korban akhirnya ingin menyelesaikan kejadian itu melalui pihak ketiga, yakni PPKS Unesa, dan ingin diselesaikan dengan seadil-adilnya.

“Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku karena proses ini sangat traumatik untuk saya,” tutup korban.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Unesa Diduga Alami Pelecehan Seksual, Pelaku Bilang Hanya Bercanda dan Ancam Lapor Balik

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi