Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Perang Dunia II yang Hilang Berhasil Ditemukan Setelah 80 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/icholakov
Ilustrasi Perang Dunia II. Tim ahli forensik internasional berhasil menemukan dan mengidentifikasi jenazah Letnan Dua Gilbert Haldeen Myers, pilot pesawat AS yang hilang saat Perang Dunia II.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Lebih dari 80 tahun lalu, saat Perang Dunia II, sebuah pesawat pengebom Amerika yang dikemudikan Letnan Dua Gilbert Haldeen Myers ditembak jatuh di Sisilia, Italia.

Saksi saat itu mengatakan, salah satu dari lima awak kapal menyelamatkan diri sebelum pesawat pengebom jatuh sekitar 0,8 kilometer dari Bandar Udara Sciacca pada Juli 1943.

Namun, dikutip dari BBC, Selasa (14/11/2023), tidak ada yang selamat maupun tercatat telah ditawan oleh pihak lawan.

Pada 1947, penyelidik melakukan operasi pencarian dan pemulihan di dekat Sciacca, Sisilia, tetapi tak dapat menemukan jenazah Myers.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gilbert Haldeen Myers yang saat itu berusia 27 tahun pun menjadi salah satu dari 72.000 personel Amerika Serikat (AS) yang masih belum ditemukan sejak Perang Dunia II.

Delapan puluh tahun setelah kecelakaan itu, para ahli forensik menuju ke Sciacca untuk mencoba lagi misi pencarian pria asal Pittsburgh, Pennsylvania, AS tersebut.

Misi dilakukan oleh tim internasional yang terdiri dari Tim Pemulihan dan Identifikasi Korban Konflik (CRICC) dari Cranfield University, Inggris, serta Badan Akuntansi Tahanan Perang/Hilang Pertahanan (DPAA) AS.


Myers ditemukan bersama puing-puing pesawat

Pakar arkeologi dan antropologi di Cranfield Forensic Institute, David Errickson mengatakan, tim CRICC yang terdiri dari 20 ahli forensik bertanggung jawab atas proses penggalian lokasi kecelakaan secara hati-hati.

"Selama operasi, kami secara sistematis menggali tanah dengan cermat, memeriksa setiap bagian yang mungkin merupakan tulang atau bukti lainnya," jelas Errickson, dikutip dari IFL Science, Sabtu (19/11/2023).

Bekerja di lingkungan yang menantang seperti Sisilia, tim harus menggunakan penyaringan basah.

"Sebuah proses di mana material yang digali dilewatkan melalui air untuk memisahkan dan menganalisis sisa-sisa manusia dan artefak," ujar Errickson.

Baca juga: Kisah Oscar alias Sam, Kucing yang Selamat dari Karamnya Tiga Kapal di Perang Dunia II

Selain sisa-sisa pesawat pengebom pada masa Perang Dunia II, tim forensik berhasil menggali sisa-sisa manusia.

Sisa-sisa tersebut kemudian dikirim ke laboratorium DPAA yang dinilai sebagai perpustakaan identifikasi kerangka terbesar dan paling beragam di dunia.

Dari sana, antropolog forensik melakukan analisis DNA dan mencocokkan dengan bukti antropologis yang secara tidak langsung ditemukan, seperti barang pribadi.

Hasilnya, tim menegaskan bahwa temuan sisa-sisa jenazah tersebut adalah milik Letnan Dua Gilbert Haldeen Myers yang hilang lebih 80 tahun lalu.

Menurut Erickson, pemulihan jenazah Letnan Dua Myers tidak hanya memfasilitasi pemakaman penuh penghormatan secara militer seperti yang seharusnya.

"Namun, juga memungkinkan keluarga menerima barang-barang pribadi yang ditemukan," kata Erickson.

"Yang paling penting, hal ini memberikan penutupan bagi keluarga mereka yang hilang atau terbunuh dalam aksi," lanjutnya.

Letnan Dua Gilbert Haldeen Myers pun telah dimakamkan di St Petersburg, Florida, AS, pada 10 November 2023.

Baca juga: Kapal Selam Perang Dunia II Ditemukan Setelah Pencarian Selama 20 Tahun, Apa Penyebabnya Tenggelam?

Tantangan pencarian jenazah Perang Dunia II

Selain Letnan Dua Gilbert Haldeen Myers, ada lebih dari 72.000 personel Amerika pada Perang Dunia II yang belum ditemukan.

Meski diperkirakan 39.000 di antaranya dapat ditemukan, termasuk Myers, terdapat tantangan yang harus dihadapi tim untuk misi ini.

"Terkadang penggalian seperti ini tidak menghasilkan apa-apa atau tetap ambigu," jelas antropolog forensik di Cranfield Forensic Institute, Nicholas Marquez-Grant.

Tak hanya itu, menurutnya, keadaan lingkungan sekitar telah dipengaruhi oleh penggunaan lahan pasca-kecelakaan.

"Di wilayah di mana pembajakan telah terjadi atau medannya telah berubah, penemuan sering kali hanya terbatas pada bagian-bagian yang sangat kecil," ungkapnya.

Baca juga: Ramai soal Penemuan Tank Terkubur di Dalam Tanah di Papua, Polisi: Diduga Peninggalan Perang Dunia II

Namun, Marquez-Grant menambahkan, terkadang fragmen-fragmen tersebut menjadi bagian kunci dari teka-teki identifikasi.

Sama seperti saat pemulihan dan identifikasi jenazah Myers, dia mengatakan, sangat mungkin untuk menemukan orang-orang yang hilang dan tewas dalam konflik.

"Dalam kasus ini, berperan dalam pencarian lokasi tentara yang hilang adalah suatu kehormatan besar, yang mengakhiri (penantian) bagi keluarga Gilbert Haldeen Myers," ucapnya.

Baca juga: Kapal Selam Perang Dunia II Ditemukan Setelah Pencarian Selama 20 Tahun, Apa Penyebabnya Tenggelam?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi