Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Baru Covid-19 HV.1 dan JN.1 di Sejumlah Negara, Kenali Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Andrii Vodolazhskyi
Varian baru Covid-19, HV.1 dan JN.1 mulai terdeteksi di beberapa negara di dunia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Covid-19 kembali mengalami mutasi dan memunculkan varian baru yang disebut HV.1 dan JN.1 yang kini sudah mulai menyebar di sejumlah negara.

Dilansir dari Express, Kamis (16/11/2023), varian HV.1 dan JN.1 adalah varian Covid-19 terbaru yang saat ini sedang diawasi.

Varian JN.1 berasal dari sub-varian Omicron, yang merupakan varian yang dominan pada 2022.

Baca juga: Saat Pemerintah Dinilai Tak Serius Tangani Pandemi Virus Corona...

Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Luksemburg, dan sekarang telah terlihat di Inggris, seluruh Eropa, dan Amerika Serikat (AS).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Varian JN.1 memiliki mutasi spesifik yang membantunya menghindari respons imun manusia," ujar Dosen Mikrobiologi dari Universitas Teesside, Dr Bruno Silvester Lopes.

Sementara itu, varian HV.1 telah berevolusi dari EG.5, juga dikenal sebagai varian Eris, yang terkait erat dengan XBB.1.5, sub varian Omicron. 

Baca juga: Muncul Subvarian Baru Omicron BN.1, Virus Corona Apa Itu?


Baca juga: Subvarian Omicron XBB Masuk Indonesia, Virus Corona Apa Itu?

Jadi kasus tinggi di AS

Dilansir dari Today, Jumat (17/11/2023), varian HV.1 telah menjadi jenis virus dominan di AS dan kini menyumbang hampir sepertiga kasus secara nasional.

HV.1 menjadi subvarian Omicron yang sangat menular dan telah beredar di AS sejak musim panas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada Oktober 2023, HV.1 dengan cepat memperoleh kecepatan dan menyalip varian lain, termasuk EG.5 (Eris) dan menjadi jenis yang paling umum.

Selama periode dua minggu yang berakhir pada 11 November 2023, HV.1 telah menyumbang 29 persen dari infeksi baru Covid-19 di AS.

Baca juga: Berapa Lama BPJS Kesehatan Akan Aktif Setelah Dibayar?

Setelah HV.1, varian paling umum berikutnya adalah EG.5, mencakup sekitar 22 persen kasus, diikuti oleh FL.1.5.1 atau “Fornax,” dan XBB.1.16 atau “ Arcturus.”

Berbeda dengan pendahulunya, HV.1 belum mendapatkan julukan yang menarik hingga saat ini.

Seluruh varian Covid-19 yang menjadi dominan di AS selama setahun terakhir merupakan keturunan Omicron yang mulai beredar pada November 2021.

Kemunculan HV.1 menunjukkan bagaimana virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 mampu bermutasi dan memunculkan varian baru yang sangat menular.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Pemerintah, Bagaimana yang Tak Punya BPJS Kesehatan?

Gejala yang harus diwaspadai

Lopes mengatakan, penting untuk dicatat bahwa semua varian Covid-19 yang muncul masih menunjukkan gejala yang sama.

Namun demikian, ia mengungkapkan, ada salah satu gejala yang harus diwaspadai, yang mana gejala tersebut terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni ruam.

"Ruam Covid memiliki bercak merah yang besar, dengan bercak merah yang lebih kecil atau lebih gelap setelah beberapa hari," ungkapnya.

Ia menambahkan, ruam tersebut dapat terjadi di dada, perut atau punggung dan tidak gatal. 

"Ini (gejala) bisa terlihat mirip dengan sarang lebah (bentuknya)," tambah Lopes.

Akan tetapi, menurut Lopes, ruam pada penderita Covid-19 dianggap sebagai gejala Covid-19 yang kurang umum.

Baca juga: Saat Mata Seorang Bayi di Thailand Berubah Jadi Biru Usai Jalani Terapi Covid-19...

Sementara itu, Dosen Utama Kesehatan Masyarakat di Universitas Bedfordshire, Dr Chris Papadopoulos mengatakan, selain ruam, ada beberapa gejala lain dari varian HV.1 maupun JN.1, meliputi:

Gejala covid-19 varian HV.1
  • Demam
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Pilek.
Gejala covid-19 varian JN.1

Di sisi lain, Papadopoulos menjelaskan bahwa varian JN.1 juga menyebabkan gejala yang dijelaskan di atas ditambah beberapa tanda tambahan.

"Dengan JN.1, gejala tambahan seperti diare dan sakit kepala telah dicatat," ucapnya dikutip dari Express, Rabu (8/11/2023).

"Sangat penting bagi semua orang, terutama mereka yang berisiko lebih tinggi, untuk memperhatikan gejala (yang kami sadari)," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Covid-19 Varian Pirola yang Telah Ditemukan di AS dan Eropa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi