Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2024, Jepang Berencana Wajibkan Wisatawan Indonesia Tes TBC

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA
Suasana di salah satu destinasi wisata populer Shibuya di Tokyo, Jepang, Minggu (5/11/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Jepang berencana mewajibkan para pelancong dari enam negara untuk melakukan tes tuberkulosis (TBC) mulai tahun depan.

Dikutip dari Asahi, Menteri Kesehatan Jepang Keizo Takemi mengatakan, kewajiban ini berlaku bagi pelancong yang akan berkunjung lebih dari tiga bulan atau jangka menengah hingga jangka panjang.

Keenam negara tersebut adalah Indonesia, Filipina, Vietnam, China, Nepal, dan Myanmar.

Menurut Takemi, rencana ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pasien TBC baru di Jepang yang berasal dari negara-negara tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan ini muncul dalam pertemuan Komite Majelis Tinggi untuk Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan pada Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Detik-detik Letusan Gunung Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru di Jepang

Tak dapat visa jika positif

Nantinya, para pelancong dari enam negara itu akan diminta untuk melakukan tes TBC di institusi medis yang ditunjuk oleh Jepang.

Jika hasil tes positif, Jepang tidak akan mengeluarkan visa kepada mereka.

Aturan ini kemungkinan akan diperkenalkan mulai dari negara-negara yang telah menyelesaikan persiapan tes tersebut.

Karena meningkatnya jumlah pasien TBC kelahiran luar negeri di Jepang, kementerian pada 2018 memutuskan untuk memperkenalkan tes tersebut. Sayangnya, rencana tersebut tertunda.

"Kami sedang melakukan persiapan implementasi secepatnya. Kami berharap dapat memulainya pada tahun fiskal berikutnya," kata Takemi.

Baca juga: Alasan Jepang Dijuluki Negeri Matahari Terbit, Begini Asal-usulnya

Direncanakan sejak Olimpiade Tokyo

Dikutip dari Mainichi, Pemerintah Jepang sebelumnya mempertimbangkan untuk memperkenalkan sistem pemeriksaan tuberkulosis wajib menjelang pembukaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2021.

Akan tetapi, rencana tersebut ditunda karena pandemi virus corona.

Meskipun TBC dapat disembuhkan dan dicegah, total 1,3 juta orang meninggal karena penyakit ini pada 2022 dan menjadi pentakit menular pembunuh terbesar kedua setelah Covid-19.

Menurut data Kementerian Kesehatan Jepang, 10.235 pasien TBC baru terdaftar di Jepang pada 2022.

Kendati demikian, jumlah kasus TBC telah turun di bawah 10 per 100.000 penduduk sejak 2021.

Ini menjadikan Jepang sebagai negara endemi rendah untuk TBC, berdasarkan klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, 11,9 persen pasien TBC baru berasal dari luar negeri, dengan rasio yang terus meningkat.

Ada juga kasus orang-orang dari negara-negara dengan tingkat TBC tinggi yang mengidap penyakit ini ketika berada di Jepang. TBC yang resistan terhadap obat juga menjadi masalah di luar negeri.

Baca juga: Kisah Pasutri di Jepang Tak Mau Hidup Bersama di Bawah Satu Atap demi Hindari Stres

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi